Kamis, Desember 03, 2009

Masa Depan di Tangan Islam (3)

Sangat mengagumkan bahwa Islam mengatur semua aspek kehidupan manusia, sejak masalah individu, keluarga, bertetangga, bermasyarakat, berekonomi dan bahkan bernegara serta sistem hubungan internasional.

Penulis: Fathuddin Jafar, MA

c. Kesempurnaan Ajarannya Islam (komprehensif)

Salah satu karekteristik Islam yang menyebabkannya unggul sepanjang masa adalah kesempurnaan ajarannya. Sangat mengagumkan bahwa Islam mengatur semua aspek kehidupan manusia, sejak masalah individu, keluarga, bertetangga, bermasyarakat, berekonomi dan bahkan bernegara serta sistem hubungan internasional. Demikian juga dalam konteks sosial, ekonomi, politik, seni, budaya, pemerintahan, pendidikan, media massa atau yang lazim disebut dengan istilah ‘aqidah, syari’ah (ibadah dan mu’amalah) dan akhlak diatur dalam Islam dengan sangat rinci dan mengagumkan. Artinya, ajaran Islam mengatur kehidupan manusia 24 jam dalam sehari semalam dengan semua aspek dan dimensi kehidupannya, tidak ada yang ditinggalakannya. “…..Pada hari ini (haji wada’ –terakhir- yang dilaksanakan Rasulullah bersama 130.000 sahabatnya pada tahunke 10 hijrah) telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu (Islam), dan telah Aku cukupkan bagimu nikmat-Ku dan telah Aku ridha-I Islam itu jadi din (sistem hidup) bagimu….” (Q.S. Al-Maidah / 5 : 3)

Kesempurnaan ajaran Islam itu telah menjadi pusat perhatian manusia di masa lalu dan juga di masa sekarang serta demikian juga halnya di masa yang akan datang. Pusat perhatian tersebut di antaranya disebabkan semua ajaran Islam mengandung seruan pemebesan diri masnusia dari berbagai bentuk penjajahan, pengabdian dan perbudakan selain kepada Allah dan mengarahkannya hanya kepada Allah sang Pencipta mereka. Sebab, telah terbukti sepanjang sejarah manusia bahwa keselamatan dan kasih sayang hanya dapat direalisasikan ketika penghambaan dan perbudakan kepada selain Allah dapat dilepaskan dari kehidupan. Sholat misalnya, dimulai dengan menyebut Allahu Akbar (Allah lah yang Maha Besar) dan ditutup dengan Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh (semoga keselamatan dan kasih sayang-Nya tercurah selalu kepadmu).

Demikian juga dengan ajaran-ajaran Islam yang lain, semuanya mengarah kepada pemebebebasan manusia dari berbagai bentuk perbudakan, penindasan, penghambaan dan kezaliman yang dilakukan oleh manusia atau setan terhadap manusia lainnnya agar manusia bebas dan merdeka, kemudian merasakan kenikamtan, keadilan, keselamatan dan kasih sayang. Induk ajaran pembebasan tesebut dimulai dan terletak pada syahadatain (dua bentuk kesaksian pintu masuk ke dalam bangunan Islam) dimulai dengan kata menafikan apa saja bentuk tuhan yang disembah, ditaati dan diisbatkan (ditetapkan) hanya kepada Allah, أشهد الا اله الا الله. Kemudian mengisbatkan (menetapkan komitmen) Muhammad adalah mandataris Allah
وأشهد أن محمدا ر سول الله

d. Kesesuain Ajaran Islam Dengan Akal dan Fitrah Manusia


Faktor lain yang menyebabkan masa depan di tangan Islam adalah karena ajarannya sesuai dengan fitrah dan akal fikiran manusia baik terkait dengan masalah-masalah yang dianggap sederhana seperti anjuran menjaga kebersihan badan, tempat dan pakaian, membuang sampah di jalanan, memintakan perlindungan Allah dari ganguan jin ketika masalah-masalah besar seperti keharusan menguasai ilmu pengtahuan masuk WC dan sebagainya ataupun yang terkait dengan (syar’i dan kauni) serta keharusan memiliki pemerintahan yang bersih dan kuat dalam rangka membangun sebuah perdaban umat manusia yang sesuai dengan akal dan fitrah mereka yang sehat.

Tuntutan akal dan fitrah manusia yang ingin bebas dari belenggu kemiskinan, terciptanya keadilan sosial dan pemerataan, Islam menjawabnya dengan konsep amal (etos kerja) yang tinggi dan sistem manajemen harta dan kekayaan melalui implementasi sistem zakat (kontribusi harta untuk 8 kelompok miskin sesuai dengan Surat Al- Baqoroh/2 : ……..), shodaqoh jariyah (pemanfaatan harta masyarakat yang bersifat long term dan untuk kebutuhan publik), hibah, infak nafilah (kontribusi harta yang bisa dimanfaatkan secara umum di jalan Allah), qordul hasan (pinjaman lunak bagi pelaku bisnis yang belum independen) dan konsep kerjasama ekonomi dan bisnis yang menghasilkan mutual benafite. Sistem keadilan social dalam Islam tersebut akan sangat efektif jika yang mengambil tanggung jawab manejerial dan operasionalnya adalah pemerintah, selama pemerintah bisa bersih dan professional.

Akal dan fitrah manusia menuntut adanya keamanan dan perlindungan dalam menjalankan berbagai aktifitas kehidupan, tersedianya berbagai fasilitas kehidupan (public services) seperti rumah sakit, sekolah dan infra struktur lainnya, Islam datang dengan konsep politik yang adil dan pemerintahan yang bersih dan kuat. Kata kuncinya terletak pada terpilihnya peminpin yang hanya takut pada Allah (taqwallah) dalam menjalankan amanah kenegeraan dan pemerintahan. Kemudian pemipmpin bersama rakyatnya kompak menerapkan berbagai sistem dan ajaran Islam (berpegang teguh pada ajaran Allah) yang sangat adil dan ideal dalam berbagai sektor kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Dalam impelemntasinya, mereka menerapkan sistem amar makruh dan nahi mungkar agar penyelewenagan para pejabat pemerintahan dapat dicegah.

“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah (Islam) dan janganlah kamu berpecah belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kamu ketika kamu bermush-musushan maka Allah jadikan hati kamu saling melunak maka dengannikmat-Nya jualah kamu semua menjadi bersaudara. Dan dulu kamu berada di pinggir jurang api neraka (sebelum masuk Islam), maka Allah loloskan kamu darinya. Demikian itu Allah hendak menjelaskan bagi kamu akan ayat-ayat (kebesaran)-Nya semoga kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada dari kamu sekelopmok umat uang bertugas menyeru kepada kebaikan dan mencegah yang mungkar dan mereka itu adalah orang-orang yang sukses”. (Q.S. Ali Imran / 3 : 102 – 104) “

Dan sekiranya penduduk suatu negeri itu (penguasa dan rakuatnya) berimandan bertaqwa kepada Allah, pasti kami bukakan kepada mereka berbagai keberkahan (pintu-pintu rezki) dari langit dan dari bumi, dan tetapi mereka menolak (kebenaran Islam), maka kami siksa mereka disebabkan apa yang mereka lakukan itu. Apakah penduduk negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan kami di waktu malam sedangkan mereka lagi asyik tidur? Ataukah penduduk negeri itu merasa aman dari keadatangan siksaan kami di waktu pagi sedangkan mereka lagi asyik bermain-main? Apakah mereak semua merasa aman dari makar Alla? Tdiak ada yang merasa aman dari makar Allah kecuali kaum yang merugi”. (Q.S. Al-A’raf / 7 : 96 – 99)

Akal dan fitrah manusia menuntut adanya kesetaraan antar negara dan tidak boleh ada suatu negara manapun yang mengancam kedaulatan negara lain apalagi sampai menginfasinya, maka Islam menjawabnya dengan konsep menjaga keseimbangan kekuatan antar negara dengan kewajiban umat Islam menguasai teknologi persenjataan yang canggih dan militer yang kuat seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur-an, surat Al-Anfal / 8 : 60 : “Dan persiapkanlah untuk mereka semaksimal yang kamu bisa berupa kekuatan (persenjataan) dan dari kuda-kuda yang tertambat yang dengannya mampu menggentarkan musuh Allah dan musuh kamu dan juga (kekuatan) lain yang kamu tidak mengetahuainya, hanya Allah yang mengetahui mereka. Apa saja yang kamu infakkan (belanjakan1) di jalan Allah, Dia pasti menyempurnakan (balasan)-nya kepada kamu dan kamu sama sekali tidak akan dianiaya”.

Bentuk lain dari kesesuaian ajaran Islam dengan akal manusia ialah: Pertama, bahwa Islam meletakkan akal sebagai alat utama untuk memahami dan mencerna wahyu sebagai petunjuk hidup manusia dan ayat-ayat kauniyah Allah yang terbentang dalam alam semesta yang akan menjadi sarana hidup manusia di udnia ini. Kebanyakan wahyu yang diturunkan pada periode Mekah selama 13 tahun yang terkenal dengan periode pembentukan keimanan tersebut, terfokus pada khithobu ‘uqulinnas (memerintahkan manusia menggunakan akal mereka) untuk memahami kebenaran ajaran Islam dengan pendekatan ayat-ayat kauniyah seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, laut, angin, hujan, matahari, bulan, cahaya, pergantian sinag dan malam, palanet angkasa dan bahkan ayat-ayat kauniyah tentang manusia, seperti proses penciptaan mereka, hidup dan mati, kemudian dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan keesaan-Nya serta hari Akhirat. Jika ajaran Islam yang terkait keimanan, ibadah, mu’amalah, akhlaq dan sebagainya sebagaimana juga ayat-ayat kauniyah Allah tidak sesuai dengan akal atau akal manusia tidak akan mampu memahami dan mencernanya mustahil Allah memerintahkan kepada manusia untuk menggunakan akal mereka.

Di antaranya :
“ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah) Kami telah melakukannya. Sebenarnya Kami membenturkan Al-haq (Konsep Tauhid) dengan Al-Bathil (Konsep Syirik) lalu yang Al-Haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang Al-Bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kamu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak memunyai rasa anggkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) mereka letih. Mereka mensucikan (Allah) malam dan siang; tiada henti-hentinya. Apakah mereka mengankat tuhan-tuhan dari bumi yang mampu menghidupkan (orang-orang yang sudah mati)? Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya (langit dan bumi) itu telah rusak dan binasa. Maka Maha Suci Allah Pemilik ‘Arsy (singgasana) dari apa yang mereka sifatkan. Dia tidak dimintakan pertanggung jawaban atas apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan dimintai pertanggung jawabannya. Apakah mereka mengangkat tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah : Mana argumentasimu? (Al-Qur-an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku dan peringatan bagi orang-orang sebelumku. Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui yang Al-Haq itu,, karena itu mereka berpaling (darinya). Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melaikan Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya tiada tuhan (yang pantas disembah) selain Aku. Maka sembahlah oleh kalian semua akan Aku. Dan mereka berkata : Tuhan yang Maha Pemurah tekah mempunyai anak. Maha Suci Allah, sebenarnya malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan-Nya. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataandan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan di belakang mereka (malaikat-malaikat) dan mereka tidak akan memberi syafaat (rekomendasi) melainkan kepada orang-orang yang diredhoi Allah dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Siapa saja di antara mereka yang mengatakan : Sesungguhnya aku adalah tuhan selain Allah”, maka orang itu akan kami beri balasan dengan neraka Jahannam, demikian itu Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim (yang menyekutukan Allah). Apakah Orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya (dengan big bank). Dari dari air Kami ciptakan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman? Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi tu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara (deengan sistim yang canggih). Sedanglan mereka masih berpaling dari tanda-tanda (Kekuasaan Allah). Dan dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing (dari keduanya) beredar pada garis orbitnya. Kami tidak pernah menjadikanhidup abadi bagi seseorangpun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Kami akan menguji kami dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (pada hari Akhirat kelak). (Q.S. Al-Anbiyak / 21 : 16 – 35).

Kedua, di sampaing sebagai alat utama menalar dan memahami wahyu dan ayat-ayat kauniyah Allah, Islam juga membuka peluang kepada akal manusia untuk memikirkan teknis-teknis yang terbaik untuk mereka dalam menjalankan kehidupan ini. Batasannya ialah selama tidak bertentangan dengan aturan main Allah. Misalnya, teknis memiliki anak, memperoleh harta, pangkat, jabatan dan lain sebagainya haruslah sesuai dengan kaedah halal dan haramnya Allah dan Rasul-Nya. Namun. Bagaimana teknis meningkatkan pruduksi buah-buahan yang menjadi kebutuhan manusia misalnya, Islam memberikan keleluasan untuk memikirnya karena semuanya pasti bermuara kepada sunnah kauniyah Allah juga. Inilah yang dimaksud dengan fleksibelitas ajaran Islam. Artinya, teknis dan sarana kehidupan manusia berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain dan cendrung berkembang. Karena itu Islam tidak meletakkan masalah teknis dan sarana kehiduopan manusia ke dalam kategiri fleksibelitas ajaran Islam. Lain halnya dengan masalah-masalah keimanan, ibadah, muamalah, moralitas (akhlaq) termasuk ke dalam kategori stabat (permanen) karena samopai kiamat tidak akan mengalami perubahan karena obkeknya adalah manusia itu sendiri di mana manusia tidak akan mengalami perubahan, baik fisik, psiskis maupun akal mereka. Yang berubaha itu hanyalah sarana kehidupan mereka.


4. Kegagalan Peradaban Moderen

Faktor lain yang meneyebakan masa depan di tangan Islam ialah peradaban moderena yang dibangun di atas dasar kapitalisme, sosialisme, materialisme, nasionalisme, sekularisme dan demokrasi ala Barat telah gagal membangun sebuah peradaban yang manusiawi. Akibat kegagalan tersebut, manusia hari ini hidup dalam kondisi ketidak pastian, kegelisahan, kekerasan, ketidak adilan (kezaliman), ketakutan dan mayoritas masyarakat dunia dilanda kemiskinan. Jiwa manusai yang dibangun peradaban moderen kososng dan tidak memiliki pegangan yang kuat. Penyakit jiwa dan bahkan penyakit fisik semakin hari semakin bertambah dan kronis. Berbagai kejahatan terhadaapa manusia dan lingkungan (alam) dengan mudah dilakukan baik oleh individu, geng preman, mavia bisnis, maupun oleh negara seperti yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya.

Di samping itu, fenomena bencana alam semakin meningkat akibat ulah dan prilaku manusia yang tidak mau mengikutiu sunnatullah fil kaun (ketetapan atauran Allah bagi alam semesta) sehingga melahirkan kerusakan yang luar biaa. Pengundulan berjuta-juta hektar hutan Indonesia dan kerusakan lingkungan hidup merupakan contoh kongkrit kebiadaban dan kebodohan manusia moderen dengan alasan eksploitasi dan optimalisasi potensi ekonomi. Namun kenayataannya, yang menikmati keuntungan ekonomisnya hanya segelintir kapitalis dan pejabat-pejabat pemerintahan yang menjadi agen atau broker kaum kapitalis itu. Masyarakat luas hanya menonton dan gigit jari sambil menanggung derita dan ekses negatif yang dihasilkan oleh sekelompok kecil kapitalis dan pejabat terkait. Cita-cita mensejahterakan umat manusai gagal total terhampas di atas batu karang yang bernama kezaliman ekonomi dan bisnis.
Lemabaga-lebaga dunia seperti PBB dan lemabagalemabaga kemanusian dunia yang di bahwah kendali PBB, dengan bantuan kemanusiaannya yang tidak seberapa, hanya dijadikan alat untuk menipu masyarakat dunia sambil menutupi kejahatan negara-negara kaya terhadap negara-negara berkembang dan miskin. Hegemono pilitik, dominasi teknologi persenjantaan, khususnya senjata nuklir dan pemaksaan siste ekonomi dan bisnis dunia sesuai selera dan kemauan Amerika dan sekutunya menyebabkan kesengsaraan umat manusia moderen semakin menjadi-jadi.

Kalau kita cermati dengan teliti, ternyata sumber segala musibah itu bermuara dari sistem yang zalim dan tidak adil, baik sisitem ekonomi, politik maupun yang lainngya. Kemudian Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak bermoral, apalagi tidak memiliki skill yang memadai dalam sebuah job di pemerintahan, menyebabkan kezaliman tersebut semakin meraja lela. Bila kita kaji secara mendalam dan teliti dengan hati yang lapang, Islam ternyata telah menawarkan berbagai sistem yang adil sejak 1439 tahun yang laliu, sekaligus metode menciptkan SDM yang bermoral dan sekaligus memiliki skil yang handal. Sebab itu, di tengah kegagalan peradaban Barat moderen ini, Islam akan tetap selalu menjadi pilihan utama dan menjadi alternatif tetakhir bagi penyelamatan masa depan umat manusia, tak terkecuali di Indonesia ini Isnyaa Allah.

Masa Depan di Tangan Islam (2)

Kendati Islam telah diturunkan sejak 1439 tahun yang lalu (sejak wahyu pertama di turunkan di gua Hira), namun kekuatan dan keunggulan ajaran Islam masih dapat dirasakan dan dibuktikan sampai hari ini.

Penulis: Fathuddin Jafar, MA

3. Kekuatan dan keunggulan ajaran Islam sehingga mempunyai daya tahan dan daya tarik sepanjang zaman. Kendati Islam telah diturunkan sejak 1439 tahun yang lalu (sejak wahyu pertama di turunkan di gua Hirak), namun kekuatan dan keunggulan ajran Islam masih dapat dirasakan dan dibuktikan sampai hari ini, dan akan tetap dapat dibuktikan sampai hari kiamat nanti sebagaimana logisnya sebuah agama yang berlaku sampai akhir zaman atau hari kiamat kelak. Rahasia kekuatan dan keunggukan ajaran Islam tersebut terletak pada :

a. Orisinilitas ajaran Islam.

Berbagai cara telah dilakukan oleh manusia untuk merubah dan menyimpangkan ajaran Islam sebagaimana yang terjadi pada Kitab-Kitab suci sebelumnya, yakni Taurat dan Injil. Upaya penyimpangan tersebut dilakukan dengan du acara. Pertama, dengan membuat ayat-ayat Qur-an tandingan, seperti ynag dilakukan oleh Musailamah Al-Kazzab dan Hadits-Hadits palsu, sebagaimana yang banyak terjadi di abad pertama sampai abad ke emppat Hijriyah.

Kedua, dengan cara menyimpangkan makna dan pemahaman ayat-ayat Qur-an seperti yang terkait dengan Jihad Fisabilillah, warisan, hak dan kewajiban Muslim dan Muslimah, politik, pemerintahan dan sebagainya sebagaiman yang dilakukan oleh sebagian besar kaum orientalis Barat, seperti Snouk Hougronye, antek-antek kolonial Barat seperti Mirza Gulam Ahmad dan corong-corong kolonial Barat di berbagai negeri Islam baik individu maupun lembaga.

Allah menjelaskan bahwa Al-Qur-an itu adalah sebuah kebenaran yang diturunkan-Nya untuk manusia dan Dia berjanji akan memeliharanya dari berbagai upaya menghapuslan dan penimpangkannya“ Sesungguhnya Kami yang menurunkan Adz-Dzikra (Al-Qur-an) itu, dan Kami yang memeliharanya” (Q.S. : )

Adapun cara Allah memelihara Al-Qur-an ialah dengan memudahkan kaum Muslimin untuk menghafalanya secara benar, baik dan sempurna, sehingga setiap zaman, sejak zaman Nabi Muhammad Saw. sampai hari ini, selalu ada ribuan dan bahkan puluhan ribu kaum Muslimin yang hafal Al-Qur-an, bahkan dua puluh tahun terakhir terlihat peningkatan jumlah para penghafal Al-Qur-an termasuk di Indonesia.

Cara lin untuk menjaga orisinaitas ajaran Islam ialah Allah melahirkan para ulama besar dalam berbagai bidang, seperti bidang fiqih (hukum Islam) seprti Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i, Ahmad Bin Hambal dan lain sebagainya. Demikian juga dalam bidang ilmu tafsir sejak zaman Sahabat telah lahir seperti Ibnu Abbas dan sampai zaman kita sekarang seperti Sayyid Qutub, Muhammad Al-Ghozali, Al-Maududi, Said Hawwa, Buya Hamka dan sebagainya yang menjelaskan dan menafsirkan makna-makna Al-Qur-an secara benar dan kontekstual berdasarkan kaedah-kaedah ilmu tafsir yang standar.

Dengan demikian, umat Islam sepanjang zaman selalu mendapatkan pemahaman yang benar dan orisinil tentang Al-Qur-an, namun tetap sesuai dengan konteks zamannya, tanpa harus melakukan penafsiran yang menyimpang sebagaiman yang dilakukan oleh kaum orientalis Barat dan corong-corong merteka di negeri-negeri Islam.

Adapun cara Allah memelihara Hadits Rasulullah yang merupakan sumber kedua Umat Islam setelah Al-Qur-an ialah dengan melahirkan ulama-ulama besar di bidnag Hadits seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Baihaqi, Ttirmizi, Annasai’i dan lain sebaginya. Para ulama di bidang Hadits tersebut telah merumuskan metodologi pencatatan Hadits Rasulullah secara sangat teliti dan cermat baik dari segi lafazh/matan (teks)-nya maupun dari segi maknanya. Dengan kepakaran mereka yang luar biasa tersebut umat dengan mudah mengetahui mana Hadits yang shoheh (benar dari Rasulullah) dan mana yang dho’if (lemah) dan mana yang maudhu’ (palsu).

Di samping ulama-ulama besar tersebut, saat ini lahir ulama-ulama besar di bidang ekonomi Islam seperti Khursyid Ahmad, Omar Chepra dan lainnya. Di bidang science (ilmu pengetahuan dan teknologi) lahir pula seperti Syekh Abdul Majid Azzendani, Ali Al-Bar, Harun Yahya, Dr. Zaqhlul dan sebagainya. Hal yang sangat mengagumkan, mereka mengkaji dan mengkritisi ilmu pengetahuan moderen dengan mengacu kepada informasi dan isyarat-isyarat Al-Qur-an dan Hadits Rasul Saw, sehingga hasil yang mereka dapatkan lebih unggul dari hasil pengkajian ilmiyah berlandaskan akal fikiran manusia semata.

b. Kebenaran Ajaran Islam

Sepanjang sejarahnya, kebenaran ajaran Islam telah teruji baik secara teori maupun praktek.. Berbagai kritik yang dilancarkan kaum orientalis Barat dan sekuler Muslim terhadap kebenaran ajaran Islam hanya sebatas kritikan yang kurang objektif, tidak mendalam dan tidak mendasar. Yang mereka kritikpun terbatas seperti hukum potong tangan, perkawinan Rasulullah (mempunyai Istri sembilan), ta’addud (poligami), sebagian perbedaan ibadah antara wanita dan pria, Jihad Fisabilillah yang mereka namakan dengan holy war, hukum waris, politik Islam, konsep negara Islam dan sebagainya.

Anehnya, mereka mengkiritk hal-hal tersebut dengan cara mengaitkan kondisi umat Islam hari ini dengan nilai tersebut, sehingga mereka meyakini bahwa kemiskinan, keterbelakangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kekerasan terhadap wanita dan sebagainya disebabkan nilai-nilai Islam tersebut.. Mereka tidak sadar dan tidak mengerti bahwa umat Islam yang mereka kaitkan dengan nilai-nilai tersebut tidak mengerti Islam secara baik, khususnya terkait dengan nilai-nilai Islam yang mereka tuduh sebagai penyebabnya. Dan juga lupa atau melupakan fakta bahwa kemiskinan dan ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi harti ini bukan monopoli kaum Muslimin yang hanya 20 % dari penduduk dunia yang mencapai enam milyar. Juga tidak sadar bahwa semua yang mereka kritisi tersebut sekarang menimpa semua umat manusia beraagama di muka bumi ini, bahkan di negara-negara Barat yang maju yang mereka puja-puja tersebut kekerasan terhadap wanita misalnya, terjadi hampir setiap detik, sedangkan mereka bukan Muslim.

Di samping apa yang disebutkan di atas, khususnya kaum sekular Muslim tidak sadar bahwa yang menurunkan nilai-nilai tersebut adalah Pencipta mereka sendiri yakni Allah yang mustahil keliru, tidak benar dan zalim terhadap hamba-Nya. Mereka mencari kambing hitam atas kebodohan dan kejumudan mereka sendiri yakni para ulama Islam. Mereka menuduh para ulama Islam telah keliru menafsirkan Islam, padahal otak dan kecerdasan mereka yang kurang untuk sampai memahami seperti yang dipahami oleh ulama-ulam besar Isla. Lalu mereka dengan bangganya mengangkat semboyan reinterpretasi (menafsir ulang) Islam. Lucunya, ilmu mereka tentang Islam, khususnya Al-Qur-an dan As-Sunnah tidak memadai. Bahkan kemampuan bahasa Arabnya sangat pas-pasan.

Apa sebenarnya yang terjadi pada mereka? Yang terjadi sesungguhnya adalah keraguan iman (kepercayaan) mereka terhadap Islam karena tidak ma’rifatullah (mengenal Allah) secara baik dan benar. “ Dan jika kamu tetap ragu tentang Al-Qur-an yang kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad) buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur-an itu dan ajaklah penolong-penlong (pakar-pakar)mu selain Allah, jika memang orang-rang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuatnya, dan pasti tidak akan dapat membuatnya, maka peliharalah dirinu dari Neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, disediakan bagi orang-orang kafir (mengingkari kebenaran Al-Qur-an walau hanya sebagian ayatnya)” (Q.S. Al-Baqoroh / 2 : 23 –24).

Upaya yang dilakuakan berbagai kelompok manusia sejak dulu sampai sekarang untuk mengeliminir kebenaran ajaran Islam belum pernah berhasil dan tidak akan pernah berhasil, apalagi di zaman ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang. Sebab berbagai kebenaran Islam Islam semakin hari semakin terbukti, bukan hanya oleh kalangan Muslim, melainkan juga oleh kalangan non Muslim yang jujur melakukan pengkajian terhadap nilai-nilai Islam dalam berbagai lapangan kehidupan manusia yang sedang sengsara hari ini.

Sistem ekonomi Islam, misalnya, seperti sitem perbankan, asuransi, trading dan sebagainya sudah menjadi alternatif penyelamat krisis ekonomi dunia saat ini. Demikian juga dengan ilmu penhgetahuan moderen yang dikaji melalui nash (tekks) Al-Qur-an dan As-Sunnah, semakin terbukti keunggulan Islam di hadapan agama-gama lainnya. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat (tanda-tanda kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur-an itu adalah benar. Dan apakah Rob (Pencipta)mu tidak cukup bagimu bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?” (Q.S. Fush-shilat / 41 : 53).

Masa Depan di Tangan Islam

Ada empat alasan mengapa masa depan di tangan Islam, atau dengan ungkapan lain, Islam adalah agama dahulu, sekarang, dan juga masa depan.

Penulis: Fathuddin Jafar, MA

Kendati Gerakan Dakwah memiliki peranan penting dalam penyebaran nilai-nilai Islam dan perbaikan kondisi umatnya, namun tidak berarti bahwa masa depan Islam tergantung pada Gerakan Dakwah. Masa depan tetap di tangan Islam apakah Gerakan Dakwah memaminkan perannya secara baik dan maksimal ataupun tidak. Bahkan penyimpangan atau politisasi (bisnisisasi) Gerakan Dakwah dan ajaran Islam sekalipun tidak akan menghambat tersebarnya ajaran Islam di tengah masyarakat.

Di samping itu, hambatan dan serangan dari berbagai penjuru yang dilakukan oleh musush Islam di seantero dunia ini juga tidak pernah dan tidak akan pernah mampu menghambat perkembangan nilai-nilai Islam di tengah-tengah kehidupan manusia. Pertumbuhan umat Islam Eropa dan Amerika yang semakin hari semakin menguat, perkembangan berbagai gerakan dakwah di berbagai penjuru negeri Islam, tak terkecuali di Indonesia saat ini, kendati mendapat serangan dari dalam dan luar masyarakat Muslim, cukup sebabgai bukti bahwa Islam sedang berpacu dan melaju menuju sebuah titik yang tidak mungkin dihentikan oleh siapapun dan negara manapun. Karena kemajuan Islam itu merupakan kehendak pemiliknya, yakni Allah sebagai Pemilik alam semesta.

Dalam skala lokal misalnya, betapa pemerintahan Orde Baru telah memerangi Islam dengan berbagai cara, namun bukannnya Islam yang musnah dari bumi Nusantara, malah Orde Baru yang hancur dan bertahan hanya 32 tahun. Apa yang ditakutkan dari Islam oleh Orde Baru malah subur dan tumbuh secara mengagumkan seperti politik Islam dan sebagainya. Demikian juga target kristenisasi Indonesia untuk mengkristenkan Indonesia dalam kurun waktu 50 tahun juga tidak berhasil.

Dalam skala golobal juga bisa kita lihat, betapa Amerika dan sekutunya sangat gencar dan agresif memerangi Islam dan umatnya, khususnya pasca peristiwa WTC dan Pentagon 11 September 2001, malah Islam dan umat Islam semakin berkembang secara kuatititas dan kualitatif, termasuk di Amerika sendiri dengan ditandai dengan banyaknya masyarakat Amerika yang masuk Islam.

Oleh sebab itu, Gerakan Dakwah tidak boleh merasa GEER dan mengkalim telah bersaham besar kepada Islam dan merasa dibutuhkan Islam. Sebaliknya, Gerakan Dakwah-lah yang membutuhkan Islam. Tanpa Gerakan Dakwahpun Islam akan tetap jaya di masa yang akan datang sebagaiman ia telah pernah jaya sekitar 13 abad lamanya. Allah sebagai pemiliknya masih tetap Maha Perkasa dalam menolong agama-Nya

وَمَا النَّصْرُ إِلا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

“…….. Dan tidaklah kemenangan itu melainkan datang dari Allah. Sesungguhnya Dia Maha Perkasana lagi Maha Bijaksana” (Q.S. Al-Anfal / 8 : 10)

يَمُنُّونَ عَلَيْكَ أَنْ أَسْلَمُوا قُلْ لَا تَمُنُّوا عَلَيَّ إِسْلَامَكُمْ بَلِ اللَّهُ يَمُنُّ عَلَيْكُمْ أَنْ هَدَاكُمْ لِلْإِيمَانِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

“Mereka merasa telah memberi nikmat padamu (Muhammad) dengan kislaman mereka.`Katakanlah : “ Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat paakudu dengan keislamanmu. Sebenarnya Dia Allah-lah yang telah memberi nikmat padamu dengan membimbing kamu kepada keimanan jika kamu adalh orang-orang yang benar”. (Q.S. Al-Hujurat / 49 : 17).

Sebab itu, Gerakan Dakwah Masa Depan tidak lebih dari sarana dan wadah Dakwah dan perjuangan para aktivisnya, bukan sebagai tujuan mereka. Islam menang dan berkembang bukan karena mereka, melakinkan mereka menang dan berkembang karena mereka komitment dengan Islam.

Ada empat alasan mengapa masa depan di tangan Islam, atau dengan ungkapan lain, Islam adalah agama dahulu, sekarang dan juga masa depan :

1. Sesuai dengan janji dan kehendak Allah sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur-an Al-karim. Di antarnya :


a. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakanamal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan mengokohkan bagi mereka agama (Islam) yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan apapun dengan Aku. Dan siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Q.S. An-Nur /24 : 55).

b. “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan Cukuplah Allah sebagai saksi” (Q.S. Al-Afath /48 : 28).

c. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selalin menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dia-lah yan telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petuunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. At-taubah / 9 : 32-33).

d. “Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. Dia-lah yan telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petuunjuk dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik itu tidak menyukai” (Q.S. As-Shoff / 61 : 8-9).

e. “Sesungguhnya Kami pasti menolong Rasul-Rasul kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (kiamat)” (Q.S. Al-Mukmin /40 : 51).

f. “Jika kamu tidak mau menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir (musyrik Mekkah) mengeluarkannya (dari Mekkah) sedangkan dia salah seorang dari dua orang (dengan Abu Bakar Ash-shiddiq) ketika keduanya berada dalam gua, di waktu berkata kepada temannya :”Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan kalimat orang-orang kafir itu rendah dan Kalimat Allah itulah yang tinggi dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At-taubah /9 : 40).

g. “….. Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang Mukmin”. (Q.S. Ar-Rum /30 : 47).

2. Sesuai dengan berita gembira dari Nabi Muhammad Saw. Di antaranya :

a. Imam Muslim meriwayatkan dalam Shohehnya :

عن ثوبان أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :
إن الله تعالى زوى لي الأرض حتى رأيت مشارقها ومغاربها, وإن أمتي سيبلغ ملكها ما زوي لي منها وأعطيت الكنزين الأحمر والأبيض ......

Dari Tsauban bahwa Nabi Saw. berkata : Sesungguhnya Allah mengkerutkan bumi bagiku sehingga aku melihat timur dan baratnya. Sesungguhnya kerajaan umatku akan sampai ke wilayah yang dikerutkan padaku, dan aku diberi (Allah) dua simpanan (pemerintahan Kisro dan kaisar di Irak dan Syam) merah dan dan putih (emas dan perak)….(Hadits Riwayat Muslim). (Shoheh Imam Muslim hal, 2215)


b. Dari Nafi’ Bin Utaibah, dia berkata : Ketika aku bersama Rasulullah dalam suatu peperangan, maka tiba-tiba Nabi didatangi oleh suatu kaum dari sebelah barat, mereka memakai pakaian wol putih, lalu mereka menghampiri Nabi di sebuah bukit kecil. Mereka berdiri sedangkan Rasul duduk. Lalu berkata dalam diriku, datangi mereka dan berdirilah diantara mereka sehingga mereka tidak bisa membunuhnya (Rasulullah). Kemudia aku berkata lagi, barangkali Rasul sendang berbisik dengan mereka, lalu aku datng lagi dan berdiri di antara mereka. Maka Rasul berkata : Aku menghafal darinya empat (perkara) yang aku hitung dengan jariku, dia (Rasul) berkata : “Kamu akan memerangi Jazirah Arabia maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian Persia, maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian kamu akan memerangi Romawi maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalian) atasnya, kemudian kamu akan memerangi Dajjal, maka Allah akan memberikan kemenangan (pada kalin) atasnya”. Lalu Nafi’ berkata : Wahai Jabir kami mengira tidak akan keluar Dajjal sampai Romwi ditaklukkan (oleh kaum Muslimin). (Shoheh Imam Muslim, hal 225).

c. Imam Ahmad meriwayatkan dalam Msunadnya, dari Abu Qubail ia berkata : Kami sedang berada di samping Abdullah Bin Amr Bin Ash, kemudian ia ditanya : Kota manakah yang pertama kali ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi? Lalu Abadullah menunjukkan sebuah kotak yang terdapat rantai anting-antingnya (pegangan untuk mengangkat kotak tersebut). Ia berkata : Lalu ia mengeluarkan sebuah buku dari kotak tersebut dan berkata : Abdullah telah berkata : Ketika kami berada di sisi Rasulullah Saw.kami menulis ucapan (jawaban) Beliau dari suatu pertanyaanyangdiajukan kepadanya : Kota manakah yang pertama kali ditaklukkan, Konstantinopel atau Romawi? Kota Hrakliuslah yang pertama kali bakal ditaklukkan jawab Beeliau”.

Tentang Hadist ini Dr. Yusuf Al-Qordhawi menjelaskan bahwa “ yang dimaksud Romawi (pada saat ini) adalah kota Roma, ibu kota Italia. Sedangkan Kostantinopel adalah kota Istambul.

Teori Penciptaan dalam Islam

Oleh Dr. Mohamad Daudah

Oleh: Salama Abdul Hadi, Phd.

Teori penciptaan dalam Islam adalah kepercayaan bahwa alam semesta (termasuk umat manusia dan semua makhluk yang lain) tidak hanya yang diciptakan oleh Allah, tetapi juga dijalankan oleh Allah dalam setiap waktu, sebagaimana dijelaskan Allah dalam ayat berikut, ‘Berkata Firaun, ‘Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa?’ Musa berkata, ‘Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.’’ (Thaha: 49-50)

Inilah teori penciptaan dalam Islam. Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia mengendalikan alam semesta menurut kehendak-Nya sesuai fungsi dan peran yang spesifik.

Umat Islam meyakini setiap kata dari Al-Qur’an. Menurut banyak bukti yang sempurna, al-Qur’an adalah kitab mukjizat yang benar-benar diwahyukan kepada Muhammad selama 23 tahun misinya dan terjaga dalam keadaan seperti ia diwahyukan hingga hari ini. Tidak ada penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada Al-Qur’an, sebagaimana Islam lahir dalam keadaan jelas dari sisi sejarah, dan kekuatannya tidak pernah surut. Bahasa al-Qur’an, yaitu bahasa Arab, tetap digunakan oleh lebih dari 500 juga, dan digunakan lebih dari 14 abad yang lalu. Lebih dari 1500 juta orang tetap memeluk agam Islam, dan ribuan pengikut baru bergabung di dalamnya setiap hari.

The hikmah logis dari setiap ayat dalam al-Qur’an ditemukan secara luar biasa, dan itu menunjukkan bahwa al-Qur’an tidak mungkin dihasilkan oleh seorang Arab Badui seperti Muhammad, atau sekelompok ilmuwan. Dalam buku yang terkenal tentang 100 orang yang paling berpengaruh pada sejarah, Michael Hart menemukan Muhammad sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap pemikiran manusia sejarah. Hidupnya adalah model ketaatan terhadap al-Qur’an.

Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang oleh para ilmuwan modern ditafsirkan sejalan dengan modern, seperti bentuk bulat bumi [39:5], tahap perkembangan janin di dalam rahim [39:12-16], perluasan alam semesta [51:47], Big Bang [21:30] dan teori Big Crunch [21:104], siklus elemen di bumi yang seimbang [15-19], proses fotosintesis tanaman [36:80], pembentukan awan [24:43] dan fungsi angin [30:48, 15:22], dan lain-lain. Demikian pula, ada beberapa ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan masalah-masalah para ahli geografi [30:3], sejarah [28:38], geologi [35:27, 78:7], astronomi [6:97, 25:61] dan psikologi [13:28] ditafsirkan secara serasi dengan temuan-temuan modern.

Al-Qur’an juga menyebutkan ukuran waktu dalam isyaratnya mengenai penciptaan [22:47]. Al-Qur’an menyatakan bahwa penciptaan itu berlangsung selama enam hari, dan kata ‘hari’ telah diinterpretasikan secara literal bukan sebagai waktu dua puluh empat jam, tetapi sebagai periode atau tahapan waktu untuk menyempurnakan ciptaan [32:5]. Jadi, al-Qur’an tidak bisa disamakan dengan Bibel dalam adu argumentasi mengenai bukti-bukti ilmiah dan kronologi.

Awal penciptaan dituturkan di dalam al-Qur’an seara logis dan tegas, dengan menyatakan banyak fakta dalam penciptaan. Namun, seseorang yang membandingkan penjelasan tentang awal penciptaan seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an dan seperti yang disebutkan dalam Kitab Kejadian itu akan dengan mudah menyimpulkan bahwa kedua buku memiliki sumber yang sama namun al-Qur’an menjelaskannya secara logis dan ilmiah.

Setelah membaca ayat-ayat berikut yang menjelaskan tahapan penciptaan manusia dalam al-Qur’an, kami dapat menarik kesimpulan tentang Teori penciptaan dalam Islam.

‘Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.’ (al-Mu’minun: 12-16)

Jadi, al-Qur’an menolak teori Evolutionary Creationism (penciptaan dengan cara evolusi). Sebaliknya, kami dapat menemukan berbagai konstruksi dari sel-sel binatang dan manusia.

Dari ayat-ayat tersebut, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut:

- Adam diciptakan dari tanah liat secara langsung, atau secara tidak langsung dari bahan dasar lumpur yang dikembangkan melalui mekanisme evolusi yang terarah. Sebelum berubah menjadi manusia, Adam menerima hembusan ruh dari Allah nafas yang memberinya kemampuan kemampuan untuk belajar dan potensi untuk mengenali.

- Hawa diciptakan dari sel atau tulang Adam. Penciptaan tersebut memberi penjelasan yang masuk akal mengenai kesamaan antara peta genetik dan jumlah chromosom pada kedua Adam dan Hawa.

Prosedur penciptaan tersebut sebagaimana didedikasikan di dalam al-Qur’an bukan merupakan mitos atau dogma. Sebaliknya, yang merupakan mitos adalah anggapan bahwa Adam sebagai manusia yang berjalan dengan dua kaki dan mampu mengenali alam semesta itu berasal kera yang tidak memiliki kesadaran atau kuda yang berjalan di atas empat kaki dan tidak bisa menalar apapun.

Dalam teori penciptaan dalam Islam, Allah menentukan peran bagi Hawa, seorang perempuan diciptakan dari laki-laki, yang ditugaskan di Al-Qur’an dengan ayat-ayat berikut:

‘Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.’ (ar-Rum: 21)

Allah juga berfirman, ‘Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu itu, anak anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?’ [an-Nahl: 72]

Menurut ayat-ayat ini, teori penciptaan menurut Islam itu mencakup hal-hal berikut:

- Allah menganugerahi Adam isteri dengan sifat-sifat tertentu untuk tujuan kasih sayang dan rahmat.
- Allah memberi Hawa fitur reproduksi untuk memberikan anak laki-laki dan perempuan.
- Sesuai kehendak Allah, Adam dan Hawa merupakan bagian dari bangunan masyarakat yang lengkap, yang terdiri dari orang tua, anak, cucu, dan seterusnya.

Anggapan bahwa mutasi genetik dapat mereformasi peta genetik seorang laki-laki dan mengadakan pasangan untuknya dengan sifat-sifat yang berbeda meskipun dengan peta genetik yang sama adalah mitos!

Menurut teori penciptaan dalam Islam, seperti yang telah dinyatakan, peran Tuhan lebih dari dari sekedar menciptakan manusia. Dalam menjawab pertanyaan berikut ini yang disebut secara berturut-turut di salah satu dari surat, kita dapat mendefinisikan peran rahmat-Nya:

‘Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?’ (al-Waqi’ah: 57)

‘Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kami kah yang menciptakannya?’ (al-Waqi’ah: 58-59)

‘Bahkan kami menjadi orang yang tidak mendapat hasil apa-apa. Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?’ (Waqi’ah: 67-70)

‘Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dari gosokan-gosokan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kami-kah yang menjadikannya?’ (Waqi’ah: 71-72)

Menurut ayat-ayat tersebut, teori penciptaan dalam Islam mencakup:

- Allah menentukan desain fitur-fitur manusia dalam air sperma yang dipancarkan manusia dengan DNA yang spesifik, peta genetika atau jumlah chromosom bersama antara pasangan perkawinan, laki-laki dan perempuan.

- Allah menjaga sumber kelangsungan kehidupan makhluk-Nya. Karena itu, Allah mengatur kerajaan tumbuhan sebagai makhluk otonom yang menyediakan makanan yang diperlukan untuk kerajaan manusia.

- Dia mengatur siklus untuk menghasilkan air tawar untuk minuman manusia dan pengairan tanaman yang mereka makan.

- Allah mengelola pasokan energi untuk makhluk-Nya demgam proses fotosintesis yang ajaib, yang menyimpan energi dari matahari menjadi buah yang dapat dimakan.

Sebagaimana teori evolusi nihil logika kehidupan evolusi, Biogenesis juga gagal dalam mengasumsi awal mula kehidupan dalam zat kimia dengan regenerasi imajiner spontan. Dalam al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa Dia adalah Pencipta kehidupan dan kematian:

‘Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.’ (al-Mulk: 2)

Teori Penciptaan dalam Islam mengenai peran Pencipta sebagai Pencipta unsur kehidupan. Unsur seperti itu tidak diketahui sampai sekarang oleh manusia. Jiwa ditiupkan ke dalam Adam dan juga ditiupkan ke dalam setiap manusia. Hal ini menjadi rahasia Allah semata, tidak seorang pun bisa mendefinisikannya, sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an:

‘Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, ‘Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.’ (al-Isra’: 85)

Ayat berikut juga menjelaskan peran lain Tuhan dalam teori penciptaan dalam Islam:

‘Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: ‘Bersujudlah kamu kepada Adam’; maka mereka pun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.’ (al-A’raf: 11)

Jadi, Allah dalam teori Penciptaan dalam Islam tidak hanya membuat badan kita hidup, tetapi ia juga membentuk rupa kita agar terlihat seperti rupa manusia. Jadi, Allah memiliki nama lain dalam Al-Qur'an selain al-Khaliq (Pencipta), yaitu al-Mushawwir (Yang membentuk rupa).

Allah berfirman, ‘Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.’ (al-Hasyr: 24)

Kristen dan Sejarah Lama (2)

Oleh Dr. Mohamad Daudah

Oleh: Dr. Zainab Abdul Aziz

Flavius Joseph (37-100 M)

Dia dilahirkan di 73 M. dalam keluarga Yahudi yang kaya dan ditunjuk sebagai Gubernur di wiayah yang sekarang dikenal dengan nama Galilea pada awal Revolusi 66. Ia memimpin perang melawan Roma, dan ditangkap oleh Flavius Vespasian. Untuk menyelamatkan hidupnya, ia berbelok untuk bekerja bagi kepentingan Roma dan menjadi intelijen mereka untuk mengamati perang yang sedang berlangsung. Hal ini membantunya untuk mendapatkan kewarganegaraan Roma, dan dengan ini dia tetap menjadi salah satu sejarawan yang paling penting di masa itu.

Dengan jumlah yang begitu besat orang-orang Yahudi lama yang menceritakan peristiwa masa Kejadian hingga ke waktu perang antara Romawi dan Yahudi (66 M), kami hanya menemukan paragraf kecil yang mengatakan, ‘Sekarang, Yesus telah muncul, manusia yang bijaksana, jika memang dibenarkan untuk memanggilnya manusia, karena dia adalah seorang yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mulia, guru bagi banyak orang, sebagaimana ia menerima kebenaran dengan senang hati. Dia memikat banyak orang, baik orang-orang Yahudi atau orang-orang Gentiles. Dia adalah Kristus. Dan ketika Pilatus, sesuai usulan dari tetua di antara kami, mengutuknya ke salib, maka orang-orang yang mencintainya sejak awal tidak meninggalkannya, sebab ia akan muncul kepada mereka dalam keadaan hidup kembali pada hari yang ketiga, sebagaimana yang diramalkan oleh para utusan. Dan umat Kristen, yang nama mereka diambil dari namanya, tidak punah pada hari itu.’

Namun dipastikan para ilmuwan menyepakati suatu fakta bahwa ini hanyalah sebuah tambahan distorsif yang kemudian disisipkan, karena ia tidak terdapat pada naskah terkuno buku ‘The Antiquities of Jews ‘ karya Aourgeen di awal abad ketiga, di mana dia yakin bahwa Joseph menolak untuk percaya kepada Yesus. Diketahui dengan baik bahwa dia sangat setia kepada Yudaisme, dan ini terlihat jelas dalam autobiografi dan buku yang ditulis Apion.

Imam Gelieh, yang juga pustakawan Santo Genfeif dan penerjemah karya-karyanya (1756), mengatakan kontradiksi dan distorsi tersebut sangat gamblang. Saya harus mengakui bahwa tulisan-tulisan tersebut diubah dan dimodifikasi sehingga sebagiannya kontradiksi dengan sebagian yang lain.

Roger Peytrignet mengafirmasi bahwa umat Kristen lebih dahulu mendapati karya-karyanya setelah ia bergabung dengan Roma dan mereka mendistorsinya sesuai dengan kemauan mereka (Jesus-Myth or Historical person, hlm. 29)

Alfarek dan Koushou dalam bukunya ‘ The problem of Jesus and the origin of Christianity ‘ menegaskan kemustahilan bahwa Joseph menulis paragraf di atas karena jika dia berkata demikian, maka dia pasti telah menjadi orang Kristen, tetapi diketahui bahwa dia adalah Yahudi Persia dan itu sudah jelas.
Ada konsensus dari para penulis bahwa tambahan-tambahan ini secara sengaja disisipkan dan, paragraf ini tidak selaras dengan seluruh konteks yang berbicara tentang penderitaan-penderitaan yang dialami masyarakat selama rezim Pelate. Jika paragraf ini dihapus, maka aliran pembicaraan akan menjadi serasi.

Andre Vautier, dalam bukunya yang Mitos Yesus, mengatakan bahwa Josephus menulis jumlah terjemahan tentang perang orang-orang Yahudi, baik terjemahan dalam bahasa Aramaik atau translation. Tanggal terjemahan Yunani kembali ke 79 M. dan tidak mempunyai referensi dalam bagian pertama dan juga dari bagian no. 300 hingga no. 700. Konteks mengalir dengan begitu lancar dan harmonis, dan dengan kata-kata yang begitu sempurna. Sedangkan bagian yang kedua yang berkaitan dan menceritakan peristiwa yang bertepatan dengan masa di mana Yesus hidup berisi ungkapan-ungkapan yang sangat buruk. Bahkan isinya tidak konsisten dan tidak harmonis. Ini merupakan bukti yang pasti bahwa bagian ini telah tercemah oleh tulisan-tulisan orang Kristen.

Katanya, kita seharusnya tidak lupa bahwa para imam pada waktu itu adalah orang yang bisa membaca dan menulis dan bahwa bagian-bagian yang berbicara tentang Yesus dan Yohanes sang pembaptis itu telah diedit dari salinan yang dibuat dari bahasa Yunani.

Jadi, Andre Vautier menyatakan secara tegas bahwa buku The war of the Jews dan bagian ke-18 dalam buku Ancient Antiquities of the Jews yang mencatat peristiwa abad pertama masehi termasuk bukti yang tak diragukan lagi dan jelas mengenai perubahan dan sisipan, dan mengenai halaman yang disispkan dan yang dihapus.

Pada bab ketiga dalam bukunya, Andre Vautier mengatakan bahwa kata pengantar buku The Jews wars was against the Romans berisi out-line Artikel buku. Sekarang buku, jika kita menelitinya, mengalami penyimpangan secara massif dari rezim Augustus hingga tahun 12 rezim Neiron. Misalnya, ada masa enam puluh tahun hilang, dan itu adalah periode aktivitas Yesus dan Johanes sang pembaptis.

Benar-benar jelas bagi pembaca bahwa seorang laki-laki yang begitu berhati-hati dan teliti seperti Josephus tidak bisa diam terhadap jeda sejarah manusia ini, padahal ia merupakan periode yang mencakup berbagai peristiwa konsekuensial historis. Sarjana yang jujur pasti akan mencaci gereja yang sejak awalnya itu didasarkan pada kebijakan kecurangan, sabotase, interpolasi dan distorsi.

Jadi Loegy Katxhyoly mengatakan: Gereja telah mengubah banyak paragraf dalam karya-karya Josephus, dan menskenario pembakaran Roma kebakaran di masa Neiron, hanya untuk menciptakan orang-orang yang rela berkorban demi Essense dan Kristen. Cukup bagi kami untuk merujuk kepada banyak distorsi yang dibuat Eusebius untuk bergeluar dengan keanehan dari sumber sejarah Kristen dalam Kitab Suci, yang telah dicemari oleh para sejarahwan sebagai penipu.

Guy Fau juga mengatakan dalam bukunya yang The Myth of Jesus bahwa paragraf tentang Yesus pertama kali muncul di abad keempat dalam karya Euseus, dan ia belum ditemukan namun dalam buku The Hebrew Antiquities in the Age of Aourgene (185-254).

Kristen dan Sejarah Lama (1)

Philo of Alexandria (13-20 SM – 54 M)

Di antara komentar yang paling sengit dan kritis yang dialamatkan kepada sejarah Kristen adalah hilangnya naskah dan sumber asli mereka. Sangat disayangkan, tidak ada yang tersimpan selain salinan yang dipenuhi dengan sabotase manusia, dan itu mencakup Injil, buku dan warisan patriarki lama. Kami akan meniliti poin ini melalui studi sejarahwan Yahudi klasik di masa-masa Kristen.

Philo adalah seorang filsuf terampil, lahir di masa rezim Herodit I, dan memahami dengan baik informasi tentang bangsa Yahudi. Dia menulis sekitar lima puluh tujuh buku yang di antaranya adalah The Age of Pilatus. Dalam buku ini, jika dia ingin memasukkan sesuatu tentang Yesus, maka kita akan menemukan banyak hal, namun dia tidak menyebut Yesus sama sekali.

Ia berasal dari kalangan elit berpendidikan dan paling dihormati di antara orang-orang seusianya. Ia dikenal subyektif dan jujur, dan ia tidak pernah mengabaikan suatu kejadian, besar atau kecil, penting atau tidak penting, berkaitan dengan apa yang ditulisnya. Dan itulah metodenya ketika ia menulis tentang berbagai agama yang ada pada waktu itu.

Yang jadi pertanyaan adalah, jika dia seperti ini, mengapa ia tidak menyebutkan hal apapun tentang Yesus dan para rasul, terutama ketika kita tahu, sebagaimana dinyatakan sumber resmi, bahwa Yesus dikenal secara luas dan bahkan pernah mengembara hingga perbatasan Syria. Berita tentang Yesus tersebar luas dimana mereka membawa orang-orang sakit kepadanya untuk diobatinya.

Dia juga tidak menyebutkan apapun tentang penyalibannya, tidak menyebutkan kebangkitannya dari kematian, dan tidak pula menyebutkan sesuatu tentang orang mati yang datang kembali ke dunia dan berkeliaran di sekitar kota. Sungguh, semua kejadian itu seharusnya disebutkan oleh sejarawan kolosal yang cermat seperti Philo, yang tidak pernah diam terhadap segala kejadian, baik kecil atau besar.

Telah diketahui dengan baik bahwa dia sebagai orang yang pemberani melakukan perjalanan ke Roma untuk bertemu dengan raja untuk berargumentasi mengenai orang-orang Yahudi yang menjadi korban dalam penganiayaan berdarah di Alexandria (39). Dia diterima dengan hangat walaupun permintaannya ditolak.

Sekembalinya ke Alexandria, kemudian ia menulis bahwa ia, cukup aneh, tidak menyebutkan Yesus maupun denominasi kaum Kristen yang tinggal di masa Abollonuis Altwany, yang dikatakan sebagai orang yang penting dan sangat berpengaruh seperti Yesus.

Ia adalah murid Plato, yang mengeluarkan teori Logos atau yang secara theologis dikenal sebagai ‘The Word’. Jadi, nanyak tentang ditulis hal ini dan juga teori tentang hubungan Allah dengan dunia dengan semua ketidak-sempurnaannya. Jadi, ia telah membuat entitas independen kalimat yang menciptakan segala sesuatu dengannya, sebagaimana hal tersebut diklaim, yang mencakup semua sifat-sifat ilahi dan bahwa semua makhluk telah bersumber darinya dan Jesus sendiri berasal dari Tuhan—sebuah konsep yang lebih milik permulaan Injil Yohanes ‘ (1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. (1:1)

Konsep ‘The Word’ dikenal dalam filsafat dan ia tidak menambahkan apapun selain konsep inkarnasi yang diterima pada abad kedua.

Selain itu, imam Italia Legoy Katchiloly, yang akhirnya meninggalkan keimaman, berkomentar tentang ini dengan berkata, ‘Philon merupakan salah satu orang-orang Essene, meskipun ia tidak menyebutkan sesuatu tentang Yesus dan Kristen, dan bahkan ia mengecualikan mereka sepenuhnya dari sejarah pada periode antara 50 M. sampai 60 M. Sebagai tambahan, bahkan ia tertarik terhadap Logos yang kemudian mengambil bentuk spiritual, sehingga ia menolak ide penjelmaan kedua kedatangan Yesus.

Intifadhah: Bukan Hanya Perjuangan Palestina

Selama beberapa hari kemarin, sepertinya para pemimpin Palestina akan segera melepaskan intifadhah ketiga. Kondisi Al-Quds, jika tidak hendak dikatakan berada dalam situasi siaga tiga, maka sudah “cukup” genting. Al-Quds dikepung dimana-mana dan Israel disinyalir akan segera menduduki Yerusalem Timur. Kondisi yang membuat rakyat Palestina mungkin harus segera turun lagi ke jalan, dalam satu hati dan gerakan: intifadhah.Sebenarnya apa intifadhah ini? Apa artinya bagi orang Palestina dan umat Islam sedunia?

Sejarah Intifadhah

Tanggal 9 Desember 1987 menjadi hari yang tak terlupakan di bumi Palestina. Hari itu, meletuslah sebuah perang perlawanan terhadap Zionis Israel. Semua yang ada di Palestina merapatkan barisan, menjadi satu shaff, tua muda, laki-laki dan sebagian perempuan. Media menyebut waktu itu sebagai “Pertempuran terdahsyat sejak proklamasi negara Zionis Israel tahun 1948.”

Intifadhah sendiri dalam bahasa Arab berarti “bangun mendadak dari tidur atau dari keadaan tak sadar”. Hebatnya, pada Intifadhah yang pertama kali meletus, Palestina berperang tanpa persenjataan dan tanpa dibantu negara-negara Arab tetangganya.

Satu-satunya senjata yang kemudian menjadi legenda dan terkenal bahkan sampai kini, juga dijadikan sebagai salah satu ikon perlawanan Palestina terhadap penjajah Yahudi, adalah batu. Tidak heran jika anak-anak Palestina kemudian selama bertahun-tahun sampai kini dikenal dengan sebutan “Children of Stone” atau anak-anak batu.

Sehari sebelum meletus Intifadhah pertama, sebuah truk militer Israel masuk ke wilayah pengungsi Palestina di Jabalya, di Gaza. Seperti layaknya semua hal yang berbau Israel, truk ini masuk tanpa tujuan yang jelas, kecuali menyerang orang Palestina. Empat orang terbunuh. Bersamaan dengan itu, Yahudi pun bersikeras merebut Masjidil Aqsa atau Yerusalem Timur.

Karena kebiadaban Israel yang sudah mengakumulasi, semua orang Palestina berdiri saat itu. Ada momen yang membuat mereka harus segera menyelesaikan urusannya dengan Israel yang tak punya rasa kemanusiaan. Pada 9 Desember, pagi yang sepi dan dingin, kemudian berubah menjadi teriakan takbir di seantero Palestina.

Di Gaza, Israel memperparah keadaan, karena di tanggal 18 Desember, serdadu-serdadunya membunuh 2 orang dan melukai 20 orang Muslim yang baru selesai shalat Jumat. Para serdadu itu kemudian melanjutkan keganasannya dengan menyerbu Rumah Sakit Syifa, memukuli para doktor dan perawat dan menyeret orang-orang Palestina yang dirawat karena terluka dalam insiden shalat Jumat. Beberapa stasiun televisi menyiarkan gambar tetnara Israel bersenjata berat memukuli dan membunuhi warga Palestina. Dunia internasional mengecam tindakan kejam Israel, namun tidak ada yang berbuat kongkret dalam menyikapi negara Zionis itu.

19 Januari 1988 Menhan Rabin mengumumkan kebijakan baru yang dinamai “Tulang-tulang Patah”. Yitzhak Shamir, perdana menteri Israel waktu itu, menyatakan, “Tugas kita sekarang adalah untuk membangun lagi dinding ketakutan antara orang-orang Palestina dan militer Israel.”

Dalam waktu tiga hari sesudah pengumuman itu, 197 warga Palestina dirawat di beberapa rumah sakit karena mengalami patah tulang yang parah. Kelompok-kelompok HAM Palestina melaporkan, sejak dimulainya Intifadhah sampai akhir tahun 1993, para serdadu Israel dan pemukim Yahudi telah membunuh rakyat Palestina sebanyak 1.283 orang. Diperkirakan 130.472 mengalami luka-luka, 481 orang diusir, 22.088 dipenjara tanpa pengadilan, 2.533 rumah dihancurkan atau diambil alih, serta 184,257 batang pohon di kebun-kebun rakyat Palestina ditebang oleh serdadu Israel.

Intifadhah Pertama dianggap selesai pada 13 September 1993, ketika Perjanjian Oslo ditandantangani dalam sebuah upacara meriah di pekarangan selatan Gedung Putih. PM Israel Yitzhak Rabin dan Ketua PLO (Palestine Liberation Organisation) Yasser Arafat bersalaman disaksikan Presiden AS Bill Clinton.

Belum genap tiga tahun, Perjanjian itu sudah dianggap mati, ditandai kebijakan agresif perdana menteri Israel yang waktu itu terpilih, Benyamin Netanyahu. Ketika Perdana Menteri Ariel Sharon, menginjakkan kaki ke Masjidil Aqsa tahun 2000, dunia menyaksikan Intifadhah Kedua meletus.

Bukan Hanya Persoalan Palestina

Sesungguhnya, apa yang terjadi di Palestina sekarang bukan hanya persoalan bangsa Palestina belaka. Jika berhubungan dengan Islam, maka jelas umat sudah seharusnya memperhatikan apa yang ada di sana. Al-Quds adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama kaum Muslimin dan bangunan paling suci ketiga setelah Ka'bah di Makkah dan Mesjid Nabi Muhammad di Madinah, Arab Saudi. Maknanya telah diperkuat oleh kejadian Al Isra'a dan Al Mi'raj.

Jika lebih luas lagi, jika menyangkut isyu HAM, maka dunia internasional sudah seharusnya melihat dengan mata bersih: bahwa penjajahan di atas dunia ini masih berlaku, yaitu Israel terhadap Palestina. Bukti apa lagi yang kurang? Sekarang, Palestina hanya tinggal mempunyai semangat dan batu untuk melawan Israel.

Lantas, sekarang apakah Intifadhah ketiga akan segera hidup? Rakyat Palestina sudah terlalu lama menderita dalam penjajahan, sementara dunia Islam dan negara-negara Arab bungkam seribu bahasa.

Yu-Gi-Oh! dan Ritual Dajjal (Tamat)

Jubah pendeta Jepang Sama Dengan Jubah Pendeta Yahudi

Bibel mengatakan bahwa ketika David membawa tabut ke Yerusalem; “David berpakaian jubah yang terbuat dari linen halus” (Kejadian 1 15:27). Begitu pula dengan para pendeta dan paduan suara. Dalam Bibel berbahasa Jepang, ayat ini diterjemahkan menjadi “jubah dari linen putih”.

Pada masyarakat Israel kuno, meski pendeta tinggi mengenakan jubah berwarna, para pendetanya atau Rabi umumnya mengenakan linen putih. Para pendeta mengenakan pakaian berwarna putih pada acara-acara suci. Begitu pula dengan para pendeta Jepang, mengenakan jubah putih di setiap acara suci.

Di Ise-jingu, salah satu kuil tertua di Jepang, semua pendeta mengenakan jubah putih. Dan di banyak kuil Shinto lainnya di Jepang, orang-orang mengenakan jubah putih saat mengangkut “Omikoshi”, persis seperti yang dilakukan Yahudi. Para pendeta Budha mengenakan jubah berwarna yang mewah. Tapi dalam agama Shinto Jepang, putih dianggap sebagai warna paling suci.

Salah satu contoh dilakukan Kaisar Jepang. Setelah ia menyelesaikan upacara kenaikan tahta, dia harus datang sendirian ke hadapan dewa Shinto. Saat pergi ke sana, ia mengenakan jubah berwarna putih polos di seluruh tubuhnya. Sementara kakinya tidak mengenakan apa-apa. Hal ini sama dengan ketika Musa dan Joshua melepas alas kaki mereka di hadapan Tuhan (Eksodus 3:5, Joshua 5:15).

Marvin Tokayer, seorang rabi yang tinggal di Jepang selama 10 tahun, menulis dalam bukunya: “Jubah linen yang dikenakan oleh pendeta Shinto Jepang memiliki bentuk yang sama dengan jubah linen putih pada para pendeta Israel kuno.”

Selain itu, jubah para pendeta Shinto Jepang memiliki tali sepanjang 20-30 cm (sekitar 10 inchi) yang menggantung dari sudut jubah. Keberadaan bagian yang menjuntai ini (fringe/jumbai) merupakan kebiasaan orang-orang Israel. Deuteronomy 22:12 mengatakan: “Buatlah menggantung di sudut pakaian mereka sepanjang generasi.”

Jumbai ini merupakan sebuah tanda bahwa seseorang adalah kaum Yahudi. Dalam ajaran Perjanjian Baru, juga tertulis bahwa para Farisi (anggota sekte Yahudi kuno) “memanjangkan jumbai pada pakaian mereka” (Matius 23:5). Seorang wanita yang sedang mengalami pendarahan datang pada Yesus (Yeshua) dan menyentuh “jumbai pada mantel-Nya” (Matius 9:20). Pakaian Yahudi kuno kadang kala tidak memiliki jumbai. Namun jubah mereka benar-benar memiliki jumbai. Menurut tradisi, Tallit Yahudi (syal untuk beribadah), yang dipakai oleh Yahudi ketika berdoa, memiliki jumbai pada sudut-sudutnya.

Pendeta Shinto Jepang memasangkan kain berbentuk persegi pada jubah mereka, dari bahu hingga paha. Ini sama dengan ephod yang dipakai oleh David: “David juga mengenakan ephod dari linen.” (Kejadian 1 15:27)

Meskipun ephod yang dikenakan pendeta tinggi dipenuhi warna dengan adanya permata, pendeta biasa, yang tingkatnya berada di bawahnya, mengenakan ephod dari kain linen putih yang sederhana (Samuel 1 22:18). Rabbi Tokayer mengatakan bahwa kain persegi yang menempel pada jubah pendeta Shinto Jepang terlihat sangat mirip dengan ephod Kohen, pendeta Yahudi.

Pendeta Shinto Jepang meletakkan topi di kepalanya, persis seperti yang dilakukan pendeta Yahudi (Eksodus 29:40). Pendeta Jepang juga memasang ikat/selempang di pinggangnya. Begitu pula halnya dengan pendeta Israel. Pakaian para pendeta Shinto Jepang pasti merupakan pakaian yang digunakan oleh Israel kuno.

Melambaikan hasil panen juga merupakan kebiasaan di Jepang

Orang-orang Yahudi melambaikan hasil panen mereka, berupa tumpukan padi, 7 minggu sebelum Shavuot (Pentecost, Leviticus 23:10-11). Mereka juga melakukannya pada saat Feast of Booths (Sukkot, Leviticus 23:40). Ini telah menjadi tradisi sejak masa Musa. Pendeta Israel kuno juga melambaikan sebuah ranting tanaman ketika melakukan penyucian terhadap seseorang. David mengatakan, “Bersihkan diriku dengan hyssop (herbal aromatik berupa semak kecil, dulu sering dipakai untuk pengobatan-pen), dan aku akan menjadi bersih” [Mazmur 51:7(9)]. Ini juga merupakan adat-istiadat tradisional Jepang.

Ketika pendeta Jepang melakukan penyucian terhadap seseorang atau sesuatu, ia melambaikan sebuah ranting tanaman. Atau melambaikan “harainusa”, yang sangat serupa dengan ranting tanaman. “Harainusa” di masa sekarang lebih sederhana dan terbuat dari kertas putih yang dilipat membentuk zig-zag seperti petir kecil, namun di zaman dahulu “harainusa” adalah sebuah ranting tanaman atau rumput.

Struktur kuil Shinto Jepang sama dengan tempat ibadat (God’s Tabernacle) Yahudi

Bagian dalam tempat ibadat Israel kuno terbagi menjadi 2 bagian. Yang pertama adalah Holy Place, dan yang kedua adalah Holy of Holies. Begitu pun halnya dengan kuil Shinto Jepang, terbagi menjadi 2 bagian.

Fungsi-fungsi yang terdapat pada kuil Jepang serupa dengan tempat ibadat Israel. Orang-orang Jepang beribadat di depan Holy Place yang ada di kuil. Mereka tidak dapat memasuki Holy Place. Hanya pendeta Shinto yang boleh masuk. Pendeta Shinto memasuki Holy of Holies hanya pada saat-saat tertentu. Ini sama halnya dengan tempat ibadat Israel.

Holy of Holies di kuil Shinto Jepang terletak di sebelah barat, persis seperti Holy of Holies pada tempat ibadat Israel. Holy of Holies Shinto juga berada satu tingkat lebih tinggi daripada Holy Place, di antara Holy of Holies dan Holy Place terdapat anak tangga. Para ilmuwan mengatakan bahwa, dalam kuil Israel yang dibangun oleh Solomon, Holy of Holies juga berada pada tingkat yang lebih tinggi, dan di antara Holy of Holies dan Holy Place terdapat anak tangga selebar 2,7 meter (9 kaki).

Di bagian depan kuil Jepang terdapat 2 patung singa, disebut “komainu”, yang berdiri di kedua sisi jalan. Kedua patung tersebut bukanlah berhala, tapi penjaga kuil. Hal ini pun merupakan salah satu kebiasaan Israel kuno. Di kuil Tuhan Israel dan istana Solomon, terdapat patung-patung atau relief-relief singa (Raja-raja 1 7:36, 10:19).

Dalam sejarah awal Jepang, tak pernah ada penggunaan singa. Tapi patung singa tersebut telah diletakkan di kuil-kuil Jepang sejak zaman kuno. Hal ini dibuktikan oleh para ilmuwan bahwa patung singa yang ada di bagian depan kuil-kuil Jepang berasal dari Timur Tengah.

Dekat pintu masuk kuil Jepang, terdapat “temizuya”, yaitu tempat bagi para penyembah untuk mencuci tangan dan mulut. Ini sama dengan yang ditemukan pada sinagog Yahudi. Tempat ibadat dan kuil Israel kuno juga memiliki laver, untuk mencuci dan bersuci, dekat pintu masuk.

Di bagian depan kuil Jepang, terdapat gerbang, yang disebut “torii”. Gerbang dengan model seperti ini tidak ada di China atau Korea, ini khas Jepang. Gerbang “torii” terdiri dari 2 pilar vertikal dan sebuah palang yang menghubungkan bagian atas pilar. Tapi bentuk yang paling kuno hanya terdiri dari 2 pilar dan sebuah tali yang menghubungkan pilar. Ketika seorang pendeta Shinto menunduk pada gerbang, ia menunduk kepada 2 pilar tersebut secara terpisah. Maka diasumsikan bahwa gerbang “torii” tersebut pada awalnya hanya terdiri dari dua pilar.

Pada kuil Israel, terdapat 2 pilar yang digunakan sebagai gerbang (Raja-raja 1 7:21). Dan dalam bahasa Aramaik, yang digunakan oleh Israel kuno, kata gerbang adalah “taraa”. Kata ini mungkin berubah sedikit dan menjadi kata Jepang, “torii”. Beberapa “torii”, terutama pada kuil tua, bercat merah. Saya menduga bahwa ini merupakan gambaran mengenai 2 pos pintu, termasuk kayu horizontalnya, yang terkena darah anak biri-biri pada malam sebelum eksodus Israel dari Mesir.

Dalam agama Shinto Jepang, ada sebuah kebiasaan melingkupi/mengelilingi tempat suci dengan sebuah tali yang disebut “shimenawa”, yang mana tali ini memiliki sarung (terbuat dari kertas putih) yang dimasukkan sepanjang tali. Tali “shimenawa” ini dipasang sebagai pembatas. Bibel mengatakan bahwa saat Musa memberikan en Commandment dari Tuhan, di Gunung Sinai, ia “memasang pembatas” (Eksodus 19:12) di sekeliling gunung supaya kaum Israel tidak mendekatinya. Meski saya tidak tahu apa yang digunakan sebagai “pembatas” tersebut, pasti ada tali atau yang lain yang dipasang sebagai pembatas. Jika demikian, maka tali “shimenawa” Jepang mungkin merupakan satu kebiasaan yang berasal dari zaman Musa.

Satu-satunya perbedaan besar antara kuil Jepang dan kuil Israel kuno adalah bahwa kuil Jepang (Shinto) tidak memiliki altar pembakaran untuk pengorbanan hewan. Sebelumnya saya penasaran mengapa agama Shinto tak memiliki kebiasaan mengorbankan hewan, jika benar bahwa Shinto berasal dari agama Israel kuno. Tapi kemudian saya menemukan jawabannya dalam Deuteronomy chapter 12. Musa memerintahkan kaumnya untuk tidak melakukan pengorbanan hewan di tempat lain selain tempat khusus di Kanaan (12:10-14). Jadi, jika Israel datang ke Jepang kuno, mereka tidak diperbolehkan melakukan pengobanan hewan.

Banyak kebiasaan Jepang yang menyerupai kebiasaan orang Yahudi

Saat orang-orang Jepang beribadat di depan Holy Place di kuil Shinto, mereka pertama-tama membunyikan bel emas yang tergantung di pusat pintu masuk. Ini adalah kebiasaan Israel kuno. Pendeta tinggi, Aaron, meletakkan “bel emas” di keliman (batas pakaian dimana pinggirnya dilipat dan dijahit) jubahnya. Sehingga dengan demikian suara bel dapat terdengar dan sang pendeta takkan mati ketika melakukan pelayanan di sana (Eksodus 28:33-35).

Orang-orang Jepang bertepuk tangan 2 kali ketika beribadat di depan Holy Place. Ini, di masa Israel kuno, merupakan kebiasaan yang memiliki arti bahwa “I keep promises” (saya berjanji). Dalam Injil, Anda dapat menemukan kata yang diterjemahkan sebagai “pledge” (janji). Pengertian aslinya dalam bahasa Hebrew adalah “clap his hand” (menepukkan kedua tangannya/bertepuk tangan) (Ezekiel 17:18, Amsal Sulaiman 6:1). Tampaknya orang-orang Israel kuno selalu melakukan tepuk tangan ketika berjanji atau ketika melakukan sesuatu yang penting.

Berbagai tradisi Jepang kuno banyak memiliki kesamaan dengan tradisi dan kepercayaan bangsa Yahudi. Hal ini membuat banyak ahli sejarah meyakini jika nenek moyang bangsa Jepang merupakan salah satu suku Yahudi kuno yang mengembara dari Timur Tengah ke wilayah yang sekarang disebut sebagai Jepang. Sebab itulah, dalam alam bawah sadar masyarakat Jepang terdapat banyak sekali keyakinan Yahudi kuno yang menyembah dewa-dewi yang berasal dari Mesir Kuno. Salah satunya tergambarkan dalam permainan kartu bernama Yu-Gi-Oh!.

Kontroversi Film 2012: Antara Fakta dan Mitos (1)

Jarum jam baru menunjuk angka 11 kurang sedikit. Mega Bekasi XXI, gedung bioskop dengan tujuh ruang pertunjukan, yang berada di lantai V Mega Bekasi Hyper Mall yang terletak di depan pintu tol Bekasi Barat belum dibuka pintunya. Namun ratusan orang tua-muda sudah memadati halaman depan yang sempit. Walau ruangan memiliki fasilitas air-conditioner, namun udara tetap terasa gerah. Saking penuhnya, tidak ada tempat untuk sekadar duduk meluruskan kaki.

Pukul 11.05 wib, tiga pintu kaca serentak dibuka. Ratusan penonton berhamburan saling-berlomba antri di depan loket tiket yang juga masih tutup. Antrean mengular jauh ke belakang. Salah seorang petugas keamanan kepada eramuslim.com mengaku jika jumlah penonton film “2012” besutan sutradara Hollywood kelahiran Jerman, Rolland Emerich, memecahkan rekor jumlah penonton selama ini.

“Jumlah penonton Harry Potter dan Laskar Pelangi yang banyak itu belum ada apa-apanya dibanding antusiasme penonton sekarang yang ingin menyaksikan film 2012 itu,” ujar petugas bioskop sambil mengatur antrean yang kian panjang.

Membludaknya jumlah penonton yang ingin menyaksikan film yang biaya produksinya menelan biaya US $260 juta ini bukan hanya terjadi di Mega Bekasi XXI saja, namun nyaris terjadi di semua gedung bioskop yang memutarnya di seluruh dunia. Wajar saja jika dalam hitungan hari, laba yang diraup oleh produsernya amat banyak. Hanya dalam waktu tiga hari, film yang dibintangi aktor John Cusack ini nyaris sudah mendekati break event point, yakni meraup pendapatan sebesar US $225 juta.

Menurut hemat penulis, gegar film 2012 sebenarnya mengherankan karena film ini tidak beda jauh dengan film-film bertema sama yang lebih dahulu tayang seperti film The Day After Tomorrow (2004) dan Knowing (2009). Hanya saja patut diakui jika di film 2012, spesial efeknya memang lebih canggih ketimbang film-film lainnya. Sedangkan alur cerita dan plot bisa dibilang tidak ada yang baru.

Sebab itu, antusiasme penonton di seluruh dunia terhadap film ini sangat mungkin lebih disebabkan kontroversi tema yang menjadi fokus utama dari film yang digarap selama enam bulan di Vancouver-Kanada tersebut ketimbang isi filmnya sendiri. Apalagi ditambah dengan adanya segelintir tokoh masyarakat yang terprovokasi dengan film biasa ini dan menyerukan agar pemerintah melarang pemutarannya, seperti yang terjadi di Malang, Jawa Timur.

Padahal kita sudah ketahui bersama, jika logika masyarakat kita sekarang ini “rada aneh”: semakin dilarang, maka produk itu semakin dicari dan makin laku. Larangan hanya akan menambah popularitas film ini sendiri. Hasilnya justru akan kontraproduktif.

Dan satu lagi, ada logika yang “tidak nyambung” di sini. Film 2012 jelas-jelas dibuat oleh Hollywood yang notabene bukan diproduksi oleh sineas-sineas Muslim, jadi pangsa pasarnya ya pangsa pasar sekular, demikian juga visi dan misinya. Adalah amat naif jika kita mengharapkan film yang dibuat oleh kaum kufar tersebut bisa mengandung nilai-nilai Islam. Orang-orang kufar akan dengan mudah menjawab, “Mengapa kalian bisanya mencela tapi tidak bisa berkarya seperti kami?” Kita harus berendah hati untuk mengakui jika kita memang tertinggal sangat jauh dalam hal penguasaan teknologi perfilman dibandingkan dengan mereka, juga dalam banyak bidang lainnya.

Jika pun yang harus disalahkan dengan lolosnya film-film yang dianggap tidak benar di negara ini, maka bukan film dan produsernya yang harus digugat, tetapi para pejabat di negara ini yang membawahi dan bertanggungjawab atas peredaran film di Indonesia-lah yang harus dimintai keterangannya, mungkin masyarakat harus meminta keterangan kepada Menkominfo atau Menbudpar.

Nah, daripada kita berpolemik yang tak berkesudahan, ada baiknya kita secara jernih menilai, memilah film 2012 ini, dan memisahkannya antara fakta ilmiah, dengan mitos yang disisipkan di dalam film tersebut. Dan kita juga harus memberi pemahaman kepada saudara-saudara kita sesama umat Islam tentang proses hari akhir—dimana hari kiamat menjadi salah satu tahapannya—sesuai dengan pemahaman Islam yang lurus. Mari kita simak paparan di bawah ini:

Ramalan Suku Maya Soal 21.12.2012

Isu tentang “Kiamat 2012” sangat terkait dengan ramalan suku Maya sebagaimana digambarkan dalam salah satu penanggalan kunonya yang menyatakan jika pada 21 Desember 2012 akan terjadi pergantian abad yang ditandai dengan “pembersihan bumi”. Dalam peristiwa ini, umat manusia akan memulai satu abad yang sama sekali baru. Ramalan suku Maya memang sangat diperhatikan banyak kalangan, dari akademisi hingga kalangan supranatural, disebabkan bangsa ini memang terkenal dengan keakuratan sistem penanggalannya.

Lawrence E. Josep, CEO Aerospace Consulting Corporation yang berbasis di New Mexico, di dalam bukunya yang terkenal “Apocalypse 2012” (2007) dengan penuh kekaguman menulis, “Tanpa bantuan teleskop atau peralatan lain, astronom Maya memperhitungkan lamanya satu bulan lunar adalah 29,53020 hari—hanya berbeda 34 detik dari apa yang sekarang kita ketahui sebagai jangka aktualnya: 29,53059 hari. Secara keseluruhan, banyak orang percaya kalender Maya berusia duaribu tahun itu lebih akurat dibanding kalender Gregorian berusia limaratus tahun yang kita gunakan sehari-hari.”

Dan apa yang diramalkan bangsa Maya ribuan tahun silam ternyata juga banyak diprediksi oleh bangsa-bangsa lain, misalnya kitab suci bangsa China I-Ching yang juga menunjuk tahun 2012 sebagai hari kiamat, dan sekarang juga dijadikan patokan bagi banyak kalangan akademisi untuk menunjuk suatu perubahan drastis bagi kehidupan di bumi.

“Prediksi di Nature—mungkin jurnal paling dihormati di dunia—menyatakan bahwa paling tidak tigaperempat spesies di Bumi akan musnah setiap 62 sampai 65 juta tahun. Sudah 65 juta tahun sejak bencana Cretaceous-Tertiary memusnahkan dinosaurus, berarti sudah waktunya kita menghadapi malapetaka besar yang tak diragukan lagi akan menurangi paling tidak setengah populasi kita,” tulis Lawrence E. Joseph.

Benarkah Suku Maya menyatakan 21 Desember 2012 sebagai Hari Kiamat? Ternyata tidak demikian. Masih menurut Lawrence E. Joseph, yang juga dikuatkan oleh peneliti-peneliti sistem penanggalan Maya dunia lainnya seperti Jose Arguelles, Ph.D; Robert K. Stiller; dan lain-lain, mereka menyatakan jika di paruh akhir tahun 2012 yang akan terjadi bukanlah kiamat dalam artian musnahnya seluruh umat manusia dan kehidupan di bumi, namun lebih merupakan satu perpindahan zaman yang entah benar atau tidak, akan diwarnai oleh bencana alam yang hebat.

Soal bencana alam yang akan terjadi satu-dua tahun ke depan, beberapa lembaga penelitian dunia yang secara intens mengamati dan mempelajari denyut alam semesta memang memperkirakan (bukan meramalkan) akan terjadinya sejumlah peningkatan aktifitas alam semesta, antara lain peningkatan aktifitas matahari yang intensitasnya sangat mencemaskan.

Salah satu ahli dalam hal ini, Sami Solanki dari Max Plank Institute for Solar System Research yang bermarkas di Katlenburg-Lindau, Jerman, menyatakan jika perilaku matahari sekarang ini sangat enerjik. “Matahari jauh lebih aktif saat ini dibanding kapan pun selama 11.000 tahun terakhir atau akhir dari zaman es terakhir!”

Para ahli banyak yang beranggapan jika masa melelehnya es di zaman es terakhirlah yang menyebabkan banjir besar di seluruh dunia dan kita mengenalnya dalam kisah Nabi Nus a.s. Umat Kristen menyebutnya sebagai Noah. Dan salah satu pemain utama dalam film 2012, anak lelaki dari John Cusack, juga bernama Noah.

Kontroversi Film 2012: Antara Fakta dan Mitos (2)

Dalam film 2012 disebutkan jika bencana besar sudah diramalkan oleh berbagai suku kuno dunia seperti Maya, Hopi, dan juga bangsa China yang mana Kitab I-Ching juga menyebutkan. Ini benar adanya. Hanya saja kita juga harus tahu jika ramalan suku Maya terkait sistem penanggalan sonarnya sampai sekarang tidak diwariskan secara lengkap.

Sejarah mencatat, ekspansi Katolik Spanyol pada tahun 1519 atas titah Vatikan terhadap wilaah Amerika Tengah di mana Bangsa Maya hidup disertai dengan pembantaian besar-besaran dan pembakaran atas ribuan manuskrip atau kodeks Maya asli. Setelah ribuan kodeks itu terbakar barulah diketahui jika bangsa Maya memiliki keistimewaan dalam hal perhitungan perbintangan dan alam semesta. Sebab itu Vatikan mengirim kembali Pastor Diego de Landa yang tadinya bertanggungjawab atas pembakaran itu kembali ke Guatemala untuk menghimpun sisa-sisa kodeks yang belum terbakar dan menghimpunnya ke dalam satu buku.

Jelas hal ini bukan upaya yang mudah. Hasilnya adalah buku yang diberi judul Relacion de las cosas de Yucatan (Yucatan Sebelum dan Sesudah Penaklukan) yang sangat banyak distorsi budaya dan fakta. Salah satunya di dalam kalimat pembuka jika bangsa Maya telah memuja Yesus ketika ditemukan, padahal ini suatu kedustaan besar. Meski demikian, sampai saat ini buku tersebut diakui Barat sebagai buku teks pertama tentang bangsa Maya dalam bahasa Barat. Buku tersebut sampai sekarang menjadi basis bagi penelitian terhadap bangsa Maya, dan segala distorsi dan kepalsuannya pun otomatis ikut berkembang dan beranak-pinak. Demikian catatan dari Lawence E. Joseph “Apocalypse 2012” (2007).

Walau demikian, belakangan masih diketemukan berbagai macam kodeks asli Maya yang berhasil diselamatkan dari pembakaran Gereja Vatikan dan luput dari rampasan Pastor Diego de Landa. Berbagai kodeks itu dibawa lari sebagian para tetua ke gunung-gunung dan selamat sampai kini. Dan dari kodeks yang selamat ini membenarkan ramalan Maya jika 2012 merupakan tahun penuh kejutan bagi pergerakan alam semesta, walau suku Maya tidak menyebutnya sebagai kiamat.

Bahtera Nabi Nuh Modern

Di dalam film 2012 digambarkan jika badan dunia dalam hal ini Delapan Negara Paling Maju Dunia atau yang lebih populer disebut dengan nama “G-8”, telah menyiapkan satu mega-proyek untuk mengantisipasi bencana besar tahun 2012 dengan membuat sejumlah kapal super besar, super kuat, dan super modern sebagai bahtera Nabi Nuh Abad Millenium.

Mega proyek ini dibangun di dalam wilayah kekuasaan Republik Rakyat China (RRC) namun Amerika tetap digambarkan sebagai komandannya. Disini ada sejumlah mitos dan ada sejumlah kebenaran.

Yang termasuk mitos, atau katakanlah sampai saat ini belum ada keterangan resmi tentangnya adalah mega proyek pembuatan sejumlah kapal super besar, super kuat, dan super modern yang dikatakan sebagai Bahtera Nuh Abad Millenium. Fakta yang ada adalah memang benar ada mega proyek yang dikerjakan komunitas internasional sebagai antisipasi bencana besar di masa depan yang mengancam bumi, namun bukan berbentuk “galangan kapal raksasa” melainkan berbentuk kubah raksasa yang dibangun ratusan meter di dalam perut gunung es di belahan bumi bagian utara.

Doomsday Vault

Doomsday Vault merupakan bangunan raksasa berbentuk kubah yang sangat kokoh yang dibangun di dalam perut bumi, berada di kedalaman 127,5 meter di perut sebuah gunung es di Kepulauan Svalbard-Norwegia, 1100 kilometer dari pusat Antartika.

Kubah ini akan menyimpan cadangan bibit dari ratusan bank benih dari seluruh dunia. Kapasitas penyimpanannya mencapai 4,5 juta sampel benih. Menurut keterangan resmi, Kubah Kiamat ini hanya menyimpan benih tumbuhan dan hewan, namun tak tertutup kemungkinan, “Bahtera Nuh Abad Millenium” berbentuk kubah raksasa ini juga menyimpan benih manusia pilihan guna menghadapi bencana besar yang diyakini bakal menimpa bumi di masa depan.

Pada hari Selasa, 26 Februari 2008, proyek senilai US$9,1 juta ini resmi difungsikan dengan kehadiran sejumlah tokoh dunia di lautan es beku tersebut. Yang hadir antara lain Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso, dan Penerima Nobel Perdamaian 2004, Wangari Maathai dari Kenya. Global Crop Diversity Trust, lembaga yang didanai FAO (Food and Agriculture Organization)—lembaga pangan di bawah PBB—dan Biodiversity Internasional yang berbasis di Roma-Italia merupakan inisiator dari megaproyek ini. Walau tidak pernah mengakui, banyak kalangan sangat yakin jika Tahta Suci Vatikan merupakan inisiator utama mega proyek ini.

Manusia Terpilih

Konsep manusia terpilih atau Manusia Pilihan atau Ras Pilihan merupakan satu konsep rasisme. Orang-orang yang percaya pada konsep ini disebut sebagai Rasialis. Dewasa ini, Zionisme merupakan satu-satunya paham pendukung rasisme paling kuat dan paling jahat yang ada di muka bumi, di mana ideologi ini berinduk pada satu kitab iblis bernama Talmud yang sarat dengan ayat-ayat rasis, bukan saja terhadap sesama manusia, namun juga banyak melecehkan peran dan keberadaan tuhan mereka sendiri.

Dalam film 2012 diperlihatkan jika hanya orang-orang super kaya, segelintir kaum ningrat dan berkuasa dunia, yang disebut memiliki Green Card atau Paspor Hijau, yang akan diselamatkan oleh Bahtera Nuh abad Millenium dari bencana besar yang melanda bumi. Sedangkan miliaran “manusia biasa” sengaja dikorbankan dan dibiarkan mati dalam ketakutan. Benarkah ada konsep Manusia Terpilih dalam kehidupan sehari-hari dewasa ini?

Harus diakui, konsep ini memang ada dan memang menjadi salah satu induk keyakinan kaum ningrat dunia yang biasa disebut sebagai kaum Globalis (Campuran dari Zionisme—Fabianisme yang sama-sama menuhankan Lucifer). Mereka percaya jika manusia tidaklah sederajat. Dalam Tata Dunia Baru (The New World Order) yang mereka bangun dan sekarang nyaris telah mewujud sempurna, umat manusia hanya menjadi dua golongan: Pertama, golongan Tuan yakni mereka sendiri, dan Kedua, golongan budak, yakni miliaran manusia diluar kelompok mereka. Tidak dikenal adanya kelompok menengah.

Talmud dalam hal ini juga mengatakan di dalam salah satu ayatnya jika hanya ras Yahudi-lah yang pantas dianggap sebagai manusia sedangkan ras lainnya dianggap sederajat dengan hewan. Berikut sebagian kecil ayat-ayat Talmud:

“Hanya orang-orang Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang non Yahudi bukanlah manusia, melainkan binatang.” (Kerithuth 6b hal.78, Jebhammoth 61a)

“Orang-orang non-Yahudi diciptakan sebagai budak untuk melayani orang-orang Yahudi.” (Midrasch Talpioth 225)

“Angka kelahiran orang-orang non-Yahudi harus ditekan sekecil mungkin.” (Zohar II, 4b)

“Orang-orang non-Yahudi harus dijauhi, bahkan lebih daripada babi yang sakit.” (Orach Chaiim 57, 6a)

“Di mana saja mereka (orang-orang Yahudi) datang, mereka akan menjadi pangeran raja-raja.” (Sanhedrin 104a)

“Setiap orang Yahudi boleh menggunakan kebohongan dan sumpah palsu untuk membawa seorang non-Yahudi kepada kejatuhan.” (Babha Kama 113a)

“Kepemilikan orang non-Yahudi seperti padang pasir yang tidak dimiliki; dan semua orang (setiap Yahudi) yang merampasnya, berarti telah memilikinya.” (Talmud IV/3/54b)

“Orang Yahudi boleh mengeksploitasi kesalahan orang non-Yahudi dan menipunya.” (Talmud IV/1/113b)

“Orang Yahudi boleh mempraktekan riba terhadap orang non-Yahudi.” (Talmud IV/2/70b)

“Ketika Messiah (Raja Yahudi Terakhir atau Ratu Adil) datang, semuanya akan menjadi budak-budak orang-orang Yahudi.” (Erubin 43b)

Sejarah dunia, mungkin tanpa kita sadari, memang mengarah ke sana, ke dalam pembentukan pemerintahan satu dunia di mana Amerika Serikat menjadi adi daya, tuan, bagi semua bangsa di dunia. Agama-agama langit harus dihancurkan dan diganti dengan agama baru bernama “Pluralisme dan Humanisme”.

Dalam hal ini, kampanye Pluralisme dan Humanisme, menjadi agenda perjuangan kaum liberalis seluruh dunia. Di Indonesia kita mengenal Jaringan Islam Liberal (JIL) yang bergerak di bidang pemikiran dan pendidikan, dan kelompok Neo-Liberal (NeoLib) yang bergerak di bidang ekonomi-politik. Keduanya sama saja. Dan seluruh elemen pendukungnya merupakan pelayan-pelayan Lucifer atau Dajjal. Mereka biasanya memakai kedok atau topeng, sehingga biasanya mampu menipu rakyat kebanyakan, walau segelitir kaum intelektual yang kritis tetap saja tidak bisa dibohongi.

Kontroversi Film 2012: Antara Fakta dan Mitos (Tamat)

Salah satu sebab bencana besar yang terjadi menimpa Bumi, seperti yang diperlihatkan oleh film 2012 dan juga film Knowing adalah meningkatnya aktivitas debu matahari di tahun tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan bangsa Maya yang ribuan tahun silam telah menyatakan jika mendekati tahun 2012, aktivitas debu matahari akan meningkat dan medan panasnya akan berimbas pada pemanasan iklim planet-planet di dekatnya termasuk Bumi. Apakah badai matahari ini benar?

Ternyata, peningkatan badai matahari atau ada yang menyebutnya sebagai Tsunami Matahari adalah benar adanya. Banyak lembaga penelitian independen maupun yang dikelola pemerintah telah mengkonfirmasi hal ini.

LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) menyatakan jika pihaknya telah memantau fenomena 2011-2012 terkait peningkatan aktivitas badai matahari sejak tahun 1975, sedangkan dunia internasional telah melakukan hal itu sejak 1960-an. Prediksi peningkatan badai matahari yang berpuncak pada tahun 2011-2012 tersebut didasarkan pada pemantauan pusat pemantau cuaca antariksa di berbagai negara maju.

Badai matahari akan terjadi jika timbul flare dan Corona Mass Ejection (CME). Flare merupakan ledakan besar di atmosfer Matahari yang dahsyatnya sebanding dengan 66.000.000 kali ledakan bom atom Hiroshima yang merenggut nyawa 80.000 manusia seketika itu juga dan meracuni semua mahluk di lingkaran perimeternya selama puluhan tahun. CME sendiri akan melontarkan jutaan hingga miliaran partikel-partikel kecil yang tentu saja mengandung hawa sangat panas dengan kecepatan sekira 400 kilometer perdetik.

Badai matahari akan langsung mempengaruhi magnet dan atmosfir Bumi, yang selanjutnya akan menimbulkan dampak atau ganguan sangat serius di dalam sistem kelistrikan Bumi, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS), dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), dan sangat mungkin membahayakan kesehatan manusia, antara lain alat-alat kedokteran akan tergangu semisal alat pacu jantung.

Menurut perhitungan para ahli, miliaran partikel matahari itu akan tiba di lapisan ionosfer Bumi dalam waktu hanya empat hari. Mengantisipasi hal itu, LAPAN tengah membangun Pusat Sistem Pemantau Cuaca Antariksa Terpadu di pusat Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Bandung, Jawa Barat. Objek yang dipantau antara lain lapisan Ionosfer dan geomagnetik, serta gelombang radio.

Dampak sangat serius badai matahari terhadap sinyal, satelit, dan semua alat elektronik yang mengandalkan udara sebagai penghantarnya, mengingatkan kita semua akan salah satu petunjuk Rasul Saw jika di hari akhir nanti semua peralatan elektronik akan lumpuh total dan manusia akan berperang kembali menggunakan pedang, panah, dan tombak. Apakah ini yang dimaksudkan Beliau Saw? Wallahu’alam bishawab.

Benua Afrika Selamat?

Di bagian akhir film 2012, dikatakan jika Benua Afrika terangkat dan selamat dari bencana tsunami raksasa. Afrika menjadi tempat perlindungan umat manusia dari bencana tersebut dan menjadi wilayah untuk memulai hidup dan peradaban yang sama sekali baru. Benarkah itu?

Apa yang dikatakan film 2012 tentang Benua Afrika memang diyakini sejumlah kelompok survivalis dunia. Mereka sejak bertahun-tahun lalu telah melakukan perpindahan, dari Eropa, Asia, Amerika, untuk memulai hidup baru di Afrika. Seperti halnya Robert Bast—pendukung hari kiamat berkewarganegaraan Australia pengelola situs Web Dire Gnosis yang didedikasikan untuk mengumumkan bencana 2012 mendatang—yang telah pindah ke Afrika (Lawrence E. Joseph; 2007).

Ironisnya, penelitian ilmiah tentang Afrika berkata sebaliknya. Pada 14 September 2005, hanya sehari setelah terjadi letupan kelas X kesepuluh pada matahari yang membubung dari matahari ke tata surya, terjadi gempa bumi hebat di Boina, wilayah terpencil di Ethiopia, yang kira-kira 430 kilometer di timur laut ibukota Addis Ababa. Gempa ini menimbulkan rekahan pada tanah sepanjang 60 kilometer. Semula kecil, namun kian lama rekahan ini kian lebar hingga tiga pekan berikutnya menjadi empat meter, dan terus melebar hingga sekarang. Para peneliti dari Ethiopia, Inggris, Perancis, Italia, dan Amerika Serikat yakin jika rekahan ini merupakan awal mula bagi proses pemecahan beua Afrika menjadi dua bagian atau lebih.

“Kami yakin tengah menyaksikan kelahiran cekungan laut baru,” ujar Dereje Ayalew, peneliti dari Universitas Addis Ababa. Ayalew memimpin satu tim peneliti multinasional yang beranggotakan delapan belas yang mengawasi Boina.

Lawrence E. Joseph menulis di dalam Apocalypse 2012, “(Jika Anda ingin mengetahui bencana besar ini), amati saja rekahan Boina baik-baik, hanya itu yang perlu saya katakan.”

Entah kebetulan atau tidak, bencana besar seperti yang dikisahkan dalam film 2012 juga berawal dari gempa bumi yang menyebabkan rekahan bumi yang tiba-tiba muncul dan memanjang dan terus membesar hingga mampu menenggelamkan kota. Bisa jadi, Roland Emerich, sang sutradara film tersebut terinspirasi oleh fenomena alam yang sangat tidak biasa yang terjadi di Ethiopia tersebut.

Umat Islam Akan Selamat Dari Kiamat

Siapa pun tidak akan menyangsikan jika hari kiamat itu akan terjadi dan kejadiannya akan amat sangat dahsyat dan mengerikan. Allah Swt sendiri di dalam kitab suci al-Qur’an telah memberikan gambaran kepada umat manusia tentang kedahsyatan hari kiamat tersebut di mana bumi digulung bagaikan permaidani, gunung-gunung beterbangan bagaikan kapas yang ditiup angin, dan sebagainya. Namun segala kengerian dan kedahsyatan tentang hari kiamat tersebut sama sekali tidak akan mengenai umat Islam seluruh dunia. Seluruh manusia yang masih bersyahadat di dalam hatinya, tidak akan mengalami kejadian mengerikan tersebut. Umur umat Islam akan habis sebelum terjadinya hari yang menakutkan tersebut.

Dalam proses tahapan hari akhir, Alah Swt dan Rasul Saw telah memberikan petunjuk bagi kaum Muslimin jika hari akhir itu akan terjadi sederetan peristiwa besar, seperti kemunculan Dajjal, Imam Mahdi dan turunnya kembali Nabi Isa a.s., terbunuhnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, masa-masa aman, terbitnya matahari dari Barat dimana hari itu menjadi pembatas iman dan kufur, keluarnya binatang dari perut bumi yang dapat bicara, keluarnya asap, dan berhembusnya angin yang lembut dari Yaman (ada jga yang menyatakan dari Syam) yang mengakhiri umur umat Islam sedunia.

“Tiba-tiba Allah mengirimkan angin yang baik, lantas menerpa ketiak mereka (orang Muslim dan Mukmin), kemudian mengambil ruh tiap-tiap orang Muslim dan Mukmin, dan tingallah manusia-manusia jahat yang keadaannya kacau-balau seperti himar. Maka pada zaman itulah kiamat akan terjadi” (HR. Muslim, Bab Dzikru Dajjal 18:70).

Setelah seluruh kaum Muslimin meninggal semua diakibatkan bertiupnya angin lembut tersebut, maka barulah terjadi kiamat yang sangat dahsyat dan menakutkan. Semua manusia yang kufur dan musyrik akan mengalami hari yang mengerikan tersebut.

Semua orang Islam akan meninggal di hari akhir dengan penuh kelembutan, sangat beda dengan orang-orang kufar yang akan mengalami hari yang sangat menakutkan sebelum meninggal dunia. Sebab itu, satu-satunya ibrah yang bisa diambil dari film-film tentang hari akhir adalah hendaknya kita semua kembali ke jalan yang benar, yang diridhoi Allah Swt. Hanya Alah Swt Yang Maha Tahu Segala Sesuatunya di alam semesta ini.

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template