Sabtu, September 01, 2012

TENTANG KEDATANGAN NABI MUHAMMAD S.A.W.

KEDATANGAN NABI SESUDAH YESUS MENURUT AGAMA KRISTEN

Dr. J. Verkuyl menulis sebagai berikut:
“Apabila orang menyangka bahwa sesudah Tuhan Yesus, masih ada orang yang datang menambah pengajaran Tuhan Yesus atau menyangka masih ada orang yang seperti Yesus, maka salahlah ia.
Allah telah berfirman dan menyatakan diri sesempurnanya didalam Tuhan Yesus Kristus.
Seterusnya ia menulis lagi: “Jadi sesudah Kristus tidak ada lagi seorang nabi yang muncul, yang dapat menambah, mengubah, mengganti atau membatalkan pengajarannya”.1)

KEDATANGAN NABI SESUDAH YESUS MENURUT AGAMA ISLAM

Menurut ajaran agama Islam, sesudah Nabi Isa atau Yesus akan datang lagi seorang Nabi, yaitu Nabi Muhammad s.a.w. Kedatagannya itu telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan perantaraan Nabi-nabi-Nya. Berita kedatangannya itu seterusnya dicantumkan didalam Taurat dan Injil.

Firman Tuhan :
 Artinya: (Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Tuhan itu ialah) Orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang dijumpai mereka dia tertulis pada sisi mereka didalam Taurat dan Injil, yang menyuruh mereka dengan kebaikan dan melarang mereka daripada yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka yang baik-baik dan mengharamkan atas mereka yang keji-keji dan menggugurkan dari pada mereka keberatannya dan belenggu yang ada atas mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya dan memuliakannya dan menolongnya dan mengikut terang yang telah diturunkan sertanya, mereka itulah orang-orang yang berbahagia. (Al A’raf 157)

Dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang-orang yang disebut beriman ialah orang-orang yang mengikut Rasul lagi Nabi yang ummi yang tertulis didalam Taurat dan Injil. “Ummi” maksudnya tidak tahu membaca dan menulis. Rasul lagi Nabi yang ummi itu ialah Nabi Muhammad s.a.w. Ia seorang Rasul lagi Nabi yang tidak tahu membaca dan menulis. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah diberitakan Tuhan lebih dahulu dengan menuliskannya didalam Taurat dan Injil.
Firman Tuhan:P

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa anak mariam berkata: Hai Bani Israil, sesungguhnya aku utusan Allaah kepadamu, yang membenarkan apa yang ada dihadapanku, yaitu Taurat, dan menyampaikan kabae kesukaan dengan kedatangan seoprang rasul kemudianku namanya Ahmad. Maka tatkala ia telah datang kepada mereka dengan beberapa keterangan, kata mereka: “Ini adalah sihir yang terang”. (Ash-Shaf 6)
Dengan ayat ini Tuhan menyatakan bahwa Nabi Isa telah menubuatkan kedatangan seorang rasul yang akan datang kemudiannya bernama Ahmad. Ahmad itu satu diantara nama-nama Nabi Muhammad S. A. W.. Dengan demikian diketahui bahwa kedatangan Nabi Muhammad S. A. W. Itu telah diberitakan lebih dahulu oleh Nabi Isa

PENJELASAN DAN PERBANDINGAN AJARAN KEDUA AGAMA TERSEBUT.

1. Menurut Alkitab Nabi-nabi masih ada sesudah Yesus.
Dr. Je. Verkuyl menerangkan di atas bahwa sesudah Yesus tidak ada lagi seorang Nabi yang muncul yang dapat menambah, mengobah dan membatalkan ajaran Yesus. Pendapat itu menurut ajaran agama Kristen sudah seharusnya demikian. Seperti telah diterangkan, menurut ajaran agama Kristen, kedatangan Yesus ke dunai adalah untuk menyelesaikan akibat kesalahan Adam mengenai pelanggaran dalam persoalan memakan seubah kau. Adam telah berdosa sebab memakan sebuahy buah kayu di taman Firdaus dan manusia seluruhnya telah mewarisi dosa itu. Maka Yesus sebagai anak Allaah lalu datang ke dunia menjelma menjadi manusia kemudian mati disalibkan untuk menebus dosa itu. Menurut ajaran agama Kristen, Yesus telah melaksanakan tugasnya. Dengan demikian persoalannya telah selesai. Maka tidak ada yang akan ditambah dan yang akan dibatalkan lagi.

Akan tetapi menurut ajaran agama Islam yesus hanya seorang manusia yang diutus Tuhan bertugas me njadi Nabi untuk memimpin manusia pada jalan kebaikan. Ia termasuk golongan Nabi-nabi yang sudah diutus Tuhan pada zaman-zaman yang lalu dan telah melakukan pimpinannya sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diwahyukan Tuhan kepadanya. Oleh karena manusia sesudah Yesus masih memerlukan petunjuk Tuhan yang benar dan yang lebih sempurna, maka Tuhan mengutus lagi RasulNya menyampaikan petunjuk itu. Tuhan telah mengutus Nabi Muhammad S. A. W. Sebagai Rasul yang terakhir dengan membawa petunjuk yang lebih lengkap dan sempurna.

Menurut Alkitab, sesudah Yesus masih ada nabi-nabi yang datang. Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 11 tersebut:

(27) Pada masa itu datanglah beberapa orang nabi dari Jeruzalem turun ke Antiochia.

(28) Maka bangkitlah seorang dari antara mereka itu bernama Agabus, lalu menyatakan dengan ilham Roh, bahwa suatu bela kelaparan yang besar akan jadi di seluruh dunia ini. Maka berlakulah yang demikian itu pada zaman Kalaudius.

Ayat-ayat ini menyatakan bahwa pada zaman rasul-rasul Yesus beberapa orang nabi telah datang dari Jeruzalem ke Antiochia, seorang diantaranya bernama Agabus.
Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 21 tersebut:

(10) Sementara kami tinggal beberapa hari lamanya disitu, maka turunlah dari tanah Judea seorang nabi, namanya Agabus.

(11) lalu datang kepada kami, mengambil ikat pinggang Paulus, mengikat kaki tangannya sendiri serta berkata: “Inilah sabda Rohul kudus, bahwa orang yang empunya ikat pinggang ini, sedemikian inilah akan diikat di Jeruzalem oleh orang Yahudi dan diserahkan ketangan orang kafir.
Dalam Kisal Rasul-Rasul pasal 13 tersebut:

(1) Adalah di Antiochia didalam sidah jumat beberapa nabi dan guru, yaitu Barnabas dan Simon yang bergelar Nigar, dan Lukas orang Kireni, dan Manahen saudara susuan Herodes, raja seperempat negeri, dan Saul.

Dalam Kisah Rasul-Rasul pasal 15 tersebut:

(32) Maka Yudas dan Silas, yang sendirinyapun nabi juga, menyegarkan hati segala saudara itu sambil meneguhkan mereka itu dengan beberapa banyak perkataan.
Dalam ayat ini disebutkan lagi bahwa pada zaman murid-murid Yesus ada lagi seorang Nabi yang bernama Silas. Dengan demikian ternyata bahwa menurut Alkitab masih ada Nabi yang datang sesudah Yesus. Jadi Yesus bukanlah Nabi yang terakhir.

2. Menurut Yesus masih akan datang lagi Nabi yang benar kemudiannya, karena itu ia menunjukkan tanda-tandanya

Menurut Yesus akan datang lagi Nabi-nabi kemudiannya. Ada nabi yang benar dan ada nabi yang palsu. Oleh karena itu ia lalu menunjukkan tanda-tanda pengenalannya. Dalam Injil Matius pasal 7 tersebut:

(15) Jagalah dirimu dari pada segala nabi palsu, yang datang kepadamu mereka seperti serigala buas.

(16) Dari pada buah-buahnya kamu akan mengenal dia. Pernahkah orang memetik buah anggur dari pada pokok duri, atau buah ara dari pada pokok unak?

(17) Demikian juga tiap-tiap pohon kayu yang baik, berbuahkan buah yang baik; tetapi pohon kayu yang jahat, berbuahkan buah yang jahat.

(18) Tiada dapat pohon kayu yang baik berbuahkan buah yang jahat, atau pohon yang jahat itu berbuahkan buah yang baik.

(19) Tiap-tiap pohon kayu, yang tiada memberi buah yang baik, akan dipotong dan dibuangkan ke dalam api.

(20) Sebab itu dari pada buahnya kamu akan mengenal dia.
Seterusnya dalam 1 Yahya pasal 4 tersebut demikian:

(1) Hari segala kekasihku, janganlah percaya akan sebarang roh, melainkan ujilah segala roh itu kalau-kalau dari pada Allah datangnya; karena banyak nabi palsu sudah keluar ke seluruh dunia.

(2) Dengan yang demikian dapatlah kamu mengenal Roh Allah, yaitu tiap-tiap roh, yang mengaku bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia, itu dari pada Allah.

(3) dan tiap-tiap roh, yang tiada mengaku Yesus itu, bukanlah dari pada Allah, melainkan inilah roh di Dajjal, yang telah kamu dengar yang akan datang, dan sekarang ini sudah ada didalam dunia.
Dengan ayat-ayat yang tersebut diatas ini Yesus menyuruh menjaga diri dari pada nabi-nabi palsu yang akan datang. Yesus menyuruh mengenalnya dari pada buahnya, baik itu jahat. Seterusnya Yesus menyuruh pula menguji tiap-tiap roh yang datang, apakah dari pada Allah atau dari pada Dajjal. Keterangan Yesus ini memberi pengertian bahwa Nabi yang benar akan datang lagi sesudah Yesus, karena ia masih menyuruh memeriksa dan mengujinya dengan mengemukakan tanda-tanda Nabi dan roh yang benar itu. Seandainya tiap-tiap Nabi yang akan datang palsu, tentulah Yesus tidak mengatakan demikian, tetapi ia akan memperingatkan supaya jangan mempercayai tiap-tiap Nabi yang akan datang, karena Nabi yang benar tidak akan datang lagi.

Menurut Yesus, Nabi yang benar itu akan dapat diketahui dari pada buahnya yang baik dan dari pada ajarannya yang mengakui bahwa Yesus Kristus sudah datang dengan keadaan manusia. Tanda itu kedua-duanya telah sesuai kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang datang kemudian Yesus. Nabi Muhammad s.a.w. dengan ajaran-ajarannya yang lengkap dan sempurna telah mengeluarkan buah yang baik. Dalam masa 23 tahun ia telah mengobah keadaan masyarakat yang buruk menjadi masyarakat yang sebaik-baiknya. Seterusnya buah ajarannya yang baik itu telah mendatangkan kebahagiaan bagi manusia berabad-abad lamanya. Selanjutnya Nabi Muhammad s.a.w. telah mengakui bahwa Yesus Kristus benar-benar telah datang dalam keadaan manusia dan ia menolak dengan tegas Yesus telah datang dalam keadaan Tuhan atau anak Tuhan.

3. Menurut sejarah orang-orang Yahudi dan Kristen di sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu kedatangan seorang Nabi.

Menambah bukti-bukti bahwa kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. sebagai sorang Nabi adalah benar-benar telah tercantum di dalam Taurat dan Injil ialah orang-orang Yahudi dan Kristen disekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi. Hal itu dapat dibuktikan oleh keterangan sejarah yang berikut:

Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w, berumur dua belas tahun ia dibawa oleh Abu Thalib, saudara bapaknya ikut berniaga ke negeri Syam (Syria). Ketika mereka tiba dekat suatu tempat bernama Bushra (sebuah kampung diperbatasan tanah Arab dengan Syam), mereka bertemu dengan seorang pendeta Kristen yang tinggal di tempat itu bernama Bahiera. Antara lain pendeta itu bertanya kepada mereka tentang kedatangan seorang Nabi dari bangsa Arab yang dijumpainya didalam kitab-kitab sucinya. Mereka menerangkan bahwa Nabi yang tersebut belum lahir di tanah Arab sampai pada waktu itu.

Ketika ia memperhatikan tanda-tanda yang terdapat pada Nabi Muhammad, ia mengatakan kepada Abu Tahlib bahwa suatu keadaan yang luar biasa terdapat pada anak itu dan ia berharap supaya anak itu dipelihara baik-baik. Antara lain pendeta itu melihat Nabi Muhammad senantiasa dilindungi sekumpulan awan.

Dalam keterangan di atas, Bahiera menyatakan bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang di tanah Arab.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berumur empat puluh tahun dan ia sedang berada digua Hirak, datang kepadanya seorang malaikat yang menyatakan bahwa ia adalah malaikat Jibrail dan Muhammad adalah Rasul Allah. Lalu kepada Nabi Muhammad s.a.w. disampaikannya wahyu Al-Quran yang mula-mula.
Sesudah kejadian itu, ia kembali ke rumahnya dengan gemetar dan ketakutan. Khadijah, isterinya, lalu membawanya kepada seorang laki-laki yang telah tua, anak saudara bapaknya yang bernama Waraqah anak Naufal yang beragama Kristen dan pandai menulis Injil dalam bahasa Ibrani. Warqah menerangkan bahwa yang datang kepada Muhammad s.a.w. itu adalah utusan Tuhan yang telah pernah datang kepada Nabi Musa dahulu dan ia adalah Nabi bagi umat ini.

Disini Waraqah sebagai seorang alim Kristen mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang diutus Tuhan pada masa itu.

Pada ketika Nabi Muhammad s.a.w. sedang tinggal di Mekkah, ia dan kaum muslimin pernah dibekot oleh orang-orang kafir penduduk Mekkah tiga tahun lamanya, sampai mereka memakan daun-daun kayu karena ketiadaan makanan. Selama pembekotan tersebut, Nabi Muhammad s.a.w. menyuruh sahabat-sahabatnya mengungsi ke negeri Ethiopia di Afrika untuk meringankan penderitaan mereka. Delapan puluh tiga orang laki-laki dan delapan belas orang perempuan telah berangkat dengan dikepalai oleh Jafar, anak Abu Tahlib. Disana mereka diterima dengan baik oleh Negus, raja Ethiopia.

Pada tahun yang ketujuh hijrah, Nabi Muhammad s.a.w. mengirim surat kepada Negus tersebut mengajaknya memeluk Islam. Di Ethiopia surat itu disampaikan oleh Jafar kepada Negus. Ketika surat itu diterimanya ia berkata: “Aku menjadi saksikepada Allah bahwa sesungguhnya dialah Nabi yang ditunggu-tunggu Ahli Kitab”. Lalu ia menulis jawaban surat Nabi itu, antara lain katanya: “Saya mengakui bahwa tuan utusan Allah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya saya telah berbaiat kepada tuan dan telah berbaiat kepada anak saudara bapak tuan (yaitu Jafar anak Abu Thalib). Dan saya telah memeluk agama Islam dihadapannya karena Allah Tuhan semesta alam”.

Negus ini sebelum memeluk agama Islam adalah seorang yang beragama Kristen. Dalam keterangannya diatas ia mengakui bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Nabi yang ditunggu-tunggu orang Yahudi dan Kristen.

Pada musim haji pada tahun kesebelas dari pada Nabi Muhammad s.a.w. menjadi Rasul banyak orang Arab datang berkunjung ke negeri Mekkah, diantaranya enam orang penduduk Medinah. Mereka itu acap kali mendengar orang-orang Yahudi yang tinggal disekeliling kota Medinah itu mengatakan, bahwa seorang Nabi akan datang pada masa itu.

Manakala mereka berjumpa dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan mendengar pengajarannya, teringatlah mereka kepada ucapan orang-orang Yahudi yang selalu diucapkannya di Medinah. Mereka lalu berbicara sesamanya: “Sebenarnya inilah Nabi yang selalu disebut-sebut orang Yahudi itu. Maka janganlah mereka mendahului kamu mengikutnya”. Mereka lalu beriman dan kembali ke negeri Medinah menjadi penyiar Islam.
Pada tahun kedua belas datang dua belas orang lagi, semuanya beriman juga. Dan pada tahun ketiga belas datang pula tujuh puluh tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan, semuanya lalu masuk Islam. Dengan perantaraan penduduk Medinah yang masuk Islam itu agama Islam telah tersiar dengan seluas-luasnya sehingga meratai tiap-tiap rumah di negeri Medinah itu.

Diatas telah disebutkan bahwa orang-orang Yahudi di sekitar kota Medinah itu masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi pada masa itu. Dan perkataannya itu selalu disebut-sebut mereka sehingga orang-orang Arab penduduk Medinah itu mengetahuinya juga. Dan hal itu juga adalah satu diantara sebab yang mendorong mereka lekas-lekas memeluk agama Islam supaya jangan didahului oleh orang-orang Yahudi yang menjadi musuh mereka.

Pada tahun ketujuh hijrah Nabi s.a.w. mengirim surat kepada raja-raja yang ada pada waktu itu untuk mengajak mereka memeluk Islam. Antara lain Nabi Muhammad s.a.w. telah mengirim surat kepada Maqauqas pembesasr Kibti di Mesir. Pembesar tersebut telah membalas surat Nabi itu sebagai berikut:
“Kepada Muhammad anak Abdullah, dari Maqauqas, pembesar Kibti. Salam kepada tuan. Kemudian itu saja telah membaca surat tuan dan telah memahami apa yang tuan sebutkan didalamnya dan apa yang tuan ajak. Dan sebenarnya saya mengetahui bahwa seorang Nabi masih ada lagi. Saya menduganya bahwa ia keluar di Syam (Syria). Saya telah menghormati utusan tuan”.

Maqauqas ini seorang pembesar yang beragama Kristen. Walaupun ia tidak memeluk Islam, tetapi dalam suratnya itu ia mengakui bahwa masih ada seorang Nabi yang akan datang lagi.

Ketika Nabi Muhammad s.a.w. telah berhijrah ke Medinah, tidak berapa hari antaranya ia didatangi oleh seorang pendeta besar Yahudi, bernama Abdullah bin Salam. Setelah pendeta itu bertemu dengan Nabi, ia lalu menanyai Nabi beberapa hal. Jawaban nabi itu meyakinkan kepadanya bahwa Nabi adalah Rasul Allah. Sebab itu ia lalu masuk Islam. Katanya kepada Nabi: “Saya menyaksikan bahwa tuan adalah Rasul Allah dan tuan datang membawa kebenaran. Orang Yahudi mengetahui bahwa saya adalah penghulu orang Yahudi dan anak penghulu mereka. Dan saya seorang alim mereka dan anak dari seorang yang teralim diantara mereka. Harap tuan tanyakan kepada mereka siapa saja, sebelum mereka mengetahui bahwa saya telah Islam. Karena jika mereka nanti mengetahui saya telah Islam, akan bermacam-macam perkataan mereka mengenai saya.”

Nabi lalu memanggil orang-orang Yahudi. Mereka datang. Dan Abdullah bin Salam bersembunyi. Nabi meminta kepada mereka takut kepada Allah. Dan Nabi mengatakan dengan sumpah bahwa mereka mengetahui Muhammad s.a.w. adalah sebenarnya Rasul Allah kepada mereka yang membawa kebenaran. Lalu orang-orang Yahudi menjawab: “Kami tidak mengetahui hal ini”. Lalu Rasul bertanya: “Bagaimana kedudukan Abdullah bin Salam pada kamu?” Semua mereka menjawab: “Dia penghulu kami dan anak penghulu kami. Dia orang yang amat alim pada kami dan anak orang yang amat alim pada kami”. Maka kata Nabi: “Bagaimana jika ia telah Islam?” Jawab mereka: “Ia tidak akan mau masuk Islam. Tiga kali Nabi mengatakan, bagaimana jika ia telah masuk Islam. Mereka menjawab tiga kali juga mengatakan jauh sekalilah jika ia mau masuk Islam.

Nabi s.a.w. lalu menyuruh Abdullah bin Salam keluar dari tempat persembunyiannya. Iapun keluar lalu berpidato dihadapan orang-orang Yahudi itu mengajak mereka masuk Islam. Katanya: “Hai kaum Yahudi, takutlah kamu kepada Allah, Demi Allah, yang tidak ada Tuhan selain dari padaNya, dialah Rasul Allah yang kamu ketahui itu. Dia telah datang membawa kebenaran”.

Mendengar keterangan Abdullah bin Salam yang selama ini mereka hormati, mereka lalu berkata kepadanya: “Tuan telah berdusta: Nabi s.a.w. lalu menyuruh orang-orang Yahudi itu keluar.

Demikianlah riwayat Abdullah bin Salam, seorang alim Yahudi yang telah memeluk Islam. Ia telah menjadi saksi bahwa orang-orang Yahudi mengetahui Nabi Muhammad s.a.w. itu benar, tetapi mereka tidak hendak mengakuinya.

Dalam kisah Salman Farisi yang datang dari Persi (Iran) mencari Nabi Muhammad s.a.w. dan seterusnya memeluk agama Islam, telah dinyatakan bahwa seorang pemuka agama Kristen memesankan kepadanya agar pergi mencari Nabi itu. Antara lain kata pemuka Kristen itu: “Hai anakku, tidak ada lagi saya ketahui sekrang seorang manusia yang seperti kita ini diantara seluruh manusia untuk tempat saya menyuruh engkau mendatanginya. Akan tetapi, sekarang telah dekat masanya seorang Nabi akan dilahirkan dengan membawa agama Ibrahim yang keluar dari tanah Arab. Tempat berhijrahnya di suatu tempat antara dua lapangan tanah yang berbatu-batu dan diatnara keduanya itu pokok-pokok kurma. Dia mau memakan pemberian, tetapi tidak mau memakan zakat. Diantara dua bahunya terdapat cap kenabian. Jika engkau sanggup peri ke negeri itu, lakukanlah”.

Demikianlah keterangan pemuka agama Kristen itu menyatakan kepada Salman Farisi bahwa seorang Nabi akan datang lagi dari tanah Arab. Akhirnya Salman sampai juga ke tempat itu bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. dan memeluk Islam.

Dari pada keterangan-keterangan sejarah yang tersebut diatas ini dapat diketahui bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen di sekitar zaman kelahiran Nabi Muhammad s.a.w. masih menunggu-nunggu kedatangan seorang Nabi.

4. Taurat dan Injil dalam Alkitab menubuatkan kedatangan Nabi Muhammad s.a.w.
Apabila Taurat dan Injil yang terhimpun dalam Alkitab yang ada kini diselidiki, maka pekabaran atau nubatan tentang kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. masih dijumpai didalamnya. Orang-orang Kristen telah menyesuaikan dan menafsirkan nubuatan-nubuatan tersebut kepada Yesus atau kepada yang lain-lain. Akan tetapi tafsiran-tafsiran itu menurut pengertian yang sebenarnya tidak tepat.
Seperti telah dikemukakan dalam Lampiran IV pasal IX tentang kitab Injil, banyak ayat-ayat yang dianggap sebagai nubuatan dalam kitab-kitab Perjanjian Lama telah disesuaikan oleh pengarang Injil kepada Yesus dan hal-hal yang berhubungan dengan dirinya, sedang yang sebenarnya penyesuaiannya itu terbukti salah. Demikian pula tentang nubuatan-nubuatan yang mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. telah ditafsirkan orang Kristen kekudusan yang lain-lain, sedang yang sebenarnya lebih tepat kepada Nabi Muhammad s.a.w.

Dalam pasal ini sebagian nubuatan-nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan dikemukakan dengan disertakan penjelasan-penjelasan dan disertakan lagi penolakan terhadap penafsiran-penafsiran yang tidak tepat. Seterusnya akan dikemukakan lagi beberapa nubuatan yang mengenai kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. menurut Injil Barnabas.

Sumber.

0 comments:

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template