Sementara itu di Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam, kita dapati gerakan Nasionalisme tak kalah serunya.
Nasionalisme ini mulai dikenal di
Indonesia pada awal abad ke-20, tepatnya ketika muncul pergerakan
Nasional yang dimotori “Boedi Oetomo”. Padahal menurut K.H. Firdaus AN,
Boedi Ooetomo tidak lebih dari perpanjangan tangan Kolonial Belanda.
Itu bisa dibuktikan umpamanya dengan melihat UUD Boedi Oetomo pasal 2 yang menyebutkan salah satu tujuannya, yaitu “Menggalang kerja sama, guna memajukan tanah dan bangsa Jawa dan Madura secara harmonis”
Ditambah lagi, bahwa keanggotaan Boedi
Oetomo hanya bersifat regional dan kesukuan yang sempit, Jawa dan
Madura, sebagaimana tercantum pada pasal 4.[1]
Dari sini menjadi jelas, bahwa munculnya Nasionalisme secara umum dan
khususnya di Indonesia mempunyai kaitan erat dengan Kolonialisme.
Berbeda sekali, umpamanya dengan
pergerakan yang bersifat atau berlabel Islam. Syarekat Islam sebagai
contoh, adalah pergerakan yang sangat komitmen dan mempunyai peran yang
sangat besar di dalam membebaskan Indonesia dari Kolonial Belanda.
Syarekat Islam yang mulai berdiri sejak tanggal 16 Oktober 1905, dengan
nama Syarikat Dagang Islam, mempunyai tujuan yang sangat mulia, yaitu:
“ Akan menjalankan Islam seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya supaya mendapatkan suatu Dunia Islam yang sejati”
Dengan kata lain SI bertujuan Islam
Raya, dengan meng-Islamkan Indonesia dahulu. Di sini, SI sudah mempunyai
wawasan international yang digali dari ajaran Islam yang murni. Namun
sangat disayangkan sekali, orang-orang Nasionalis telah mengubur
perjuangan mereka dengan memanipulasi sejarah. Menurut Dr. Muchtar Aziz,
dosen sejarah dan peradaban Islam pada Fakultas Adab dan Program pasca
sarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, faktor utamanya adalah
distrosi politik, sehingga orang tidak berani menganalisa apa adanya.
Padahal, menurutnya, perjuangan umat Islam selama lima puluh tahun
adalah sangatlah berharga. Beliau mempertanyakan juga, kenapa
konstituanse dibubarkan, padahal waktu itu sudah mendekati penyelesaian.
Tetapi begitu hampir selesai lantas dihentikan. “Ini jelas ada
orang-orang yang takut kepada Islam” Ujar beliau.