Rabu, September 26, 2012

BUKTI PENINGGALAN NABI DAUD


Baju dari besi dan perlengkapan perang abad ke-10 SM berhasil ditemukan sejumlah peneliti.

Pada zamannya, Nabi Daud AS telah membuat baju perang dari lempengan besi. Gambar ini adalah contoh baju besi peninggalan tahun 1000 SM.

N
abi Daud Alaihissalam (AS) adalah seorang utusan Allah yang mempunyai kelebihan dibandingkan Rasul lainnya. Kelebihan Daud AS diantaranya bisa berbicara dan paham bahasa hewan, burung dan gunung tunduk pada kehendak Daud (atas izin Allah) dan mereka bertasbih bersama Daud (QS Saba[34] ayat 10).

Kitab Injil Yang Ternoda


barnabas
Oleh: Ayat Al Akrash


Tulisan ini dibuat oleh seorang mantan Pendeta Pantekosta yang sudah membaptiskan 3000 orang selama karirnya menjadi pendeta, dan terbilang sangat sukses menjerat Umat Islam dengan misi-misi Kristenisasinya. Apa yang terjadi jika kitab suci itu sekarang sudah ternodai, apakah masih layak disebut kitab suci? Itulah Injil (Alkitab/Bibel) yang ada di tangan orang Kristen sekarang, mereka membanggakan namun tidak pernah teliti membacanya. Bagaimana bisa, seorang Kristen yang seharusnya dilarang makan babi, malah mereka memakannya. Seorang Kristen yang seharusnya sunat, malah mereka menolaknya, seorang Kristen yang seharusnya kalau mati dikafani, mereka malah menggunakan peti. Itu adalah pelanggaran berat, karena mereka melanggar syariat agamanya sendiri. Akhwatmuslimah.com –

Siapa Sebenarnya Ahmadinejad: Bernama Belakang Yahudi

dinejad5

Di dunia sekarang ini, hanya ada tiga nama yang sering sekali melekat di kaos oblong dan buku-buku pergerakan. Usamah bin Laden, Che Guevara, dan Mahmoud Ahmadinejad. Usamah sejak sekitar tahun yang lalu telah diberitakan tiada, tewas oleh Amerika, namun tentara-tentara Negara Paman Sam itu masih terus berada di Afghanistan dengan dalih yang sama; memberantas teroris.

Bani Israil


bani-israil

Bani Israil (bahasa Arab : بنو إسرائيل , Banu Isräil) adalah sebutan untuk kaum keturunan Israil yakni kaum Israel. Sebutan ini juga merupakan sebutan yang digunakan dalam Al Qur'an saat merujuk hal yang sama, Allah kerap memanggil Yaqub (Bahasa Inggris Jacob) dengan nama Israel, maka anak-cucunya disebut Bani Israil. Sebuah surat dalam Al Qur'an yakni surat Al Israa' juga memiliki nama lain yang banyak dikenal sebagai surat Bani Israil. Adapun keturunan Ishaq dari putra pertamanya Esau disebut sebagai Bani Ishaq.

Etimologi

Rabu, September 19, 2012

Polisi Caci Umat Islam Pembela Nabi dengan Kata Kafir lalu Menembaki

Koordinator lapangan Forum Umat Islam (FUI) dalam aksi protes “Mengutuk Film Innocence of Muslim” ustadz Bernad Abdul Jabbar menyatakan bahwa aparat kepolisian telah melakukan provokasi lebih dulu hingga berujung bentrok di depan Kedubes Amerika Serikat di Jl. Medan Merdeka Selatan, No. 3 - 5, Jakarta Pusat.

Ustadz Bernad -sapaan akrabnya- mengungkapkan, saat berusaha mendekat ke Kedubes AS, aparat kepolisian di lapangan malah menghujat massa umat Islam yang membela penghinaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dengan cacian kafir.

Innocence Of Muslim Belum Reda, Malah Kafir Perancis Lecehkan Nabi

Belum turun “temperature” ummat Islam yang terbakar kemarahan ghiroh Islam akibat video klip “Innocence of Muslim” oleh kafir Amerika, pendeta Terry Jones, kini Perancis bikin ulah lagi menyirami bensin di tenga-tengah kobaran krisis ini.

misteri Raja Fir'aun (Pharaoh)

Pastikan sebelum membaca tentang misteri Raja Fir'aun (Pharaoh) ini Anda sudah membaca Bukti Terjadinya Mukjizat Nabi Musa, karena sangat berkaitan erat. Kisah mengenai Mukjizat Nabi Musa (Moses) yang membelah Laut Merah dengan tongkatnya untuk menghindari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya tentunya sudah tak asing lagi ditelinga kita.

Dalam kitab suci Al-Qur'an dan Alkitab (Injil), kronologi pengejaran dikisahkan begitu gamblang walaupun terdapat sedikit perberbedaan kisah diatara keduanya. Tapi yang pasti, kedua kitab suci tersebut mengisahkan kepada kita mengenai akhir yang menggembirakan bagi Musa beserta Kaum Bani Israel karena dapat meloloskan diri dari kejaran Fir'aun beserta bala tentaranya. Dan bagi sang Fir'aun, ia justru menemui ajalnya setelah tenggelam bersama pasukannya di Laut Merah.

Bukti Terjadinya Mukjizat Nabi Musa

Bukti Terjadinya Mukjizat Nabi Musa yang dimaksud adalah yang membelah laut merah sehingga pengikut Nabi Musa dari kalangan bani Israil selamat dari kejaran pasukan Fir'aun. Kejadian ini memang sangat tidak masuk diakal kalau kita pandang dari persepsi akal pikiran manusia, tapi kalau Allah berkehendak, siapa yang bisa menolaknya?

Arkeolog yang bernama Ron Wyatt pada akhir 1988 silam mengaku bahwa dia telah menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno didasar laut merah. Menurutnya, besar kemungkinan itu adalah bangkai kereta tempur sang Pharaoh (Fir'aun) yang tenggelam saat digunakan untuk mengejar Musa dan pengikutnya.
Menurutnya, selain menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama krunya menemukan juga beberapa tulang manusia dan tulang kuda dilokasi yang sama.


Selasa, September 18, 2012

Promosikan Ajaran Syiah, Ahlul Bait Indonesia Terbitkan Buku Putih Syiah


 Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (ABI) menerbitkan buku putih paham Syiah. Buku ini berjudul 'Buku Putih Mazhab Syiah: Menurut Ulama Syiah yang Muktabar'. Kaum Syiah berusaha memaparkan paham yang dianut dengan perspektif mereka.

Ahlulbait Indonesia berharap buku ini memberi pemahaman tentang Syiah secara utuh. Selain itu, ABI mengklaim buku itu bisa juga memperkuat persatuan umat Islam, khususnya di Indonesia. Buku ini diharapkan bisa mewujudkan cita-cita tersebut, klaim ABI.

Lawan Film IOM, Qatar Produksi Film Sirah Nabi Muhammad Berbiaya 4 Trilyun

Lawan Film IOM, Qatar Produksi Film Sirah Nabi Muhammad Berbiaya 4 Trilyun
Di tengah maraknya penolakan dunia Islam terhadap film Innocence of Muslims (IOM), sebuah perusahaan bernama Al Noor Group Qatar membalas film IOM ini dengan melanjutkan proyek mereka memproduksi film tentang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam  dalam tiga episode dengan total dana sebesar 450 juta Dollar (sekitar 4 triliyun Rupiah)

Kualitas film yang dibuat ini nantinya akan sekelas dengan film-film papan atas Hollywood, baik dari seni maupun gambarnya agar menjadi film yang terbesar dan paling mengesankan bagi masyarakat muslim dunia. Saat ini penggarapan film tersebut sedang dalam tahap akhir penyelesaian penulisan skenario.

Minggu, September 16, 2012

Siapakah Sam Bacile ?

Siapa Sam Bacile? Penegak hukum di Amerika Serikat (AS) telah mengidentifikasi Sam Bacile diduga kuat adalah Nakoula Basseley (55), produser sekaligus aktor intelektual dibalik produksi film “Innocence of Muslims”.
Mengarahnya sosok Nakoula Basseley  sebagai Sam Bacile, berawal dari nomor ponsel yang dihubungi Associated Press dalam sebuah wawancara di luar Los Angeles,

"PENDETA" Terry Jones Yang Ingin Membakar Al-Qur'an



Profile Pendeta Terry Jones Pembakar Al-Quran ; Sejak menyatakan akan membakar Al-Quran, Terry Jones terus menjadi pusat perhatian dunia. Namun informasi tentang dirinya sangat minim. Siapakah dia? Pria 58 tahun ini adalah pendeta di Dove World Outreach Center, sebuah gereja kecil di Gainesville, Florida, Amerika Serikat, sejak 1996. Di masa muda dia pernah bekerja sebagai manajer hotel, lalu banting stir menjadi penceramah berkeliling Eropa selama 30 tahun.

Pendeta bergaris wajah keras, dengan rambut dan kumis putih, ini menggemari film Braveheart karya Mel Gibson. Mengambil inspirasi film perang Skotlandia-Inggris yang berlatar agama itu, dia meluncurkan seri video dalam jaringan dengan semangat anti-Islam. Dampaknya, ceramah-ceramah SARA-nya menjangkau audiens luas, melewati 50 keluarga jemaat gerejanya. 

Jumat, September 07, 2012

Hukum Menggambar Dalam Islam

[Hadits-hadits tentang masalah menggambar dalam Islam telah kami bawakan sebagiannya di sini, silakan dibaca terlebih dahulu. Dan karena banyaknya pembagian yang akan kami sebutkan nantinya, maka butuh kami ingatkan kepada pembaca sekalian agar memperhatikan betul setiap bagian dan harus pandai memisahkan antara  pembagian yang satu dengan yang lainnya agar tidak timbul kesalahpahaman dalam memahami apa yang kami tulis]
Sebelum kita mulai pembahasan mengenai hukum gambar bernyawa, maka terlebih dahulu kita harus mengetahui sebab diharamkannya gambar bernyawa dalam syariat Islam. Maka kami katakan:
Ada dua perkara yang menjadi sebab diharamkannya gambar bernyawa:
1.    Karena dia disembah selain Allah.

Istighfar – Kelebihan Yang Tidak Dipandang

Kubuka jendela pagi dan dosa pun menghampiri
Suara jerit hati kuingkari
Nafsu jiwa yang membuncah
Menutupi mata hati
Seperti terlupa bahwa nafaskan terhenti

Selalu sahaja kita dianjurkan untuk beristighfar jika melakukan sesuatu kesalahan. Cukuplah sekadar lafaz Astaghfirullah, dan kemudian kita melalui kehidupan seperti biasa. Itulah hakikatnya makna yang tersirat istighfar bagi orang-orang yang lalai. Hanya sekadar lafaz tanpa mendalami makna Istighfar tersebut. Ma maqna Istighfar? Yakni memohon keampunan daripada Allah Azza Wajalla dan ia dilakukan bagi pembersihan dari segala dosa dan kesalahan. Sesungguhnya, keampunan itu adalah untuk memelihara diri daripada keburukan dosa-dosa yang dilakukan.
Menurut segolongan ulama, “Setiap doa yang memohon keampunan Allah, maka ia adalah istighfar”
Firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 199:
“Dan kamu mohonlah keampunan daripada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tahukah kita akan keajaiban disebalik istighfar itu?

Ramalan Bintang Menurut Pandangan Islam


Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, cendekiawan muslim asal Qatar, ramalan bintang adalah ilmu rekaan yang menghubung-hubungkan pergerakan bintang dalam sistem tata surya dengan sesuatu yang akan terjadi kemudian di kehidupan manusia. Menurut Islam, bintang-bintang itu adalah sebagian dari makhluk Allah SWT yang tunduk akan sunnah-Nya.

Kamis, September 06, 2012

Kemusyrikan

Syirik, adalah kata yang digunakan untuk kemusyrikan yang di dalam bahasa Arabnya bermakna "menyekutukan". Dalam Al-Qur'an, melakukan kemusyrikan adalah menyekutukan sesuatu, seseorang, atau konsep dengan Allah dan menganggapnya sama dengan Allah.
Dalam penterjemahan Al-Qur'an, kemusyrikan dijelaskan sebagai menyekutukan Allah atau bertuhan selain kepada Allah.
Tetapi dalam artinya yang lebih luas, kemusyrikan berarti menganut prinsip-prinsip dan nilai-nilai, atau gaya hidup tertentu yang bertentangan dengan pengajaran Al-Qur'an. Orang yang berbuat begitu dengan demikian telah menetapkan prinsip-prinsip tersebut sebagai sekutu Allah. Orang tersebut bisa siapa saja; nenek moyang, para pendiri ideologi, dan para pengikutnya. Karenanya dalam arti yang luas, kemusyrikan berarti mengikuti cara hidup yang berbeda dari apa yang digariskan oleh Al-Qur'an; bisa jadi orang atheis, orang nasrani, atau orang yahudi. Orang tersebut bisa saja beragama Islam dan sholat lima waktu, puasa dan mematuhi hukum Islam. Tetapi kalau orang itu memiliki pendirian yang bertentangan dengan Al-Qur'an, tetap saja dia musyrik sebab dengan begitu, dia menerima keberadaan aturan selain aturan Allah.
Kemusyrikan tidak mengharuskan pengingkaran mutlak dari keberadaan Allah. Tetapi orang-orang musyrik itu menyangkal disebut musyrik; bahkan sampai hari Kiamat sekalipun, seperti yang tertulis pada ayat di bawah ini:
Dan ingatlah pada hari di mana mereka Kami kumpulkan semuanya, kemudian Kami bertanya kepada orang-orang yang mempersekutukan Tuhan: "Mana dia berhala-berhala sembahanmu itu yang dahulu kamu katakan sekutu Kami?. Mereka terpojok sehingga tidak dapat berdalih lagi kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan Kami! Kami tidak mempersekutukan Tuhan". Lihat! Betapa mereka telah membohongi diri sendiri! Betapa berhala-berhala pujaan mereka itu telah lenyap.Al-An'am:22-24
Seorang musyrik tidak perlu membuat pernyataan seperti: "Saya dengan ini mengakui tuhan selain Allah". Tanpa berkata begitupun, seseorang bisa terjerumus kepada kemusyrikan karena kemusyrikan adanya di dalam hati dan terungkap lewat ucapan dan perbuatan. Menurut Al-Qur'an, lebih mencintai sesuatu atau seseorang daripada apa yang telah digariskan oleh Allah adalah kemusyrikan
Karenanya jelaslah bahwa kemusyrikan adalah beralihnya rasa cinta dari cinta kepada Allah menjadi cinta kepada hal lain. Kecintaan yang kuat terhadap para pujaan dijelaskan dalam ayat di bawah ini:
Dan di antara manusia itu ada yang mempertuhan sesuatu yang lain daripada Allah sebagai tuhan-tandingan; dicintainya seperti mencintai Allah. Orang yang beriman hanya lebih mencintai Allah semata. Seandainya orang yang zalim itu dapat memikirkan ketika mereka melihat siksaan nanti di hari kiamat, sungguh seluruh daya dan kekuatan hanya kepunyaan Allah. Dan sungguh-sungguh Allah Maha dahsyat siksa-Nya.Al-Baqarah:165
Ayat tersebut menjelaskan bahwa "cinta" yang diberikan kepada orang yang salah, menjadi dasar bagi bertuhan selain Allah dan juga kemusyrikan. Tidak seperti orang beriman, orang kafir tidak pernah dapat memiliki hubungan dekat dengan Pencipta mereka. Mereka mencintai diri sendiri atau orang lain. Mereka membagi cinta mereka diantara ayah, anak, kerabat, saudara, istri, suami, kekasih, dan orang-orang di sekeliling mereka. Sebagaimana halnya cinta kepada manusia, orang kafir juga mencintai benda mati seperti uang, rumah, mobil, kedudukan, gengsi,...
Padahal pemilik dari semua itu adalah Allah, karenanya hanya Allah yang pantas untuk dicintai dan menjadi curahan dari kesetiaan yang kita miliki. Mencintai hal lain selain Allah adalah menyekutukan Allah.
Dalam ayat lain dijelaskan bahwa orang kafir meninggalkan Allah dan memperkuat ikatan dengan berhala-berhala mereka:
Ibrahim mengatakan kepada kaumnya: "Yang kalian sembah selain dari Allah itu, hanyalah berhala-berhala, karena terbawa oleh rasa kasih sayang terhadap penyembah-penyembah berhala di antara kalian dalam masyarakat kehidupan kalian di dunia, bukan karena dalil-dalil atas sahnya penyembahan itu sendiri. Nanti di hari kiamat, keadaan jadi sebaliknya, sebagian kalian mengutuk yang lain, bahkan sebagian lagi mengutuk yang lain pula. Namun tempat kembali kalian semuanya, toh ke neraka juga, tanpa ada yang menolong kalian.Al-Ankabut:25
Nafsu terhadap wanita adalah contoh paling jelas dari menyekutukan Allah dalam hal cinta. Wanita yang dimaksud bisa siapapun; pasangan hidup, pacar, atau bahkan kepada wanita yang seseorang tertarik secara persaudaraan. Akibatnya, jika cinta yang dirasakan pada seorang wanita membuat seseorang berpaling dari Allah dan membuatnya memandang wanita itu sama atau bahkan lebih dari Allah, yang biasanya terungkap dengan ucapan: "Engkau adalah segala-galanya bagiku, aku tidak bisa hidup tanpamu", maka dengan demikian orang itu telah menyekutukan Allah. Sikap mental semacam itu dianggap sebagai hal biasa di masyarakat; tetapi pada dasarnya memiliki akibat yang membahayakan. Firman Allah:
Yang mereka seru selain Allah itu hanyalah benda-benda mati Di kalangan orang Arab menjadi kebiasan mengumpamakan perempuan dengan benda mati, karena lemahnya, sedangkan berhala-berhala yang mereka sembah-sembah itu biasanya diberi nama dengan nama perempuan, misalnya: al Laata al Uzza dan Manah. Dengan seruan itu, mereka hanyalah menyeru setan-setan yang durhaka.An-Nisa:117
Hal yang sama juga berlaku bagi wanita. Cinta semacam ini tidak dapat diterima di hadapan Allah tetapi didukung di masyarakat yang terbukti dengan tingginya rating acara-acara televisi tentang "cinta", "romantisme" atau "perkencanan". Doktrin romantisme yang utamanya ditujukan kepada anak muda itu, memiliki efek yang merusak karena menghalangi perkembangan kesehatan mental dan kesadaran. Sebagai hasil dari doktrin ini, generasi yang kurang pemahaman, terperosok kepada ketidaksadaran total tentang apa arti hidup di dunia berdasarkan agama dan iman. Orang semacam itu terjerumus kepada hidup tanpa mengetahui apa arti cinta dan rasa takut kepada Allah itu sesungguhnya.
Alasan lain bagi seseorang untuk terjerumus kepada musyrik adalah rasa takut. Sama seperti halnya cinta, rasa takut hendaknya hanya diperuntukkan bagi Allah. Seseorang yang merasa atau menunjukkan takut kepada makhluk adalah musyrik. Firman Allah:
Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua Yang dimaksud denga kata "dua" di sini bukanlah jumalah dari bilangan 1+1. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah itu satu. Yang menyimpang dari itu, adalah musyrik. Sedangkan angka yang mula-mula menyimpang dari satu adalah angka dua tuhan! Sebenarnya Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa! Karena itu, hanya terhadap siksaan-Ku sajalah kamu takut". Dan kepunyaan-Nya-lah segalanya: baik yang ada di langit, maupun yang ada di bumi, begitu juga untuk Dialah ketaatan itu selama-lamanya. Mengapa kamu masih bertakwa kepada selain Allah?An-Nahl:51-52
Rasa takut orang kafir yang sangat besar kepada sesama manusia dijelaskan di dalam Al-Qur'an:
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang pernah dikatakan kepada mereka Ditujukan kepada sekumpulan orang-orang muslim tetapi dalam kumpulan itu menyelinap orang-orang munafik, dan orang-orang yang tua-tua. Mereka menghendaki peperangan, tetapi kalau sudah diumumkan perintah perang, mereka ketakutan:"Tahanlah tanganmu dari berperang, kerjakanlah shalat dan tunaikanlah zakat". Tetapi manakala diperintahkan kepada mereka, sekonyong-konyong segolongan manusia munafik di antara mereka takut kepada musuh, sama seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut lagi dari itu. Lalu mereka berkata: "Wahai Tuhan Kami! Mengapa Engkau perintahkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan sedikit waktu lagi?". Katakanlah!" "Kesenangan dunia ini hanya sedikit dan kebahagiaan akhirat itu lebih baik buat orang yang takwa. Dan kamu tidak akan dirugikan sedikitpun juga".An-Nisa:77
Terpisah dari cinta dan rasa takut, ada sikap lain yang dapat menjerusmuskan manusia kepada kemusyrikan.
Dasar dari kemusyrikan adalah kecenderungan kepada seseorang atau sesuatu yang lebih besar dari kecenderungan kepada Allah. Sebagai contoh, lebih cenderung kepada kerelaan manusia daripada kerelaan Allah, atau takutnya manusia kepada seseorang seperti takutnya kepada Allah, atau cintanya manusia kepada seseorang seperti halnya mencintai Allah, atau memberi persembahan kepada pujaan persembahan yang tidak dia berikan kepada Allah, atau berkorban dengan tujuan bukan mencapai keridhaan Allah.
Contoh-contoh yang diberikan di atas bukanlah penafsiran dangkal mengenai persembahan yang diberikan kepada pujaan atau patung. Orang kafir menganggap bahwa diri mereka tidak musyrik karena mereka tidak menyembah patung. Padahal, yang dinamakan berhala itu bukan hanya patung, tetapi hal-hal yang sifatnya dapat membelokkan pengabdian murni kita kepada Allah. Berhala juga berubah-ubah bentuknya, seiring dengan perubahan jaman.
Sesungguhnya akan kamu temukan orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.......Al-Maidah:82
Arahkanlah wawasanmu lurus-lurus dengan bertobat kepadaNya. Bertakwalah kepadaNya, kerjakanlah shalat dan janganlah kamu menjadi golongan orang-orang yang musyrik! Yaitu golongan orang-orang yang memecah belah agamanya menjadi beberapa aliran, tiap-tiap golongan merasa bangga dengan aliran yang ada pada mereka.Ar-Rum:31-32
Menurut ayat tersebut, salah satu dari ciri masyarakat bertuhan banyak, adalah cara pandang mereka terhadap agama; mereka menolak perintah yang diwahyukan oleh Allah dan membentuk kelompok agama yang mana satu kolompok merasa lebih baik dan memerangi kelompok lainnya. Perlu diingat bahwa penyimpangan yang kecil saja dari ajaran Al-Qur'an dapat berarti menambah atau merubah Al-Qur'an itu sendiri yang akibatnya menjadi sumber dari ajaran bertuhan banyak.
Dalam ayat di bawah ini dinyatakan bahwa tidak ada satu amalpun dari para penyembah berhala yang diterima oleh Allah:
Baik kepadamu maupun kepada Nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi!".Az-Zumar:65
Dan mereka meperuntukkan bagi Allah, satu bahagian dari hasil tanaman dan binatang ternak yang telah dikaruniakan Allah, lalu mereka bagi-bagikan semaunya sendiri: "Yang ini untuk Allah yang itu untuk berhala-berhala kami". Tetapi, bagian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala itu, tidak sampai kepada Allah. Dan sebaliknya, bagian yang diperuntukkan bagi Allah sampai kepada berhala-berhala mereka Orang musyrik menyediakan dari hasil tanaman dan binatang ternak mereka dua bagian: Satu bagian katanya untuk Allah dan bagian yang lain untuk berhala-berhala mereka. Bagian pertama mereka bagikan kepada fakir miskin dan amal sosial lainnya. Bagian kedua mereka bagikan kepada penjaga berhala-berhala itu. Jika bagian untuk berhala kekurangan, diambilkan dari bagian yang diperuntukkan kepada Allah, tetapi tidak boleh sebaliknya.. Betul-betul buruk peraturan mereka.Al-An'am:136
Seorang mukmin bisa saja berbuat dosa, tetapi tidak ada satu dosapun yang ditujukan untuk melawan Allah. Yang membuat kemusyrikan berbeda dari dosa lain adalah pengakuan bahwa ada tuhan lain selain Allah, dan dengan begitu berarti berbohong kepada Allah atas syahadat yang pernah diucapkan. Dengan demikian kemusyrikan adalah dosa terbesar karena tidak adanya penghormatan kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Karenanya Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa Dia akan mengampuni dosa apapun kecuali dosa syirik:
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang dikehendaki-Nya. Siapa yang mempersekutukan Allah sesungguhnya dia telah membuat dosa yang sangat besar.An-Nisa:48
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, yaitu mempersekutukan Dia dengan yang lain. Dia mengampuni dosa yang lain dari itu bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu, sesungguhnya ia telah sesat jalan sejauh-jauhnya.An-Nisa:116
Itulah sebabnya di dalam banyak ayat, Allah memperingatkan orang beriman untuk memerangi kemusyrikan supaya terhalang dari berbuat dosa besar ini. Al-Qur'an menjelaskan kemusyrikan secara terperinci:
Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis........At-Taubah:28
Pegang teguhlah semua yang diperintahkan Tuhan itu dengan setulus-tulusnya atas nama ibadah, tanpa menyekutukan apapun dengan Dia. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, dia menghadapi kemusnahan, seolah-olah jatuh beserpihan dari langit, lalu disambar burung, atau hilang-lelas diterbangkan angin ke tempat yang jauh.Al-Hajj:31
Arahkanlah wawasanmu lurus-lurus kepada agama Allah, selaras dengan fitrah Fitrah: Ciptaan, kodrat jiwa, budi nurani. Maksudnya: bahwa rasa keagamaan, rasa pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa itu, adalah serasi dengan budi nurani manusia. Adapun manusia yang bertuhankan kepada yang lain-lain, adalah menyalahi sekali kodrat kejiwaannya sendiri kejiwaannya. Tidak ada sesuatu perobahan dalam ciptaan Allah tadi. Itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuiAr-Rum:30
Apakah engkau tidak perhatikan, bahwa kapal itu dapat berlayar di lautan karena Karunia Allah jua Karunia Allah di sini ialah Kodrat-Nya yang menundukkan lautan dan angin, supaya kapal-kapal layar dapat berlayar di lautan, untuk diperlihatkan-Nya kepadamu di antara tanda-tanda kekuasan-Nya. Dalam hal ini terdapat bukti-bukti kenyataan bagi semua orang yang sabar dan bersyukur.Luqman:31
Katakanlah kepada mereka hai Rasul: "Bahwasanya aku ini, adalah manusia seperti kamu juga. Namun kepadaku diwahyukan: "Bahwasanya Tuhanmu itu ialah Tuhan yang Maha Esa! Karena itu barangsiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal shalih, dan janganlah mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan dalam peribadatan".Al-Kahfi:110
Hal apapun, baik itu makhluk hidup maupun benda mati, yang penyembah berhala anggap sebagai sekutu Allah, pada dasarnya sama sekali tidak mempunyai sifat ketuhanan.
Allah menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa sekutu-sekutu mereka itu sama sekali tidak dapat membahayakan ataupun memberi keuntungan kepada mereka. (Yunus:18), tidak dapat menciptakan apapun (Yunus:34, Al-A'raf:191), tidak dapat menolong siapapun bahkan diri sendiri (Al-A'raf:192), dan tidak dapat membimbing kepada jalan kebenaran (Yunus:35).
Kekuasaan, kemakmuran, dan kesejahteraan yang seseorang miliki adalah anugrah dari Allah yang dititipkan sebagai ujian. Karenanya takut kepada orang yang memiliki kekuasaan dan kemakmuran sama dengan menyekutukan Allah. Firman Allah:
Ingatlah, sesungguhnya semua Semua makhluk dalam kedudukannya menurut ketetapan Tuhan, ialah menyembah bukan yang disembah yang ada di langit dan di bumi ini dibawah kekuasaan Allah. Adapun orang-orang yang mencari sekutu selain dari pada Allah, untuk dijadikan pihak yang disembah, mereka tidak mengikuti suatu keyakinan, melainkan hanya prasangka belaka. Mereka hanya mengadu untung dengan kepalsuan.Yunus:66
Seseorang yang menyekutukan Allah akan menyesal pada akhirnya karena sekutu-sekutu ini akan menjerumuskan mereka kepada kesengsaraan abadi di akhirat kelak. Sekutu-sekutu ini pula yang membuat penyembah berhala memusuhi Allah. Karenanya pada hari Kiamat, keadaan para penyembah berhala ini dijelaskan sebagai berikut:
Dan ingatkanlah mereka akan suatu hari, di mana Kami mengumpulkan mereka semua Baik yang pernah berbuat kebaikan, maupun yang berdosa., lalu Kami katakan kepada mereka yang telah mempersekutukan Kami: "Diamilah tempat itu olehmu dan sekutu-sekutumu!" Lalu Kami pisah-pisahkan mereka. Berkatalah sekutu-sekutu mereka "Kamu sekali-kali tidak pernah menyembah kami". "Dan cukuplah Allah menjadi saksi antara kami dan kamu. Bahwa kami tidak tahu-menahu tentang penyembahanmu kepada kami itu". Di tempat perhisaban itulah masing-masing diri mengetahui berita acara dari apa yang telah dikerjakannya dahulu, dan mereka dikembalikan kepada Allah, Pelindung mereka yang sebenarnya. Dan selanjutnya sia-sialah angan-angan kosong Pembelaan berhala terhadap mereka di hadapan Tuhan yang pernah mereka harapkan.Yunus:28-30
Kemudian mereka ditanya: "Manakah berhala-berhala yang dahulu kamu persekutukan, di samping Allah itu?"Mereka menjawah: "Mereka telah meninggalkan kami dalam kesukaran. Sebenarnya kami dahulu tidak memuja apa-apa" Begitulah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir.Al-Mukmin:73-74
Tetapi setelah mereka menghadapi Hukuman Kami, mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada Allah saja dan kami menyangkal apa yang kami persekutukan dahulu!" Tetapi keimanan yang mereka dapatkan setelah menghadapi Hukuman Kami itu, tidaklah berguna. Demikianlah Hukum Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Di situlah orang-orang kafir menjadi rugi.Al-Mukmin:84-85.

Selasa, September 04, 2012

Bahaya Golongan al-Ruwaibidoh

Al-Ruwaibidoh adalah satu golongan yang diberi amaran oleh Nabi s.a.w. akan kemunculannya menjelang kiamat. Sabda baginda: “Sesungguhnya sebelum kedatangan dajjal-dalam riwayat yang lain: sebelum kiamat- adanya tahun-tahun yang penuh tipu daya. Ketika itu didustakan orang yang benar, dianggap benar orang yang dusta, dianggap khianat orang yang amanah, dianggap amanah orang yang khianat, dan bercakap ketika itu al-Ruwaibidoh. Para sahabat bertanya: “Siapakah al-Ruwaibidoh?” Sabda Nabi s.a.w.: Orang lekeh yang berbicara mengenai urusan awam (orang ramai).” Hadith ini diriwayatkan oleh al-Imam Ahmad, Abu Ya’la, al-Bazzar, Ibnu Majah, al-Kharaiti, dan al-Hakim. Al-Hakim menyatakan isnadnya sahih.dan ini disetujui oleh Al-Zahabi. Demikian juga Ibn Hajar al-`Asqalani menyebut di dalam Fath al-Bari :sanadnya baik. Al-Albani di dalam Silsilah al-Ahadith al-Sahihah juga menyatakan ianya sahih

Isi kandungan hadith ini adalah amaran Nabi s.a.w. kepada kita semua, bahawa akan muncul sebelum kiamat golongan manusia yang lekeh dan tidak berkelayakan tetapi bercakap dalam urusan umat yang membabit kepentingan umum dan ramai. Natijahnya, tentulah terjadinya porak peranda pemikiran manusia, gawatlah kefahaman mereka dan hancur binaan ilmu yang sebenar. Apa tidaknya, apabila yang lekeh menjadi pemimpin lalu bercakap dalam urusan umat, yang jahil berlagak `alim, yang menghafal sepatah dua ayat berlagak ulamak. Yang bukan ulama mengakui ulamak, yang hanya ada sepatah dua ilmu agama ditabalkan menjadi ulamak. Inilah saat kehancuran. Justeru itu, al-Imam Ibn Rajab al-Hambali dalam Jami’ al-`Ulum wa al-Hikam ketika menghuraikan hadith tersebut menyatakan: “Maksud tanda kiamat yang disebut di dalam hadith ini merujuk kepada persoalan “apabila urusan diserahkan kepada bukan ahlinya” sepertimana yang disebut oleh Nabi s.a.w. kepada orang bertanya baginda mengenai kiamat, maka kata baginda, “apabila urusan diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah kiamat”.

Golongan al-Ruwaibidoh muncul di kalangan masyarakat, mereka sebenarnya lekeh, tidak berkelayakan tetapi cuba menonjolkan diri. Samada melalui pentas kepimpinan masyarakat, ataupun dalam gelanggang ilmu. Inilah dua peluang besar untuk seseorang muncul dan dapat bercakap, berbicara, memberikan pandangan mengenai urusan awam dan persoalan-persoalan besar. Kadang-kala menerusi ucapan yang diperdengarkan, ataupun tulisan yang dibaca. Bukannya kesalahan itu kerana mereka memberi pandangan, tetapi kesalahannya kerana ketidaklayakan mereka, bekalan yang tidak cukup, berbicara mengenai sesuatu yang bukan bidang mereka. Sebab itu, al-Imam al-Sayuti dalam Syarah Sunan Ibn Majah menyatakan: “Al-Ruwaibidoh adalah orang yang lemah yang cuba mencampuri perkara-perkara besar dan berusaha untuk memperolehinya”.

Inilah yang sedang kita saksikan di pentas dunia kita. Apabila urusan politik umat cuba diuruskan oleh mereka yang tidak mendalami ilmu al-siyasah al-syar`iyyah, lalu memberikan pandangan yang bukan-bukan mengenai politik Islami maka kefahaman umat bawahan menjadi kelam kabut. Umpamanya lihat lagak sebahagian orang-orang politik di negara ini. Yang jahil tentang ilmu mustalah al-hadith, tidak pernah mempelajari ilmu sanad, tidak mengetahui apa itu ilmu al-Rijal, apa itu ilmu al-Jarh wa al-Ta’dil, yang menjadi asas pengetahuan dan kajian dalam hadith nabawi, berani bercakap tentang hadith dan mencabarnya. Umpamanya lihatlah Kasim Ahmad!!!. Yang tidak tahu bahasa arab, jahil kaedah dan cara istinbat (memetik) hukum, tidak mendalami bab al-`Illah dalam Usul al-Fiqh, tidak mendalami Maqasid al-Syarak, cuba menghuraikan dan mencabar beberapa ketetapan syarak. Umpamanya, lihatlah gerakan sisters in Islam!!. Semua golongan ini bercakap apa sahaja yang mereka mahu mengenai agama, apatah lagi bila diberi ruang di dalam akhbar dan media massa. Hinggakan ada orang politik yang mengajak rakyat bersolat hajat untuk menjadi tuan rumah sukan yang menyanggahi disiplin agama.

Sementara di kalangan yang cintakan Islam pula, budaya ilmu belum begitu subur berkembang. Kuliah-kuliah agama di sebahagian masjid dan surau, kurang membuahkan ilmu yang menimbulkan rasa takut kepada Allah dan faham hukum-hakamnya. Peserta kuliah sebahagiannya lebih meminati kuliah yang dipenuhi dengan lawak jenaka tanpa penekanan kepada ilmu. Lebih mendukacitakan lagi apabila yang dijemput mengajar tidak memilik latar belakang ilmu. Kata orang arab “orang yang tidak memiliki sesuatu tidak dapat memberikan sesuatu”. Ada yang tidak pernah mempelajari Usul al-Fiqh tiba-tiba memberi fatwa dalam hukum fikah. Bahkan sebahagiannya begitu jahil, misalnya, sehingga ada yang tidak tahu apa yang dikatakan al-Ijmak atau ijmak ulamak, lalu menafsirkannya sebagai pendapat tokoh-tokoh agama nusantara. Ada yang tidak mengetahui bahasa arab melainkan sepatah dua, tidak pernah mempelajari Usul al-Tafsir atau `Ulum al-Quran tiba-tiba mengajar kuliah tafsir. Menghuraikan apa sahaja ayat yang dirasakan boleh menyeronokkan pendengar. Pergantungannya hanya kepada apa yang dia faham dari al-Quran terjemahan samada dalam bahasa Melayu, Indonesia ataupun Inggeris. Lalu qurannya adalah quran menurut apa yang dia faham dari bahasa Melayu, atau Indonesia, atau Inggeris, bukan daripada Bahasa `Arab yang nyata seperti yang disebut dalam al-Quran itu sendiri. Malangnya dia berani menafsirkan untuk orang ramai sesedap lidahnya. Maka terbitlah dari lidah yang tidak bertulang itu kesimpulan-kesimpulan yang ganjil. Kalau Ibn `Abbas, Mujahid, al-Tabari, al-Qurtubi, Ibn al-`Arabi dan para mufassirin yang lain masih hidup tentu mereka kehairanan mendengar tafsir sedemikian pelik. Ada pula yang menganggap ilmu hadith itu hanyalah membaca makna hadith dan menghuraikannya, tanpa perlu mengetahui bahasa `arab, tidak mengetahui apa itu sanad, tidak pula mampu membeza antara hadith-hadith yang thabit iaitu yang sahih dan hasan, dengan yang dhaif (lemah) atau dengan yang maudu’ (palsu). Bahkan ada yang tidak mengetahui bahawa haramnya seorang muslim membaca hadith palsu dihadapan khalayak tanpa diterangkan kepalsuannya. Tidak mengetahui apakah disiplin al-Bukhari dalam sahihnya, apakah pula disiplin Muslim, apakah pula disiplin Al-Tirmizi, Abu Daud, Ibn Majah, al-Nasai, Ahmad, Ibn Hibban, al-Hakim, dan semua tokoh-tokoh hadith. Lalu mereka menganggap semua hadith yang dibaca mertabatnya sama. Malangnya mereka yang seperti ini juga cuba berfatwa mengenai hadith Nabi s.a.w.. Kalau Ibn al-Salah, al-Hafiz al-`Iraqi, al-Balqini, al-Khatib al-Baghdadi, al-Ibn Hajar al-`Asqalani, al-Qasimi dan seumpama mereka mendengarnya tentu akan terkejut kehairanan

Ini yang dinyatakan oleh Nabi s.a.w. dalam sebuah hadith yang sanadnya sahih seperti yang sebut oleh Ibn Hajar al-`Asqalani dalam Fath al-Bari: “Rosaknya agama apabila ilmu datang daripada yang kerdil, yang dibantah oleh golongan yang `alim. Baiknya manusia apabila ilmu datang dari golongan `alim dan diikuti oleh golongan kerdil”

Di sesetengah tempat, sekadar seseorang pandai berceramah terus sahaja diberi lesen untuk bercakap mengenai agama. Berbicara seolah-olah dia menguasai kesemua disiplin ilmu di dalam Islam. Apatah lagi apabila ceramah boleh mendatang pendapatan yang lumayan, maka ramai yang berusaha menjadi penceramah dengan menghafal sepatah ayat dan hadith lalu menafsirkannya menurut apa yang digemari pendengar. Lalu dia menyangka dia betul kerana orang awam suka mendengar apa dia ulas. Modalnya hanya dua, hentam apa sahaja yang mendatangkan minat pendengar dan lawak yang boleh menyeronokan pendengar. Mungkin juga akhirnya dia menyangka dirinya alim lantas semakin hari, semakin berani memberi pandangan apa sahaja mengenai agama.

Saya masih teringat kepada al-Syeikh Dr. Hasan Hitu, beliau adalah seorang tokoh ulamak semasa bermazhab al-Syafi’i dari Syria, terkenal dengan karya-karyanya dalam fikah terutama dalam mazhab al-Syafi`i.. Dalam ceramahnya kepada kami, beliau menyatakan bahawa ilmu-ilmu Islamlah yang paling dizalimi. Sebabnya, seseorang tidak dibenarkan menjadi doktor memeriksa dan memberi ubat kepada pesakit melainkan setelah dia lulus dalam bidang perubatan dengan baik. Seseorang tidak dilulus untuk membina bangunan yang tinggi melainkan setelah dia memiliki kelulusan dalam bidang binaan. Begitu juga bidang-bidang yang lain. Namun, malang sekali apabila tiba kepada persoalan ilmu Islam, semua lapisan diizinkan memberikan pendapat dalam segala bidang yang ada di dalam agama. Samada dia pernah belajar atau tidak. Sehingga artis yang tidak tahu hujung pangkal agama pun memberi pandangan mengenai hukum-hakam syarak”.

Inilah yang sedang berlaku dalam masyarakat Islam. Ilmu Islam dianggap begitu murah dan lekeh. Bidang-bidang lain, orang tidak berani masuk campur melainkan jika memilki pengetahuan yang cukup mengenainya. Ilmu Islam pula diperlakukan sebaliknya. Sehinggakan para artis yang sedang aktif ataupun yang telah pencen, pun berfatwa tentang agama.

Sebenarnya, bukan kita halang mereka bercakap atau cuba menyumbang untuk Islam, tetapi jangan mereka bercakap dalam apa yang mereka tidak benar-benar memahaminya, kerana akhirnya umat akan tersasul dan tersilap dalam memahami al-Din. Menyesatkan umat adalah suatu jenayah. Sumbangan kepada umat dialu-alukan, namun biarlah ianya melalui cara yang betul. Jika tidak mereka akan menjadi golongan al-Ruwaibidoh. Namun, apa yang dapat kita katakan jika ianya adalah salah satu dari tanda kiamat yang dikhabarkan iaitu munculnya golongan al-Ruwaibidoh. Kepada Allah kita pohon agar kita tidak tergolong dalam golongan ini. 


Sumber.

Gelagat Muslim Rusia akan Menjadi Mayoritas

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al- Baqarah 249)

Sudah sejak lama bisik-bisik ini terdengar santer. Bahkan menjadi gunjingan yang kadang menggelisahkan banyak pihak. Inilah sebuah isu yang maha dahsyat: suatu ketika nanti, kurang dari setengah abad kedepan Islam akan menjadi mayoritas di Rusia. Benarkan isu tersebut atau hanya isapan jempol semata?

Untuk memberikan gambaran bagaimana umat Islam di Rusia semakin banyak jumlahnya, tengoklah cerita seorang lawyer muslim kota Moskow di akhir musim dingin lalu. Menurutnya, umat Islam di ibukota Rusia ini makin hari makin banyak dan kini diperkirakan lebih dari 2 juta orang jumlahnya. Pada shalat hari raya Idul Fitri di sebuah masjid agung kota Moskow, masjid Prospek Mira misalnya, jamaahnya meluber sampai dekat stasiun metro yang bila jalan kaki dari masjid memerlukan waktu 10 menit.

“Shalat saat itu sudah seperti di Makkah ketika musim haji. Di jalan dan trotoar. Penuh sesak dan asal dapat tempat,” kenangnya.

Beberapa laporan riset yang dilakukan oleh Graeme Smith dan diterbitkan oleh ‘The Globe and Mail’ di Toronto menguatkan kenyataan di atas. Dalam observasinya di provinsi Ulyanivsk Oblast misalnya, terdapat kecenderungan penurunan jumlah penduduk secara keseluruhan, namun jumlah penduduk muslimnya khususnya yang berasal dari Tatar mengalami lonjakan mencapai 12%.

Bahkan, pengamat asal Amerika bernama Paul Globe memperkirakan Rusia akan menjadi negara berpenduduk mayoritas muslim mengingat sejauh ini populasinya telah meningkat sebanyak 40%, dimana 2,5 juta hingga 3,5 juta diantaranya berada di Moskow.

Bedanya dengan di negara-negara Barat pada umumnya, muslim di Rusia tergolong penduduk asli, bukan kaum pendatang (imigran).Islam telah datang dan menyebar di Rusia sejak lama dan berkembang di wilayah Volga tengah pada abad ke-16 yang disyiarkan oleh kaum Tatar dan Turki. Kemudian pada abad 18 dan 19, Rusia menaklukkan wilayah-wilayah di bagian selatan yang berpenduduk muslim dan dijadikan bagian dari negaranya. Daerah itu dikenal dengan nama seperti Dagestan, Chechnya, dan Kaukasus Utara.

Meskipun demikian, ada juga ahli demografi yang tidak sepenuhnya sependapat bahwa pada kisaran tahun 2050 mendatang Rusia akan didominasi oleh masyarakat yang beragama Islam. Menurutnya, proyeksi itu agak berlebihan karena mengabaikan faktor asimiliasi dan kawin campur antara umat Islam dan mereka yang beragama Ortodoks. Asimimilasi dan kawin campur semacam ini kemungkinannya bisa tinggi mengingat kebanyakan umat Islam di Rusia masih pada taraf muallaf dan kurang mempraktikkan agamanya dengan baik, ditambah kondusifnya Rusia sebagai melting pot berbagai bangsa.

Yang jelas, dengan mengambil gambaran pada beberapa tahun terakhir dapat dipastikan akan ada perubahan demografi di Rusia yang cukup substansial walaupun belum bisa dipastikan jumlah umat Islam akan melebihi mayoritas suku Rusia. Yang sangat mungkin akan terjadi adalah, umat Islam akan menjadi jauh lebih banyak dari yang ada saat ini sehingga terjadi perimbangan jumlah dengan kelompok mayoritas sekarang.

Sumber.

Kisah Mualaf Rusia Mendapat Hidayah Islam

Namaku E. Vekilov, 28 tahun dari Rusia. Aku masuk Islam pada tahun 1998, tepatnya setahun setelah aku  menyelesaikan sekolah kedokteranku dengan spesifikasi bedah. Sekarang ini aku tengah menyelesaikan program pasca sarjana dan lagi  mempersiapkan thesis gelar masterku. Langkahku menerima Islam sedikit tidak lazim di kalangan masyarakat Rusia modern. Karena sudah kadung berkembang luas di Rusia, adanya anggapan bahwa kebanyakan muslim itu tidak berpendidikan dan terbelakang.
Bagiku justru, ilmu pengetahuanlah yang membantuku menentukan pilihanku ini: sedikit lebih tahu tentang aneka ragam struktur anatomi makhluk hidup benar-benar menunjukkan kebesaran Sang Pencipta. Dengan seringnya melihat berbagai penyakit dan penderitaan orang lain membuatku makin memaknai arti hidup ini. Dan aku semakin diyakinkan dengan adanya takdir Tuhan pada seseorang bahwa sepintar apapun dia, sekaya apapun dia dan sekeras apapun usahanya tetap tidak mampu  melawan takdir yang telah Tuhan tetapkan padanya.
Lantas, darimana kuperoleh gagasan tentang Sang Pencipta ini? Sedangkan aku hidup di lingkungan yang kebanyakan orang-orangnya berfaham atheis ini. Aku sendiri, dibesarkan dalam keluarga yang notabene tidak beragama, kedua orangtuaku dan nenekku tidak beragama. Sejak kecil aku tidak mendapat pendidikan tentang agama akan tetapi samar-samar aku ingat dulu pernah merasa bahwa Dia dzat yang Maha Besar yang menciptakan alam semesta ini.
Ketika remaja, aku banyak membaca literature tentang agama, tetapi yang ada di Rusia kebanyakan tentang faham atheis saja dan aku tidak menemukan hal yang bisa menarik perhatianku. Kemudian, di awal tahun 90 an, aku memiliki Injil Perjanjian Baru. Setelah mempelajarinya, aku malah  makin tidak mengerti. Aku tidak mengerti, bagaimana kedudukan Yesus sebenarnya, bagaimana ia bisa jadi manusia dan jadi Tuhan sekaligus, bagaimana Tuhan bisa mempunyai anak, mengapa harus ada trinitas dan mengapa Yesus menanggung semua dosa manusia.
Aku telah menanyakannya pada pendeta, tetapi ia terus saja menjawab bahwa Injil itu mutlak diyakini kebenarannya bukannya ditelusuri masuk akal tidaknya seperti buku-buku biasa lainnya. Dan bagaimana gereja bisa menentukan mana yang sacral dan mana yang tidak. Karena antara gereja satu dengan lainnya kadang berbeda. Hal lain yang mengganjalku adalah pengikut gereja memerlukan perantara untuk berdoa kepada Tuhan, tidak bisa tidak, menurut para pendeta. Belum lagi hal-hal tentang Yesus sang Penebus Dosa, sakramen, tokoh atau orang-orang suci dan imejnya dan pelayanan gereja yang rumit lainnya. Benar-benar tidak mudah untuk dipahami. Aku memilih untuk tidak bergabung dengan hal-hal seruwet itu.
Kenudian, aku berupaya hidup mengikuti arus yang ada. Menjalani rutinitas seperti biasanya meskipun kekosongan jiwa terus menderaku. Ternyata lama kelamaan aku makin merasa makin kehilangan arah dan makin tersesat saja. Dan tanpa kusangka-sangka, di musim semi tahun 1998, aku bertemu salah seorang kolegaku. Seorang ahli bedah juga yang telah bekerja selama 12 tahun di Mauritania (barat laut Afrika) dan dalam rangka pulang kampong sebentar ke Rusia. Ternyata di sana ia telah masuk Islam. Karena sering berkomunikasi dengannya secara intens, aku sedikit demi sedikit mulai mengenal Islam. Bahkan kemudian, ia secara khusus mencarikanku literature-literatur tentang Islam dalam bahasa Rusia, menerangkannya padaku, membacakan Al Qur’an dan menerjemahkannya juga.
Selain itu, ternyata ia juga mahir berbahasa Arab. Dengan merendah, ia mengatakan di sela-sela kesibukannya sebagai dokter, tanpa kenal lelah ia terus belajar bahasa Arab. Meskipun awalnya sulit sekali. Walaupun kami hanya bertemu dalam waktu yang tidak terlalu lama, apa yang disampaikannya padaku sungguh sangat mengena di hatiku. Aku merasa inilah jalan hidup yang benar. Tanpa perlu membuang-buang waktu lagi, aku mengutarakan keinginanku masuk Islam.
Di suatu hari yang cerah, kami ditemani rekannya yang  bernama Halid, datang ke mesjid di pusat kota. Di depan seorang imam dan beberapa muslim lainnya, aku  mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itulah, hidupku benar-benar berubah. Berubah dalam arti yang baik. Dalam pencarianku yang panjang, akhirnya aku menemukan Islam yang di dalamnya aku bisa menemukan ketenangan pikiran dan jiwa. Ini benar-benar karunia yang besar dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ada hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Bahwa setiap anak dilahirkan dalam fitrahnya yaitu Islam, orang tuanyalah yang membuatnya jadi Kriten, Yahudi ataupun Majusi.”
Seiring dengan proses belajar menjadi seorang muslim yang baik, maka kehidupan pribadi ku  juga makin membaik. Hal ini turut membawa pengaruh baik dalam lingkungan kerja dan lingkungan keluargaku. Banyak yang terheran-heran dengan perubahanku ini. Seorang pria muda yang bekerja di bidang dimana atmosfirnya dipenuhi daya tarik materialistis, di samping erat terlibat dengan sains,  kok tiba-tiba  menjadi seorang muslim. Sering ke masjid dan menghadiri majelis taklim, tidak makan daging babi, berjenggot dan melaksanakan shalat.
Jika seseorang hanya diberi dua pillihan: masuk Kristen atau masuk Islam. Orang yang berakal sehat tidak akan ragu-ragu dengan pilihannya, dan akan lebih memilih Islam dengan ajarannya yang meyakini hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagai Nabi dan Rasul-Nya ketimbang Kristen dengan keruwetan theologinya.
Yang pasti, tidak semua yang ada di sekitarku memahami dan mendukung pilihanku ini. Ada yang mengataiku gila dan pengkhianat Russia. Ada juga yang menjulukiku ‘Wahhabi’ dan itu mungkin hanya karena aku sekarang berjenggot.
Dibanding dengan pendahuluku sesama orang Rusia, Lev Tolstoy, liku-liku yang kujalani setelah memeluk Islam takkan ada apa-apanya. Tak banyak yang tau memang, kalo Lev Tolstoy, cendekiawan dan penulis terkenal dari Rusia yang banyak berkontribusi dalam karya sastra dan sejarah Rusia ternyata sudah memeluk Islam. Sejak tahun 1870 an, ia lebih berkonsentrasi pada hal-hal  seputar kematian, dosa, hukuman dan perbaikan moral dalam karya-karyanya. Cara berpikirnya seperti itu dianggap sangat tidak lazim oleh masyarakat Rusia saat itu. Sehingga ia dikucilkan dan dianggap sebagai orang terkutuk. Kerabat dan teman-teman dekatnya semua menjauh. Tokoh liberal menganggapnya gila. Tokoh revolusioner dan radikal menganggapnya penuh mistis. Pemerintah menganggapnya pemberontak yang berbahaya. Pihak gereja menganggapnya sebagai pengikut aliran setan terlaknat. Ia akui semua itu berat baginya, akan tetapi predikat muslim yang tertanam dalam hatinya cukup sebagai pelipur lara. Ia berkata,
“Cukup lihat aku sebagai seorang muslim yang baik dan yang hanya bertuhankan Allah subhanahu wa ta’ala dan Muhammad adalah utusan-Nya, maka semua akan baik-baik saja.”
Seperti yang kita tahu ada hadits yang mengatakan bahwa dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir. Biarkan saja orang lain menertawakanmu sekarang itu lebih baik daripada cemoohan syaitan padamu di hari Pembalasan kelak, karena telah berhasil memperdayaimu. Semoga kisahku ini bermanfaat dan semua yang benar datangnya dari Allah.

Israel Bombardir Tempat Latihan Perang Hamas


Foto : Jet Israel (Today Zaman)
Foto : Jet Israel
GAZA - Angkatan Udara Israel melakukan serangan udara ke kamp pelatihan Hamas di Jalur Gaza. Serangan itu dilakukan setelah munculnya serangan roket dari Gaza ke Israel

Israel menargetkan serangannya ke kamp Nusseirat, Gaza, usai Negeri Yahudi itu menerima serangan roket. Meski demikian, serangan yang dilakukan Israel di Gaza tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka. Demikian, seperti diberitakan AFP, Senin (3/9/2012).

Serangan itu merupakan serangan balasan atas serangan yang dilakukan kelompok bersenjata di Gaza terhadap Israel. Sejauh ini, kelompok Salafi Gaza mengklaim dirinya sebagai pelaku serangan ke wilayah Israel.

Meski gencatan senjata antara Hamas dan Israel sudah diberlakukan, ketegangan pun masih menyelimuti kedua pihak tersebut. Hamas selalu dituduh bertanggung jawab atas segala bentuk serangan di wilayah Israel dan Negeri Yahudi itu menyebut Hamas sebagai kelompok teroris.

Pada 28 Agustus lalu, Angkatan Udara Israel menyerbu basis pertahanan Hamas. Namun serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Pada saat itu, Israel juga menargetkan serangannya ke dua tempat pelatihan brigade Ezzedine al-Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas.

Belakangan ini, serangan-serangan ke Israel tidak hanya muncul dari Jalur Gaza. Serangan roket pun sering muncul dari Semenanjung Sinai yang menjadi perbatasan Mesir dan Israel.
Operasi militer digelar demi mengamankan wilayah Israel. Meski demikian, kelompok-kelompok Mujahiddin dari fraksi Salafi takkan pernah menyerah untuk melakukan serangan ke Israel.

Selama ini, Mesir pun ikut memburu kelompok Salafi yang aktif melancarkan serangan terhadap Israel. Namun kelompok bersenjata itu sempat memperingatkan Mesir agar tidak ikut campur dalam masalah ini.


Sumber.

OKI Kecam Pesta Miras Israel di Masjid

YERUSALEM -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengecam tindakan Israel yang menggelar festival wine di sebuah masjid yang didirikan era Kesultanan Ottoman (Utsmani) yang kini telah menjadi museum. Sekjen OKI, Profesor Ekmeleddin Ihsanoglu memperingatkan tentang bahayanya mengorganisir festival wine di halaman Masjid bersejarah Bir Sab'a.

Israel berencama menggelar pesta miras

pada 5-6 September 2012 mendatang di masjid tersebut. Ihsanoglu melukiskan rencana gila Israel tersebut berarti menabuh genderang perang kepada umat muslim lantaran pesta miras di halaman masjid adalah pelanggaran pencolok terhadap rumah ibadah umat Islam itu. Apalagi festival wine itu akan mencegah umat muslim untuk menggelar shalat masjid tersebut.

Masjid Bir Sab'a dibangun pada masa pemerintahan Utsmani dan digunakan sebagai rumah ibadah sampai 1948. Masjid ini kemudian berubah menjadi museum Islam atas perintah dari pengadilan tinggi Israel pada 2011 lalu. Ihsanoglu menekankan pelanggaran ini merupakan bagian dari serangkaian serangan yang berkelanjutan terhadap tempat-tempat suci Islam.

Rencana Israel itu juga disebutnya sebagai pelanggaran terhadap peninggalan bersejarah di Palestina yang bertujuan melenyapkan dan menodai bangunan tersebut. "Ini merupakan provokasi yang disengaja terhadap Muslim di dunia," tukas Ihsanoglu.

Ihsanoglu menduing Israel bertanggung jawab penuh atas kelanjutan dariserangan-serangan terhadap tempat-tempat suci dan tempat-tempat ibadah di Palestina. Ia menilai tindakan tersebut mengabaikan prinsip-prinsip hukum internasional dan norma-norma yang ada
dan bisa memicu ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan.

Karena itu, ia meminta masyarakat internasional, organisasi hak asasi, UNESCO dan Komisaris Tinggi untuk Aliansi Peradaban segera bertindak untuk menghentikan serangan Israel yang tidak tempat~tempat suci dan tempat ibadah.

Sabtu, September 01, 2012

TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD S.A.W.

KEDATANGAN NABI SESUDAH YESUS MENURUT AGAMA KRISTEN

Dr. J. Verkuyl menulis sebagai berikut:
“Apabila orang menyangka bahwa sesudah Tuhan Yesus, masih ada orang yang datang menambah pengajaran Tuhan Yesus atau menyangka masih ada orang yang seperti Yesus, maka salahlah ia.
Allah telah berfirman dan menyatakan diri sesempurnanya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Seterusnya ia menulis lagi: “Jadi sesudah Kristus tidak ada lagi seorang nabi yang muncul, yang dapat menambah, mengubah, mengganti atau membatalkan pengajarannya”.1)

KEDATANGAN NABI SESUDAH YESUS MENURUT AGAMA ISLAM

Menurut ajaran agama Islam, sesudah Nabi Isa atau Yesus akan datang lagi seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kedatagannya itu telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya. Berita kedatangannya itu seterusnya dicantumkan didalam Taurat dan Injil.

Firman Tuhan :
 Artinya: (Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Tuhan itu ialah) Orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang dijumpai mereka dia tertulis pada sisi mereka didalam Taurat dan Injil, yang menyuruh mereka dengan kebaikan dan melarang mereka daripada yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang keji-keji dan menggugurkan dari pada mereka keberatannya dan belenggu yang ada atas mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya dan memuliakannya dan menolongnya dan mengikut terang yang telah diturunkan sertanya, mereka itulah orang-orang yang berbahagia. (Al A’raf 157)

Dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang-orang yang disebut beriman ialah orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang tertulis didalam Taurat dan Injil. “Ummi” maksudnya tidak tahu membaca dan menulis. Rasul lagi Nabi yang ummi itu ialah Nabi Muhammad s.a.w. Ia seorang Rasul lagi Nabi yang tidak tahu membaca dan menulis. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan menuliskannya didalam Taurat dan Injil.
Firman Tuhan:P

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa anak mariam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allaah kepadamu, yang membenarkan apa yang ada dihadapanku, yaitu Taurat, dan menyampaikan kabae kesukaan dengan kedatangan seoprang rasul kemudianku namanya Ahmad. Maka tatkala ia telah datang kepada mereka dengan beberapa keterangan, kata mereka: “Ini adalah sihir yang terang”. (Ash-Shaf 6)
Dengan ayat ini Tuhan menyatakan bahwa Nabi Isa telah menubuatkan kedatangan seorang rasul yang akan datang kemudiannya bernama Ahmad. Ahmad itu satu diantara nama-nama Nabi Muhammad S. A. W.. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad S. A. W. Itu telah diberitakan lebih dahulu oleh Nabi Isa

PENJELASAN DAN PERBANDINGAN AJARAN KEDUA AGAMA TERSEBUT.

1. Menurut Alkitab Nabi-nabi masih ada sesudah Yesus.
Dr. Je. Verkuyl menerangkan di atas bahwa sesudah Yesus tidak ada lagi seorang Nabi yang muncul yang dapat menambah, mengobah dan membatalkan ajaran Yesus. Pendapat itu menurut ajaran agama Kristen sudah seharusnya demikian. Seperti telah diterangkan, menurut ajaran agama Kristen, kedatangan Yesus ke dunai adalah untuk menyelesaikan akibat kesalahan Adam mengenai pelanggaran dalam persoalan memakan seubah kau. Adam telah berdosa sebab memakan sebuahy buah kayu di taman Firdaus dan manusia seluruhnya telah mewarisi dosa itu. Maka Yesus sebagai anak Allaah lalu datang ke dunia menjelma menjadi manusia kemudian mati disalibkan untuk menebus dosa itu. Menurut ajaran agama Kristen, Yesus telah melaksanakan tugasnya. Dengan demikian persoalannya telah selesai. Maka tidak ada yang akan ditambah dan yang akan dibatalkan lagi.

Akan tetapi menurut ajaran agama Islam yesus hanya seorang manusia yang diutus Tuhan bertugas me njadi Nabi untuk memimpin manusia pada jalan kebaikan. Ia termasuk golongan Nabi-nabi yang sudah diutus Tuhan pada zaman-zaman yang lalu dan telah melakukan pimpinannya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diwahyukan Tuhan kepadanya. Oleh karena manusia sesudah Yesus masih memerlukan petunjuk Tuhan yang benar dan yang lebih sempurna, maka Tuhan mengutus lagi RasulNya menyampaikan petunjuk itu. Tuhan telah mengutus Nabi Muhammad S. A. W. Sebagai Rasul yang terakhir dengan membawa petunjuk yang lebih lengkap dan sempurna.

Menurut Alkitab, sesudah Yesus masih ada nabi-nabi yang datang. Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 11 tersebut:

(27) Pada masa itu datanglah beberapa orang nabi dari Jeruzalem turun ke Antiochia.

(28) Maka bangkitlah seorang dari antara mereka itu bernama Agabus, lalu menyatakan dengan ilham Roh, bahwa suatu bela kelaparan yang besar akan jadi di seluruh dunia ini. Maka berlakulah yang demikian itu pada zaman Kalaudius.

Ayat-ayat ini menyatakan bahwa pada zaman rasul-rasul Yesus beberapa orang nabi telah datang dari Jeruzalem ke Antiochia, seorang diantaranya bernama Agabus.
Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 21 tersebut:

(10) Sementara kami tinggal beberapa hari lamanya disitu, maka turunlah dari tanah Judea seorang nabi, namanya Agabus.

(11) lalu datang kepada kami, mengambil ikat pinggang Paulus, mengikat kaki tangannya sendiri serta berkata: “Inilah sabda Rohul kudus, bahwa orang yang empunya ikat pinggang ini, sedemikian inilah akan diikat di Jeruzalem oleh orang Yahudi dan diserahkan ketangan orang kafir.
Dalam Kisal Rasul-Rasul pasal 13 tersebut:

(1) Adalah di Antiochia didalam sidah jumat beberapa nabi dan guru, yaitu Barnabas dan Simon yang bergelar Nigar, dan Lukas orang Kireni, dan Manahen saudara susuan Herodes, raja seperempat negeri, dan Saul.

Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 15 tersebut:

(32) Maka Yudas dan Silas, yang sendirinyapun nabi juga, menyegarkan hati segala saudara itu sambil meneguhkan mereka itu dengan beberapa banyak perkataan.
Dalam ayat ini disebutkan lagi bahwa pada zaman murid-murid Yesus ada lagi seorang Nabi yang bernama Silas. Dengan demikian ternyata bahwa menurut Alkitab masih ada Nabi yang datang sesudah Yesus. Jadi Yesus bukanlah Nabi yang terakhir.

2. Menurut Yesus masih akan datang lagi Nabi yang benar kemudiannya, karena itu ia menunjukkan tanda-tandanya

Menurut Yesus akan datang lagi Nabi-nabi kemudiannya. Ada nabi yang benar dan ada nabi yang palsu. Oleh karena itu ia lalu menunjukkan tanda-tanda pengenalannya. Dalam Injil Matius pasal 7 tersebut:

(15) Jagalah dirimu dari pada segala nabi palsu, yang datang kepadamu mereka seperti serigala buas.

(16) Dari pada buah-buahnya kamu akan mengenal dia. Pernahkah orang memetik buah anggur dari pada pokok duri, atau buah ara dari pada pokok unak?

(17) Demikian juga tiap-tiap pohon kayu yang baik, berbuahkan buah yang baik; tetapi pohon kayu yang jahat, berbuahkan buah yang jahat.

(18) Tiada dapat pohon kayu yang baik berbuahkan buah yang jahat, atau pohon yang jahat itu berbuahkan buah yang baik.

(19) Tiap-tiap pohon kayu, yang tiada memberi buah yang baik, akan dipotong dan dibuangkan ke dalam api.

(20) Sebab itu dari pada buahnya kamu akan mengenal dia.
Seterusnya dalam 1 Yahya pasal 4 tersebut demikian:

(1) Hari segala kekasihku, janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu kalau-kalau dari pada Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar ke seluruh dunia.

(2) Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia, itu dari pada Allah.

(3) dan tiap-tiap roh, yang tiada mengaku Yesus itu, bukanlah dari pada Allah, melainkan inilah roh di Dajjal, yang telah kamu dengar yang akan datang, dan sekarang ini sudah ada didalam dunia.
Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas ini Yesus menyuruh menjaga diri dari pada nabi-nabi palsu yang akan datang. Yesus menyuruh mengenalnya dari pada buahnya, baik itu jahat. Seterusnya Yesus menyuruh pula menguji tiap-tiap roh yang datang, apakah dari pada Allah atau dari pada Dajjal. Keterangan Yesus ini memberi pengertian bahwa Nabi yang benar akan datang lagi sesudah Yesus, karena ia masih menyuruh memeriksa dan mengujinya dengan mengemukakan tanda-tanda Nabi dan roh yang benar itu. Seandainya tiap-tiap Nabi yang akan datang palsu, tentulah Yesus tidak mengatakan demikian, tetapi ia akan memperingatkan supaya jangan mempercayai tiap-tiap Nabi yang akan datang, karena Nabi yang benar tidak akan datang lagi.

Menurut Yesus, Nabi yang benar itu akan dapat diketahui dari pada buahnya yang baik dan dari pada ajarannya yang mengakui bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia. Tanda itu kedua-duanya telah sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang datang kemudian Yesus. Nabi Muhammad s.a.w. dengan ajaran-ajarannya yang lengkap dan sempurna telah mengeluarkan buah yang baik. Dalam masa 23 tahun ia telah mengobah keadaan masyarakat yang buruk menjadi masyarakat yang sebaik-baiknya. Seterusnya buah ajarannya yang baik itu telah mendatangkan kebahagiaan bagi manusia berabad-abad lamanya. Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w. telah mengakui bahwa Yesus Kristus benar-benar telah datang dalam keadaan manusia dan ia menolak dengan tegas Yesus telah datang dalam keadaan Tuhan atau anak Tuhan.

3. Menurut sejarah orang-orang Yahudi dan Kristen di sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu kedatangan seorang Nabi.

Menambah bukti-bukti bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai sorang Nabi adalah benar-benar telah tercantum di dalam Taurat dan Injil ialah orang-orang Yahudi dan Kristen disekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi. Hal itu dapat dibuktikan oleh keterangan sejarah yang berikut:

Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w, berumur dua belas tahun ia dibawa oleh Abu Thalib, saudara bapaknya ikut berniaga ke negeri Syam (Syria). Ketika mereka tiba dekat suatu tempat bernama Bushra (sebuah kampung diperbatasan tanah Arab dengan Syam), mereka bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang tinggal di tempat itu bernama Bahiera. Antara lain pendeta itu bertanya kepada mereka tentang kedatangan seorang Nabi dari bangsa Arab yang dijumpainya didalam kitab-kitab sucinya. Mereka menerangkan bahwa Nabi yang tersebut belum lahir di tanah Arab sampai pada waktu itu.

Ketika ia memperhatikan tanda-tanda yang terdapat pada Nabi Muhammad, ia mengatakan kepada Abu Tahlib bahwa suatu keadaan yang luar biasa terdapat pada anak itu dan ia berharap supaya anak itu dipelihara baik-baik. Antara lain pendeta itu melihat Nabi Muhammad senantiasa dilindungi sekumpulan awan.

Dalam keterangan di atas, Bahiera menyatakan bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang di tanah Arab.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berumur empat puluh tahun dan ia sedang berada digua Hirak, datang kepadanya seorang malaikat yang menyatakan bahwa ia adalah malaikat Jibrail dan Muhammad adalah Rasul Allah. Lalu kepada Nabi Muhammad s.a.w. disampaikannya wahyu Al-Quran yang mula-mula.
Sesudah kejadian itu, ia kembali ke rumahnya dengan gemetar dan ketakutan. Khadijah, isterinya, lalu membawanya kepada seorang laki-laki yang telah tua, anak saudara bapaknya yang bernama Waraqah anak Naufal yang beragama Kristen dan pandai menulis Injil dalam bahasa Ibrani. Warqah menerangkan bahwa yang datang kepada Muhammad s.a.w. itu adalah utusan Tuhan yang telah pernah datang kepada Nabi Musa dahulu dan ia adalah Nabi bagi umat ini.

Disini Waraqah sebagai seorang alim Kristen mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang diutus Tuhan pada masa itu.

Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w. sedang tinggal di Mekkah, ia dan kaum muslimin pernah dibekot oleh orang-orang kafir penduduk Mekkah tiga tahun lamanya, sampai mereka memakan daun-daun kayu karena ketiadaan makanan. Selama pembekotan tersebut, Nabi Muhammad s.a.w. menyuruh sahabat-sahabatnya mengungsi ke negeri Ethiopia di Afrika untuk meringankan penderitaan mereka. Delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas orang perempuan telah berangkat dengan dikepalai oleh Jafar, anak Abu Tahlib. Disana mereka diterima dengan baik oleh Negus, raja Ethiopia.

Pada tahun yang ketujuh hijrah, Nabi Muhammad s.a.w. mengirim surat kepada Negus tersebut mengajaknya memeluk Islam. Di Ethiopia surat itu disampaikan oleh Jafar kepada Negus. Ketika surat itu diterimanya ia berkata: “Aku menjadi saksikepada Allah bahwa sesungguhnya dialah Nabi yang ditunggu-tunggu Ahli Kitab”. Lalu ia menulis jawaban surat Nabi itu, antara lain katanya: “Saya mengakui bahwa tuan utusan Allah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya saya telah berbaiat kepada tuan dan telah berbaiat kepada anak saudara bapak tuan (yaitu Jafar anak Abu Thalib). Dan saya telah memeluk agama Islam dihadapannya karena Allah Tuhan semesta alam”.

Negus ini sebelum memeluk agama Islam adalah seorang yang beragama Kristen. Dalam keterangannya diatas ia mengakui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Nabi yang ditunggu-tunggu orang Yahudi dan Kristen.

Pada musim haji pada tahun kesebelas dari pada Nabi Muhammad s.a.w. menjadi Rasul banyak orang Arab datang berkunjung ke negeri Mekkah, diantaranya enam orang penduduk Medinah. Mereka itu acap kali mendengar orang-orang Yahudi yang tinggal disekeliling kota Medinah itu mengatakan, bahwa seorang Nabi akan datang pada masa itu.

Manakala mereka berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan mendengar pengajarannya, teringatlah mereka kepada ucapan orang-orang Yahudi yang selalu diucapkannya di Medinah. Mereka lalu berbicara sesamanya: “Sebenarnya inilah Nabi yang selalu disebut-sebut orang Yahudi itu. Maka janganlah mereka mendahului kamu mengikutnya”. Mereka lalu beriman dan kembali ke negeri Medinah menjadi penyiar Islam.
Pada tahun kedua belas datang dua belas orang lagi, semuanya beriman juga. Dan pada tahun ketiga belas datang pula tujuh puluh tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan, semuanya lalu masuk Islam. Dengan perantaraan penduduk Medinah yang masuk Islam itu agama Islam telah tersiar dengan seluas-luasnya sehingga meratai tiap-tiap rumah di negeri Medinah itu.

Diatas telah disebutkan bahwa orang-orang Yahudi di sekitar kota Medinah itu masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi pada masa itu. Dan perkataannya itu selalu disebut-sebut mereka sehingga orang-orang Arab penduduk Medinah itu mengetahuinya juga. Dan hal itu juga adalah satu diantara sebab yang mendorong mereka lekas-lekas memeluk agama Islam supaya jangan didahului oleh orang-orang Yahudi yang menjadi musuh mereka.

Pada tahun ketujuh hijrah Nabi s.a.w. mengirim surat kepada raja-raja yang ada pada waktu itu untuk mengajak mereka memeluk Islam. Antara lain Nabi Muhammad s.a.w. telah mengirim surat kepada Maqauqas pembesasr Kibti di Mesir. Pembesar tersebut telah membalas surat Nabi itu sebagai berikut:
“Kepada Muhammad anak Abdullah, dari Maqauqas, pembesar Kibti. Salam kepada tuan. Kemudian itu saja telah membaca surat tuan dan telah memahami apa yang tuan sebutkan didalamnya dan apa yang tuan ajak. Dan sebenarnya saya mengetahui bahwa seorang Nabi masih ada lagi. Saya menduganya bahwa ia keluar di Syam (Syria). Saya telah menghormati utusan tuan”.

Maqauqas ini seorang pembesar yang beragama Kristen. Walaupun ia tidak memeluk Islam, tetapi dalam suratnya itu ia mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang lagi.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berhijrah ke Medinah, tidak berapa hari antaranya ia didatangi oleh seorang pendeta besar Yahudi, bernama Abdullah bin Salam. Setelah pendeta itu bertemu dengan Nabi, ia lalu menanyai Nabi beberapa hal. Jawaban nabi itu meyakinkan kepadanya bahwa Nabi adalah Rasul Allah. Sebab itu ia lalu masuk Islam. Katanya kepada Nabi: “Saya menyaksikan bahwa tuan adalah Rasul Allah dan tuan datang membawa kebenaran. Orang Yahudi mengetahui bahwa saya adalah penghulu orang Yahudi dan anak penghulu mereka. Dan saya seorang alim mereka dan anak dari seorang yang teralim diantara mereka. Harap tuan tanyakan kepada mereka siapa saja, sebelum mereka mengetahui bahwa saya telah Islam. Karena jika mereka nanti mengetahui saya telah Islam, akan bermacam-macam perkataan mereka mengenai saya.”

Nabi lalu memanggil orang-orang Yahudi. Mereka datang. Dan Abdullah bin Salam bersembunyi. Nabi meminta kepada mereka takut kepada Allah. Dan Nabi mengatakan dengan sumpah bahwa mereka mengetahui Muhammad s.a.w. adalah sebenarnya Rasul Allah kepada mereka yang membawa kebenaran. Lalu orang-orang Yahudi menjawab: “Kami tidak mengetahui hal ini”. Lalu Rasul bertanya: “Bagaimana kedudukan Abdullah bin Salam pada kamu?” Semua mereka menjawab: “Dia penghulu kami dan anak penghulu kami. Dia orang yang amat alim pada kami dan anak orang yang amat alim pada kami”. Maka kata Nabi: “Bagaimana jika ia telah Islam?” Jawab mereka: “Ia tidak akan mau masuk Islam. Tiga kali Nabi mengatakan, bagaimana jika ia telah masuk Islam. Mereka menjawab tiga kali juga mengatakan jauh sekalilah jika ia mau masuk Islam.

Nabi s.a.w. lalu menyuruh Abdullah bin Salam keluar dari tempat persembunyiannya. Iapun keluar lalu berpidato dihadapan orang-orang Yahudi itu mengajak mereka masuk Islam. Katanya: “Hai kaum Yahudi, takutlah kamu kepada Allah, Demi Allah, yang tidak ada Tuhan selain dari padaNya, dialah Rasul Allah yang kamu ketahui itu. Dia telah datang membawa kebenaran”.

Mendengar keterangan Abdullah bin Salam yang selama ini mereka hormati, mereka lalu berkata kepadanya: “Tuan telah berdusta: Nabi s.a.w. lalu menyuruh orang-orang Yahudi itu keluar.

Demikianlah riwayat Abdullah bin Salam, seorang alim Yahudi yang telah memeluk Islam. Ia telah menjadi saksi bahwa orang-orang Yahudi mengetahui Nabi Muhammad s.a.w. itu benar, tetapi mereka tidak hendak mengakuinya.

Dalam kisah Salman Farisi yang datang dari Persi (Iran) mencari Nabi Muhammad s.a.w. dan seterusnya memeluk agama Islam, telah dinyatakan bahwa seorang pemuka agama Kristen memesankan kepadanya agar pergi mencari Nabi itu. Antara lain kata pemuka Kristen itu: “Hai anakku, tidak ada lagi saya ketahui sekrang seorang manusia yang seperti kita ini diantara seluruh manusia untuk tempat saya menyuruh engkau mendatanginya. Akan tetapi, sekarang telah dekat masanya seorang Nabi akan dilahirkan dengan membawa agama Ibrahim yang keluar dari tanah Arab. Tempat berhijrahnya di suatu tempat antara dua lapangan tanah yang berbatu-batu dan diatnara keduanya itu pokok-pokok kurma. Dia mau memakan pemberian, tetapi tidak mau memakan zakat. Diantara dua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau sanggup peri ke negeri itu, lakukanlah”.

Demikianlah keterangan pemuka agama Kristen itu menyatakan kepada Salman Farisi bahwa seorang Nabi akan datang lagi dari tanah Arab. Akhirnya Salman sampai juga ke tempat itu bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan memeluk Islam.

Dari pada keterangan-keterangan sejarah yang tersebut diatas ini dapat diketahui bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen di sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi.

4. Taurat dan Injil dalam Alkitab menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.
Apabila Taurat dan Injil yang terhimpun dalam Alkitab yang ada kini diselidiki, maka pekabaran atau nubatan tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. masih dijumpai didalamnya. Orang-orang Kristen telah menyesuaikan dan menafsirkan nubuatan-nubuatan tersebut kepada Yesus atau kepada yang lain-lain. Akan tetapi tafsiran-tafsiran itu menurut pengertian yang sebenarnya tidak tepat.
Seperti telah dikemukakan dalam Lampiran IV pasal IX tentang kitab Injil, banyak ayat-ayat yang dianggap sebagai nubuatan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama telah disesuaikan oleh pengarang Injil kepada Yesus dan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya, sedang yang sebenarnya penyesuaiannya itu terbukti salah. Demikian pula tentang nubuatan-nubuatan yang mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah ditafsirkan orang Kristen kekudusan yang lain-lain, sedang yang sebenarnya lebih tepat kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Dalam pasal ini sebagian nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan dikemukakan dengan disertakan penjelasan-penjelasan dan disertakan lagi penolakan terhadap penafsiran-penafsiran yang tidak tepat. Seterusnya akan dikemukakan lagi beberapa nubuatan yang mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. menurut Injil Barnabas.

Sumber.
Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template